12/11/20
.
.
"Wajahmu pucat."
"Gak."
"Kau sakit ya?"
"Gak."
"Tidak usah memaksakan diri-"
"Dibilang gak!" Sean menatap Taeyong gemas, yang ditatap hanya memasang wajah tanpa dosa.
Jangan hujat Sean kalau dia merasa gugup setengah mati setelah tadi malam Kanna bilang kalau ayahnya ingin bertemu dengannya. Karena bertemu dengan calon mertua merupakan moment paling menegangkan menurut Sean. Apalagi kalau kesan pertama yang Sean berikan tidak cukup bagus sampai sampai akan terjadi skenario terburuk.
Saat ini Sean sudah duduk manis di ruang tamu ditemani oleh Taeyong, menunggu Kanna dan ayahnya yang kata Taeyong sedang jalan jalan keluar, Kaito yang mengawal mereka berdua. Hanya saja Sean sedikit heran kenapa bukan Taeyong yang menemani mereka, padahal cyborg ini diciptakan untuk melindungi Kanna.
"Tenang saja. Hashimoto-sama orang yang baik dan tidak seperti yang kau bayangkan. Santai. Kau tegang sekali."
Kali ini, Sean menatap Taeyong aneh. "Lo ngomong apa?"
"Aku bilang santai tidak usah tegang."
"Bentar. Kok cara ngomong lo... beda ya?" Sean menyerit dalam. "Padahal kemaren kan lo manggil gue pake 'anda'." Ucap Sean bingung.
Taeyong menelengkan kepala. Sama sekali tidak berniat untuk menjelaskan apapun pada Sean. Dia hanya diam, membuat Sean jadi merasa sedikit jengkel karena tidak mendapatkan penjelasan apapun.
"..daripada lo pake bahasa baku yang bikin gue tambah geli dengarnya, mending pake bahasa gue-lo aja." Sean pun mencoba memberi saran, karena jujur saja dia masih merasa aneh dengan bahasa yang Taeyong gunakan selama ini meskipun mereka sudah hampir 4 bulan saling kenal.
Taeyong menyentuh dagu, Sean tebak dia sedang berpikir. Kemudian Taeyong mengangguk angguk. Lalu Sean bisa mendengar gunaman Taeyong.
"Makasih ya." Balas Taeyong.
Sean pun tersenyum puas. "Gitu kek dari dulu. Btw, kok lo bisa.. gini? I mean, sikap lo itu kek beda dari biasa." Tatapan penuh penasaran itu pun diarahkan pada Taeyong.
"Sebenarnya di tubuh gue itu ada tombol switch. Gue akan jadi pribadi yang berbeda dari biasanya kalo aja tombolnya keteken. Dan kemarin dulu, gue gak sengaja tekan tombolnya. Jadinya sekarang gue kayak gini, gak mencolok sih, tapi buat lo sama yang lain pasti bakal sadar." Jelas Taeyong, berusaha sejelas mungkin agar Sean bisa cepat mengerti.
Disisi lain, Sean pun sebenarnya cepat mengerti juga. Meskipun dia lagi lagi merasa aneh dengan logat Taeyong.
"Fungsinya?"
"Gak tau." Jawab Taeyong kalem.
Sean speechless. "Trus?"
"Ya gak tau. Lo bisa nanya ke Hashimoto-sama-"
"Dih bjir! Mana berani gua!" Sean menggelengkan kepalanya cepat. Membayangkannya saja sudah ngeri.
Tak lama mereka diam, sebuah suara pintu utama terbuka pun mengambil perhatian mereka. Refleks saja Sean berdiri diikuti Taeyong yang langsung berjalan menuju pintu utama. Sean pun mengikutinya dengan ragu ragu, jantungnya sudah berdetak sangat cepat saking gugupnya. Sean bahkan sudah mulai berkeringat dingin.

KAMU SEDANG MEMBACA
cyborg ; taeyong
Fanfiction(On hold, sorry) Kanna, dia sudah tidak tahu lagi bagaimana cara menanggapi sang papa karena memberikannya sebuah hadiah aneh. Awalnya Kanna senang, karena kiriman hadiah oleh papanya dari Jepang berupa box besar, artinya di dalamnya ada hadiah mena...