(On hold, sorry)
Kanna, dia sudah tidak tahu lagi bagaimana cara menanggapi sang papa karena memberikannya sebuah hadiah aneh. Awalnya Kanna senang, karena kiriman hadiah oleh papanya dari Jepang berupa box besar, artinya di dalamnya ada hadiah mena...
Kanna menjepit ponselnya di antara bahu dan telinganya sambil mengoles selai coklat di atas roti bakarnya. Di depannya Taeyong berdiri mengawasi Kanna, jaga jaga kalau nanti ponsel atau roti Kanna jatuh.
"Jadi gimana? Cyborg buatan papa berguna kan?"
"Iya. Sangat berguna. Makasih, pa." Ucap Kanna sambil memutar bola matanya malas.
"Hahaha, sama sama sayang. Oh ya, kamu udah kasih dia nama?"
Kanna melirik Taeyong sekilas. Rotinya ia taruh diatas piring, dan beralih memegang ponselnya sambil tetap menempelkan layarnya di telinga.
"Udah. Papa kenapa buat mukanya kayak boyband Korea?" Kanna mendecak. "Karna mukanya mirip banget aku namain dia kayak nama orang Korea."
"Oh? Pas papa lagi mikir, papa gak sengaja liat papan iklan boyband Korea. Ya udah papa buat mirip aja. Ganteng kan?"
"Iya sih." Ucap Kanna jujur. Kanna mengambil rotinya dan menggigitnya sedikit. "Tapi kok mirip banget?"
"Kalau gak salah nama si cowok Korea itu Taeyong kan?"
Kanna mengangguk meskipun papanya tidak melihatnya.
"Papa nemu di internet, ada fans yang buat ciri ciri mukanya. Pas papa ikutin, gak taunya jadi mirip. Lagian, emang kamu lupa papa ini siapa?"
Lagi, Kanna memutar bola matanya malas. Mana mungkin Kanna lupa. Papanya, Kento Hashimoto adalah salah satu ilmuan jenius di Jepang. Membuat sesuatu yang menurut orang lain hanya sebuah angan angan saja adalah hobinya.
Bukti nyatanya adalah Taeyong, si cyborg.
"Iya aku gak lupa."
"Jangan sampai ada yang tau kalau dia itu cyborg ya, sayang. Papa percaya kamu, Kanna. Papa tutup ya?"
Kanna meletakkan ponselnya di atas meja dan mulai menghabiskan rotinya.
"Ini susunya, Kanna-sama."
Kanna mengangguk tanpa menatap Taeyong. Taeyong kembali berdiri tegak dan memperhatikan Kanna sambil tersenyum puas.
Sudah dua minggu Taeyong menjadi pelindung Kanna. Dalam waktu dua minggu itu juga Kanna jadi terbiasa dengan segala keproktektifan Taeyong yang cukup menyebalkan. Meskipun begitu, Kanna jadi bersyukur karena Taeyong ada gunanya juga. Selain sebagai pelindung, Taeyong juga membantu Kanna dalam segala hal. Contohnya belajar.
Kanna jadi tidak khawatir lagi setiap ada ulangan dadakan di sekolah.
"Kanna-sama, waktunya berangkat."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
