07

597 89 3
                                    

11/06/19

.

.

Taeyong berjalan di samping Kanna dengan tatapan dingin menusuk. Aura suram menguar di sekelilingnya, membuat orang orang dari kelas lain yang berdiri di koridor menjauhkan diri saat Taeyong melewati merka.

Jujur saja, Kanna juga merasa tidak nyaman dan sangat ingin menegur cyborg miliknya itu. Tapi, sebelum niatnya terlaksana, Taeyong tiba tiba mendekat padanya dan berbisik.

"Kanna-sama, orang yang membenci anda adalah ancaman. Saya akan membereskan mereka segera."

Kanna berhenti lalu berbalik. "Hah?"

Seketika Kanna bergidik. Sedari tadi yang dia rasakan hanyalah aura suram Taeyong, dia tidak memeriksa ekspresi milik Taeyong. Tapi, setelah berbalik dan saling memandang seperti ini, Kanna mengerti kenapa orang orang di sekeliling mereka menatap horor ke arahnya.

"Kondisikan dulu muka lo, Theo. Lo nakutin mereka tuh." Untuk sekarang, biarkan Kanna bertingkah seolah peduli dengan orang orang itu.

Tatapan Taeyong yang dingin nan menusuk berkurang sedikit. Tatapannya melunak.

"Kanna-sama, sebelumnya saya meminta ijin pada anda untuk menyelidiki mantan sahabat anda." Taeyong memperbaiki letak kacamatanya.

Kedua alis Kanna terangkat tinggi. Dia kira Taeyong hanya iseng. Ya tapi, mengingat itu Taeyong, tidak mungkin cyborg seperti dia punya niat iseng.

"Saya menemukan sesuatu. Tapi saya membutuhkan waktu untuk mengumpulkan semuanya. Termasuk insiden pelemparan bola basket pada anda."

Kanna bersumpah, dia melihat imaginer kilatan membunuh pada mata Taeyong.

"Oh beneran?" Kanna menelan ludah, berusaha untuk tenang. "Bagus deh."

Ekspresi Taeyong masih tidak berubah. Kanna menghela nafas lalu menarik dasi milik Taeyong, membuat wajah mereka berdua jadi lebih dekat. Mata Kanna memicing tajam.

"Udah gue bilang kondisikan muka lo!" Ucap Kanna penuh penekanan.

"Maaf, Kanna." Balas Taeyong, menghilangkan ambel ambel sama karena perhatian orang orang mulai tertuju pada mereka.

Kanna melepaskan dasi milik Taeyong, setelah itu melanjutkan perjalanan mereka munuju ke kelas. Sebelum Kanna masuk ke kelas, seseorang tiba tiba menghalangi jalan Kanna. Orang itu tersenyum lebar pada Kanna, yang kalau bisa Kanna sebut senyum orang di depannya ini tergolong manis.

"Hai, Kanna! Nama aku Rein, aku dari kelas sebelah. Salam kenal ya!"

Mata Taeyong memicing tajam. Sedangkan Kanna hanya tersenyum canggung.

"Ah iya." Banyak yang memang ingin berkenalan dengan Kanna, tapi sebagian besar merasa segan karena Kanna merupakan siswi populer, apalagi Kanna adalah siswi pindahan dari Jepang. Karena itu, Kanna hanya memiliki sedikit teman.

Jarang sekali ada yang berani berkenalan dengannya.

"Dari dulu aku udah pengen jadi teman Kanna, tapi aku baru berani ngomong sama kamu sekarang, hehe."

"A-ahaha makasih ya."

Kanna-sama terlihat tidak nyaman, pikir Taeyong. Melihat senyum dan ekspresi palsu milik Rein membuatnya muak.

"Kanna, ayo masuk." Taeyong menarik tangan Kanna. Sebelum masuk, Taeyong memberikan tatapan penuh peringatan pada Rein, yang langsung membuat Rein bergidik.

cyborg ; taeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang