09

397 61 17
                                    

13/02/20

.

.

Di kantin yang ramai, salah satu meja kantin ditempati oleh Kanna, Sean dan juga Taeyong. Sebenarnya Serinna ingin mengajak Taeyong makan siang, tapi Kanna sudah terlebih dahulu menarik Taeyong pergi. Alhasil, Taeyong terjebak bersama Kanna dan Sean tengah asik pacaran di depannya.

"Hai, Kanna!" Rein tersenyum cerah lalu duduk di samping Kanna.

Kanna menatap Rein terkejut. "Oh Rein?"

Mata Sean memicing, sejak kapan Kanna kenal dengan manusia satu ini? Pikir Sean.

"Masih banyak tempat duduk kosong di sana." Ucap Taeyong sopan, sekaligus dingin.

Rein mengerjap cepat. "Hee.. kau si murid pindahan yang populer itu ya. Biasa aja sih." Ucap Rein menopang dagu dan melempar senyum sinis pada Taeyong.

"Jadi orang gak usah dingin dingin gitu. Nanti ada orang yang tersinggung atau malah gak mau temenan sama lo."

Kanna menaikkan sebelah alisnya dan menatap Taeyong yang diam menatap Rein datar. Sedangkan Sean memutar bola matanya malas. Sean tau Rein kok, si murid yang sering bermasalah dan langganan ruang BK. Entah sudah berapa keonaran yang Rein buat, Sean tidak tahu dan tidak peduli.

"Mau tidak punya teman juga tidak apa apa." Ucap Taeyong lalu menggigit roti isinya.

"Lo ngapain duduk sini?" Tanya Sean menatap Rein tidak suka. Sean berdiri lalu tersenyum pada Kanna dan segera mendorong Kanna untuk bertukar tempat duduk dengannya. Asal Kanna tidak berada di dekat si pembuat onar ini, Sean tidak apa.

"Yo, Sean!" Rein tersenyum lebar. "Kok Kanna pindah sih? Padahal dah enak."

Sean mendelik. "Duduk di tempat lain sana." Usir Sean.

Rein mengangkat bahunya, lalu dengan gerakan cepat mendorong lengan Sean dengan sengaja, membuat kopi susu miliknya tumpah dan mengenai rok Kanna. Kanna terkejut dan langsung berdiri mengibaskan roknya.

"Panas!" Kanna meringis.

Sedangkan Taeyong sudah dengan cepat berada di samping Kanna. Di tangannya mulai keluar sebuah angin dingin agar kulit Kanna tidak terbakar karena panasnya kopi susu yang tumpah itu.

Sean refleks berdiri dan mencengkram kerak baju Rein kuat. "Sialan! Lo ngapain hah?!" Bentak Sean marah.

Rein tersenyum dan mengangkat kedua tangannya. "Eh santai dong. Kan yang numpahin kopi itu lo, kok nyalahin gue?" Ucap Rein santai.

Cengkraman Sean di kerak Rein makin kuat, membuat Rein sedikit tercekik. "Lo yang dorong gue, bangsat."

Rein memutar matanya lalu mendorong Sean kasar. "Dari pada ngurusin gue, mending urusin Kanna dulu, bro. Dia jadi gitu gara gara lo kan?" Rein membalikkan badannya dan mulai berjalan santai meninggalkan mereka bertiga.

Sean segera berbalik dan mendekat pada Kanna dengan perasaan khawatir. Sedangkan Kanna sudah merasa lebih baik karena Taeyong, meskipun perihnya masih terasa. Kopi susu Sean baru selesai dibuat oleh ibu kantin 3 menit yang lalu, dan malah tumpah ke pahanya dengan percuma.

"Kamu gak apa apa?" Tanya Sean khawatir. "Maaf ya."

Kanna menggeleng. "Aku gak papa." Ucap Kanna cepat.

"Kanna, sepertinya anda harus pulang." Ucap Taeyong serius.

"Hah?" Kanna menatap Taeyong aneh.

cyborg ; taeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang