Part 14

523 65 10
                                    

Merupakan cerita fiksi. Tidak untuk menjelekkan tokoh di dalamnya. Kesamaan alur dan setting adalah ketidaksengajaan. Tidak diperkenankan mengambil konten di dalamnya. Selamat membaca.

OOC ; AU

XIV - That spring, this summer

*Note : Chapter ini sedikit lebih panjang dari biasanya, 3308 word.

.
.

Aku selalu percaya, bahwa kehidupan itu bagai sebuah roda yang selalu berputar. Ia tak hanya membiarkanmu ada di bawah, tetapi juga berbaik hati membawamu naik, merasakan kebahagiaan tak terkira. Dan aku pernah ada di sana, pada posisi dimana kebahagiaan adalah hal yang kukira takkan pernah berakhir. Semua karena gadis itu. Gadis yang sangat kupercaya, kebahagiaanku.

"Eonni!"

Jung Eunji membuka mata, menguceknya sekilas. Ia mengerjap ketika sosok gadis sudah berdiri di hadapannya, memberi tatapan kesal dengan wajah polosnya yang manis. Eunji menguap sesaat. Ada apa? Jam di dinding masih menunjuk angka enam, masih terlalu pagi untuk bangun di cuaca dingin musim semi. Hujan yang turun semalam sudah reda, tetapi angin yang membawanya kemari belum beranjak pergi.

"Cepat bangun! Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu!" Kata gadis itu nampak antusias, bahkan tega menarik selimut yang melilit tubuh Eunji. Ia memberikan senyum lebar ketika gadis yang dipanggil Eonni olehnya itu mendengus."Kutunggu di gerbang, oke!" Tambahnya sembari berlalu pergi.

Helaan napas keluar dari mulut Eunji. Libur satu harinya yang berharga, yang sudah ia jadwalkan untuk tidur seharian, terpaksa terganggu oleh gadis yang setahun lebih muda darinya itu. Meski begitu, ia segera mandi dan berganti baju. Berjalan mengendap melewati lorong rumah yang nampak lengang. Beberapa pekerja mungkin sibuk di dapur, atau sebagian lainnya masih enggan beranjak dari kasur. Begitu berhasil mencapai gerbang utamaㅡyang pagi itu sudah terbuka, sebuah tarikan membuat Eunji harus ikut berlari, mengikuti gadis yang kini berseru antusias di depannya.

"Aku janji Eonni akan suka!" Gadis itu memberi senyum lebarnya yang manis untuk kedua kali. Tarikan tangannya kuat, tetapi tidak kasar. Langkahnya juga tegas, seolah sesuatu di depan sana sudah menunggu takzim. "Taraa.."

Untuk sesaat Eunji terdiam, memilih mengatur napas akibat 'olahraga dadakan' yang ia lakukan. Tetapi begitu iris cokelatnya menangkap sebuah sungai dengan puluhan kelopak sakura yang jatuh di sana, mata itu melebar.

"Bagus, kan?"

Jung Eunji mengangguk tanpa mengalihkan pandangan. Lihatlah.. Sungai berarus tenang sedalam lutut, yang airnya nampak jernih kebiruan, pagi ini dipenuhi kelopak sakura yang berwarna pink. Mereka terapung di sana, menjadikan air sungai yang dingin bagaikan pemandian air panas di Jeju. Indah..

"Aku melihat ini kemarin sepulang sekolah. Karena Eonni suka bunga sakura, jadi aku mengajakmu kemari untuk melihatnya." Gadis yang tadi menariknya berjalan mendekat ke arah Eunji. "Eonni suka?"

Sangat suka. "Terima kasih, Kang Seulgi." Ucap Eunji sambil menatap gadis itu, melempar kehangatan di dinginnya udara musim semi.

Gadis ituㅡKang Seulgi mengangguk dengan senyum lebarnya. Matanya yang tajam bagai elang, kali ini melengkung bagai bulan sabit. "Ayo kita berenang!"

Apa?! Tidak, tidak. Berenang di awal musim semi dengan udara sedingin ini bukan pilihan bagus. Eunji tidak mau saat pulang nanti justru terkena flu atau demam. Lagipula.. sejujurnya ia tak bisa berenang.

"Jangan takut, Eonni. Aku akan memegangimu. Selama Eonni menggenggam tanganku, semua akan baik-baik saja. Oke?"

Kalimat itu membuat Jung Eunji jatuh. Ia tak bisa mengabaikannya, tak bisa menolak etiket baik seorang Kang Seulgiㅡgadis yang dua bulan lalu resmi menjadi adik tirinya akibat pernikahan kedua orang tua mereka. Maka Eunji mengangguk, membiarkan tangan itu lagi-lagi menarik dan menggenggamnya sambil menceburkan diri ke air sungai. Memang tidak begitu dalam, tetapi memiliki trauma dengan air dalam jumlah banyak selalu membuat Eunji ragu untuk melakukan kegiatan bertema 'air'.

SAVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang