Nungguin ya?
Cintaku bukan diatas kertas. Ettss malah nyanyi..
Udah skuy baca, maafin lama nggak up hehee, sibuk rl author nya.HAPPY READING 🍁
--Pagi ini sangat cerah, seperti nya matahari sedang mendukung suasana hati Kesya sekarang ini. Kesya tak berhenti tersenyum dengan menyisir rambutnya didepan meja riasnya.
"Aduh gue deg-deg an banget." ucap Kesya sambil menetralkan detak jantung nya yang berdegup cepat.
"Sumpah ya, baru pertama kali nya gue kaya begini. Biasanya gue santai banget kalo dijemput Vero. Tapi kan sekarang beda." ucap Kesya dengan gelisah.
"Eh bentar deh, kemarin itu gue nggak mimpi kan. Gue nggak mimpi ditembak Vero kan?!" pekik Kesya sendiri.
"Tapi kemarin itu nyata banget." ucap Kesya menyakinkan dirinya.
"Kesya, itu Vero udah jemput." seru Diana yang berada diluar kamar Kesya.
"Iya Ma." lalu Kesya meraih tasnya dan keluar kamar menuju teras rumahnya.
"Pagi." sapa Vero saat melihat Kesya keluar rumahnya.
"Pagi juga." balas Kesya sambil tersenyum. Kali ini Kesya yakin, jika kemarin itu Vero menembak Kesya, dan itu bukan mimpi. Nyatanya Vero mengucapakan 'pagi' kepada Kesya, tidak seperti biasanya.
"Kalian udah mau berangkat?" tanya Diana yang tiba-tiba sudah berada diluar menemui Kesya dan juga Vero.
"Iya, Ma. Aku berangkat dulu ya sama Vero, assalamualaikum." lalu Kesya menyalami Dian yang diikuti Vero juga.
"Waalaikunsalam. Kalian nih kalo dilihat cocok ya." ucap Diana tiba-tiba.
Kesya melotot kearah Diana. "Apa sih, Ma."
Vero sendiri hanya tersenyum kaku saja. "Sebenarnya saya dan Kesya sudah pacaran, Tante." jelas Vero yang membuat Kesya kaget. Kenapa harus memberi tahu Diana pula?
"Ehh, beneran? Bagus dong, kamu Kesya, kok nggak ngomong sih sama Mama." jelas Diana, Kesya sendiri hanya mengusap keningnya bingung.
"Baru kemarin juga, Ma." lirih Kesya.
"Aduh masih anget-anget nya ini, langgeng ya. Mama setuju kok. Pantesan kemarin pulang bareng, Kesya nya juga senyum-senyum sendiri kemarin." ucap Diana sambil tersenyum.
"Mama ihh." dengus Kesya, Diana hanya tertawa.
"Makasih Tante." ucap Vero sambil tersenyum, ia sangat senang karena sudah diberi restu oleh Diana.
"Iya, kamu jagain Kesya ya, kalo nakal jewer aja telanganya biar kapok. Udah sana kalian berangkat. Nanti telat lagi." ucap Diana, dan Vero mengangguk. Dan Kesya sendiri masih kaku, karena Diana tau jika ia sudah berpacaran dengan Vero.
"Aku berangkat, Ma." ucap Kesya lalu berjalan keluar gerbang.
"Saya juga, Tante." pamit Vero.
"Iya hati-hati." Lalu Vero menuju motornya dan meraih helm lalu ia pasangkan ke kepala kesya, yang membuat Kesya kaget. Lalu mereka langsung berangkat sekolah.
"Aduh jadi inget muda dulu." Gumam Diana.
***
"Haduh jadi seneng deh kalo liat nya begini, kan udah nggak ada yang jomblo lagi." ucap Bisma sambil tersenyum.
"Iya nih. Coba aja jadian dari dulu, kan enak diliatnya." timpal Lano.
Kesya hanya tersenyum kaku saja. Sedangkan Vero tersenyum tipis.
"Sekarang jadi enak deh nggak ada yang jomblo." sahut Emma.
"Oh iya, sebentar lagi kan gue ulang tahun. Jadi gue mau rayain ulang tahun gue yang ke 18 tahun. Kalian datang ya." ujar Darla antusias.
"Oh iya, lo kan bentar lagi ulang tahun. Lo mau adain dimana?" tanya Kesya.
"Kalo jadi sih, nanti mau gue rayain dihotel milik Papa yang disini." jelas Darla, mereka mengangguk.
"Gue pasti datang, secara banyak makanan gratis." Ujar Bisma sambil tertawa.
"Elo mah mau makan aja." Timpal Lano.
"Kan yang penting nanti gue dateng sebagai teman yang baik." Darla yang mendengar itu hanya memutar bola matanya.
"Yang lo undang cuman kita-kita aja?" Tanya Emma.
"Enggak sih, pengennya satu kelas gitu." Jelas Darla.
"Zora Lo undang?" Tanya Emma lagi. Darla nampak bingung, apa iya ia harus mengundang Zora, mereka kan bukan teman kelas, teman juga bukan sih.
"Nggak ah buat apa."
"Nah setuju mending nggak usah." Sahut Bisma.
"Iya, nyepetin mata." Timpal Lano juga.
"Kali an jangan gitu lah, kasihan juga." Ucap Kesya.
"Kasihan? Lo nggak ingat, Sya. Apa yang dia lakuin ke elo dulu?" Ucap Darla sengit.
Kesya menghela napas pelan. "Udah lah,itu juga udah lama."
"Eh, kira-kira dia tau nggak ya kalian jadian?" Tanya Bisma dengan menunjuk Kesya dan Vero. Kesya sendiri mengedikan bahunya.
"Waduh, kalau tau gawat juga sih." Sahut Emma.
"Udahlah biarin aja, gue nggak mau ada masalah lagi sama dia." Balas Kesya sambil meminum Es teh nya.
"Yaudah lah, mending kita rayain hari jadian Vero dan Kesya oke." Ucap Lano dengan girang tanpa melihat ekspresi masam Vero dan juga Kesya.
"Kan kemarin udah ditraktir, masa lagi sih." Kesya menampilkan wajah cemberutnya.
"Yah Sya, nggak asik lo. Kali ini aja ya yaa." Kini Bisma memohon kepada Kesya agar ditraktir kembali. Dasar, mereka ini bisa saja selalu mengambil kesempatan dalam kesempitan.
"Udah nggak apa-apa." Vero menepuk tangan Kesya pelan, "biar aku aja yang traktir."
"Tapi kan.." Vero mengangguk tidak apa-apa, mencoba menyakinkan Kesya bahwa ia tidak apa-apa kembali mentraktir teman mereka ini.
"Nah kan! Lo seharusnya senang Sya, punya pacar se royal Vero." Emma menaikan turun alisnya menggoda Kesya, Kesya hanya menghela napas pelan saja.
"Andai aja pacar gue royal. Huft." Timpal Darla sambil mendengus.
"Maksud kamu aku nggak royal gitu. Aku mau tanya siapa yang pesan orang buat ngedekor hotel Papa kamu itu buat acara ulang tahun kamu, aku La. Pacar kamu yang paling ganteng ini." Jelas Lano panjang lebar, yang membuat Darla meringis.
"Udah-udah, sekarang kita pesan sepuasnya, mumpung ada yang traktir." Seru Bisma girang, mereka pun tersenyum juga.
Terkecuali Kesya dan Vero yang tersenyum masam. Dasar, teman nggak tau diri.
«»
Aduhh akhirnya sampai disini ya,, mana nih yang pada kangen kesya sama vero???
Pokoknya jangan lupa tinggalin jejak yaaa 😘
Damaimaha-
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Boy Vs Crazy Girl. (VERO & KESYA)
Teen Fiction[Books #1 Teenfiction] Seorang gadis yang hidup nya rumit karna kesalahan orang tua nya yang membuat anak tersebut menjadi kacau. Kesya Zamora Weber Seorang lelaki yang memiliki sifat cuek dan dingin dengan orang, lelaki itu termasuk The Most Wannte...