04

625 91 5
                                    

24/4/19

.

.

"Jangan lupa tugas yang baru ibu kasih tadi. Dikumpul hari Senin minggu depan." Ibu Wanda si guru Biologi pun keluar dari kelas setelah mengucapkan itu.

Bel pulang sekolah berbunyi bersamaan dengan keluarnya ibu Wanda dari kelas Kanna. Kanna mulai membereskan semua barang barangnya dan keluar terlebih dahulu dari dalam kelas tanpa menunggu Serinna.

Entah kenapa Kanna jadi tidak ingin dekat dekat dengan Serinna, untuk sementara.

"Kan tungguin gue!"

Kanna berhenti di saat suara seruan Serinna terdengar. Kanna hanya diam saat Serinna sudah berdiri di sampingnya.

"Lo kok nggak tungguin gue?" Protes Serinna.

"Rin, beneran nggak sih Sean ngekorin lo cuma buat nanyain soal gue?" Tanya Kanna spontan.

Serinna mengerjap cepat. "Beneran kok."

Kanna mengangkat alisnya. Kanna menghela nafas dan mulai berjalan menuruni tangga. Setelah itu mereka berdua menuju ke gerbang sekolah.

"Kanna!"

Suara Sean dari belakang membuat Kanna dan Serinna menoleh. Kanna tersenyum saat Sean sudah berdiri di depannya. Berbeda dengan Serinna yang terlihat bingung.

"Aku anter kamu pulang ya." Ucap Sean.

Kanna menggeleng. "Aku dijemput."

Sean tersenyum kecewa, dan Kanna langsung mencubit pipi Sean gemas. "Jangan sedih dong."

"Lo berdua balikan?"

Pertanyaan Serinna refleks membuat Kanna dan Sean menoleh kompak. Kanna menurunkan tangannya dan mengangguk santai.

"Iya. Emang kenapa?" Tanya Kanna.

Serinna mengangah. "Kanna! Kan udah gue bilang-"

"Udah ah. Lo emang sahabat gue, Rin. But, sorry gue gak suka hidup gue diatur orang kecuali ortu gue." Potong Kanna, mengundang kerutan emosi dari Serinna.

Sedangkan Sean hanya menjadi penonton, dia malas bergabung dalam pembicaraan kedua gadis di depannya ini.

"Gue gini karna gue peduli, Kan." Ucap Serinna.

"Gue tau kok." Kanna tersenyum. "Tapi, plis jangan kayak ortu gue, Rin. Lo sahabat gue bukan orang tua gue."

Serinna terdiam. Kanna lalu menarik Sean, meninggalkan Serinna yang masih berdiri diam di tempatnya.

"Gak papa tuh?" Tanya Sean.

Kanna menggidik bahu. "Biar dia sadar."

Begitu mereka keluar dari gerbang, Taeyong yang sudah stand by di sana dengan cepat menghampiri Kanna.

"Kanna-sama."

Kanna mengangguk kecil. Di sebelahnya, Sean menatap aneh pada Taeyong. Siang siang pakai masker hitam, mencurigakan.

Sedangkan Taeyong langsung menatap Sean dengan pandangan tajam. Dia langsung tahu kalau orang yang berdiri di sebelah Kanna adalah Sean si berengsek.

"Siapa sih?" Tanya Sean. "Gak panas apa?" Gunam Sean.

"Bodyguard baru." Jawab Kanna cepat. "Udah ya, Sean. Dahh."

Kanna melambai pada Sean, dibalas juga oleh Sean.

"Entar aku vc ya!" Ucap Sean.

Kanna menunjukkan jempolnya, lalu menarik Taeyong mendekat ke mobil keluarganya.

cyborg ; taeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang