18

54 11 5
                                    

11/09/22

.

.

"Selamat pagi, Kanna." Wajah tersenyum Taeyong menjadi hal pertama yang dilihat oleh Kanna saat matanya terbuka.

Kanna mengerjap dua kali, lalu mengucek matanya. Suara kekehan geli yang terdengar begitu dekat itu belum cukup mampu membuat Kanna untuk sadar sepenuhnya. Sampai sesuatu yang dingin dan hangat(?) menyentuh pipinya, dielus dengan lembut lalu dicubit. Nyawa Kanna terkumpul seratus persen.

"Bangun, Kanna. Udah pagi loh, Hashimoto-sama udah nungguin di meja makan."

Kanna merubah posisi menjadi duduk, dan dia pun melirik ke jam dinding. Matanya membulat kesal.

"Ngapain disini- ini masih jam 8, he! Libur ngapain bangun pagi?!" Seru Kanna.

Taeyong menyengir. "Hehe, kata Hashimoto-sama aku harus bangunin Kanna sekarang."

Kanna mendencih pelan lalu menyingkirkan selimut. Ia menguap kecil dan memandang pada Taeyong yang masih setia tersenyum manis. Dahi Kanna berkedut. Rasanya aneh sekali melihat wajah yang biasanya datar itu begitu manis sekarang. Lucu.

Lucu..

'Aku sayang Kanna.'

"UHUHK!" Kanna tersedak ludahnya sendiri.

Taeyong panik. Kanna menepuk-nepuk dadanya agar batuknya reda. Taeyong sudah menghilang di depannya, dan beberapa detik kemudian ia muncul lagi dengan segelas air. Angin terada berhembus di kamarnya akibat Taeyong yang bergerak sangat cepat. Kanna menerima gelas itu dan meneguknya sampai habis.

"Kanna gak apa-apa?" Tanya Taeyong khawatir.

Taeyong mendekat, tangan Kanna langsung terangkat menahan badan Taeyong. Mata Kanna mengerjap cepat.

"M-Mending lo jauh-jauh dulu-"

"Kenapa?"

"Jauh-jauh dulu dari gue!"

Taeyong mengangguk dan berdiri dengan jarak 2 meter dari Kanna, badannya berdiri tegak seolah tengah dihukum.

"Kanna kenapa?"

Kanna diam, malah menatap Taeyong horor. Kalimat Taeyong semalam kembali berputar di kepalanya. Tapi hanya beberapa detik karena Kanna berusaha mengaktifkan logikanya di pagi hari ini.

Sayang itu ada banyak artinya kan? Sayang keluarga misalnya atau tuan dan majikan. Kemungkinan besar yang dimaksudkan Taeyong itu adalah sayang yang hanya sebatas tuan dan majikan. Taeyong pasti bilang begitu karena terbawa suasana. Itu pasti kalimat untuk membujuknya agar tidak mendiamkan Taeyong lagi-

"Kanna, kamu masih marah?"

Kanna tersentak. Wajah murung yang Taeyong tunjukan seolah mencubit hatinya. Sesuatu seolah meneriakinya karena membuat cyborg yang mendadak jadi manis itu murung hanya karena pikiran tidak jelasnya.

"Taeyong-"

"Maaf, aku kira kamu udah maafin aku. Seharusnya aku gak sok percaya diri datang dan bangunin kamu kayak kejadian dulu itu gak pernah terjadi. Maaf ya."

Mulut Kanna mengap-mengap. Apa yang sudah dia perbuat pada makhluk besi yang menakutkan tapi polos ini, Kami-sama!

"Lo bilang gitu lagi gue marah beneran nih!"

"Kalau begitu Kanna gak marah?" Wajah murung itu menghilang. Kanna lega dalam hati.

"Y-ya emang nggak!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 11, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

cyborg ; taeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang