[20] Bertemu kembali

26 6 5
                                    

Ini adalah musim semi kedua untuk Aadhira di Jepang.

Dan Aadhira belum pernah pulang ke Indonesia.

Disini saja hidupnya bergantung pada biaya pemerintah yang tidak seberapa hingga Aadhira memutuskan untuk kerja sambilan di minimarket dekat apartemennya. Bagaimana mau pulang setiap tahun?

Aadhira sebenarnya punya sedikit tabungan hasil dari pekerjaannya sebagai pengisi suara saat ia disini dulu. Tapi masa Aadhira mau pakai?

"Kenapa Dhira-chan tidak mencoba menjadi pengisi suara animasi lagi?" Tanya salah satu temannya, Nao, yang tinggal dekat dengannya.

Aadhira mau. Dia ingin menjadi pengisi suara animasi lagi. Walaupun hanya sebagai tokoh sampingan, penghasilannya cukup untuk sebulan tanpa harus irit-iritan.

Bahkan Aadhira bisa membeli album yang dia sukai.

Nao sangat mendukungnya, tentu saja. Dia bilang kalau Aadhira bisa mengisi suara animasi kembali, dia akan bangga punya teman seiyuu .

Setelah setahun, kehidupannya semakin membaik. Aadhira kini bisa memenuhi kebutuhan hidupnya dengan lebih baik.

Bahkan hari ini, Aadhira dan Nao pergi membeli album grup favorit masing-masing.

"Dhira?"

Sebuah suara yang berat memanggil namanya.

"Aadhira, kan?"

Suara yang terakhir kali ia dengar saat pergi meninggalkan tanah kelahirannya untuk kedua kali.

Aadhira memberanikan diri menolehkan kepalanya. Dia tidak mungkin salah dengar karena suara itu menggunakan bahasa Indonesia.

Bukan mimpi.

Lelaki itu semakin dewasa dan semakin tinggi.

"Al?"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Halo, sayang."

Fin.





















UDAH AH MALU HAHAHAHA














Halo!
Biar gas teros dan sekalian update habis pulang mudik, hari ini dua cerita berbeda generasi resmi selesai
*Tebar kertas*
*Konfeti bertebaran*






ANTI KLIMAKS BANGET HEHE



Sampai ketemu di lain cerita!
( Sebentar lagi kok;) )

What You Need Are Just A Cup Of TeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang