give me love

3.3K 184 86
                                    

siang itu seperti biasa, pluem dan teman teman nya sedang menghabiskan waktu di kampus sembari melihat anak tingkat tiga meng ospek para mahasiswa baru.

pluem, fiat, puimek, janhae dan ssing merupakan mahasiswa tingkat akhir. mereka berlima sudah berteman sejak hari pertama mereka bertemu saat masuk univ.

di awali dengan perasaan senasib karena hanya mereka berlima yang mendapat hukuman dari head hazer setelah tanpa sengaja membuat keributan. akhirnya mereka menjadi teman baik selama tiga tahun ini.

beberapa junior yang melewati tempat mereka duduk, menunduk memberi salam. keuntungan menjadi siswa tingkat akhir adalah bisa berkuasa di kampus. meski anak tingkat tiga yang memegang kendali semua kegiatan, namun mereka masih lebih unggul berkat status senioritas.

kecuali satu hal ...

"oh, kalian masih di sini? untunglah" kata new menghampiri pluem

jika anak pasca memutuskan untuk berkeliaran di daerah kekuasaan mereka.

"kak new, kak singto, kak oaujun" sapa pluem dan keempat temannya

"ada apa kak?" tanya jan pada new

"oh nggak, aku cuma mau nitip ini ke pluem" new memberikan bungkusan pada pluem "nih, kata mama, kemarin tante nitip buat kamu"

terlebih jika salah satunya merupakan kakak sepupu mu.

pluem reflek menggoncang bungkusan di tangannya. kebiasaannya sejak kecil jika memegang benda yang tidak jelas bentuk dan isinya.

"jangan di gituin, rusak ntar" seru new memukul kepala pluem pelan

pluem memamerkan senyumnya dan memasukkan bingkisan yang diterimanya itu ke dalam tas

"habis ini kalian masih ada kelas?" tanya oaujun

"saya masih kak, sebenarnya sih nggak ada tapi minggu lalu sempat kosong karena dosennya seminar jadi di ganti hari ini" jawab puimek

"kita nggak ada, cuma belum mau pulang aja" lanjut janhae sembari menunjuk dirinya sendiri, ssing, pluem dan fiat

mereka berlima memang mengambil spesialisasi yang berbeda beda.

"pluem, ospek nya lancar?" singto yang sempat menjabat sebagai head hazer memperhatikan para maba yang berlarian di lapangan.

"kayaknya sih nggak ada masalah kak" jawab pluem yang dulu juga merupakan anggota hazer, meski tidak menjabat sebagai ketua.

"kakak bertiga nggak ada kelas atau gimana?" ssing menguap sembari melemaskan badan

new, singto dan oaujun merupakan senior mereka yang melanjutkan pendidikan di level berikutnya dan menjadi mahasiswa pasca. karena itu terkadang mereka masih sering terlihat berkeliaran di wilayah kampus meski sudah lulus.

"barusan selesai" jawab oaujun "kalian sedang membahas apa?" lanjutnya melihat buku yang masih bertebaran di meja

"oh, ini, proyek tugas akhir" janhae mulai membereskan buku buku nya

oaujun melirik ke arah fiat yang sejak mereka datang belum bersuara sekalipun.

"dek fiat sudah tahu mau bikin apa?"

fiat yang tidak terlalu memperdulikan sekitarnya menoleh terkejut saat mendengar oaujun menyebut namanya

"hah? oh, sudah kak" jawabnya singkat yang disambut senyuman ramah khas oaujun

"kalau butuh bantuan bilang kakak ya"

"iya kak, makasih" sahut fiat tersenyum sopan

"oh ya, kamu masih sering nge dance?"

squareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang