Chapter 1

1.5K 92 4
                                    

Cklek....

Jaebum membuka kamar Mark dengan perlahan, kedua sudut bibirnya terangkat saat melihat dongsaengnya masih nyenyak dalam tidurnya, tidak terganggu sedikit pun dengan sinar matahari yang masuk kedalam kamarnya.

Jaebum membuka kamar Mark dengan perlahan, kedua sudut bibirnya terangkat saat melihat dongsaengnya masih nyenyak dalam tidurnya, tidak terganggu sedikit pun dengan sinar matahari yang masuk kedalam kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaebum hanya menggelengkan kepalanya, dongsaengnya ini benar-benar, sudah siang namun belum juga mau bangun dari tidur lelapnya, apa dia tidak takut jika nanti terlambat kesekolah.

Karena tidak ingin jika dongsaengnya terlambat ke sekolah nanti, Jaebum pun segera membangunkan Mark, walau dia juga sebenarnya tidak tega karena melihat wajah lelap Mark.

"Mark, bangun saeng!"

Namun bukannya bangun Mark malah semakin merapatkan selimut yang dipakainya, tak ayal Jaebum gemas sendiri melihatnya.

Dengan sekali hentak, dia membuka selimut tebal yang membungkus tubuh mungil dongsaengnya.

"Mark Yi Eun Tuan, bangun sekarang atau hyung akan meninggalkanmu!" ancam Jaebum karena sudah kesal tidak mendapat respon apapun dari donsaengnya.

Mark yang mendengar teriakan hyungnya mulai membuka matanya. Dia hanya tersenyum melihat wajah kesal hyungnya.

"Kenapa pagi-pagi begini hyung sudah teriak-teriak di kamarku?"

Jaebum yang sudah kesal bertambah kesal mendengar pertanyaan Mark. Tak sadarkah Mark, jika karena mu seorang Jaebum Tuan yang terkenal kalem berteriak seperti ini?.

"Hyung berteriak juga karena mu bocah nakal, siapa suruh kau susah dibangunkan hingga membuat hyung harus berteriak seperti ini".

Mark tertawa mendengar jawaban hyungnya, dia pun bangun dari posisi tidurnya lalu menajukan sedikit tubuhnya, dan memberikan satu ciuman dipipi Jaebum.

"Mianhae hyung" ucapnya.

Jaebum tidak bisa untuk tidak tersentuh dengan perlakuan Mark, dongsaengnya itu selalu tahu hal apa yang bisa meredakan rasa kesalnya.

"Gwenchana saeng, hyung tidak marah padamu. Lebih baik kau mandi sekarang atau kita akan terlambat nanti!" ucap Jaebun sambil tersenyum.

Mark pun bangkit dari ranjang king size nya, lalu menuju kamar mandi yang ada di pojok kamarnya.

Jaebum pun segera merapikan kamar Mark yang terlihat sedikit berantakan.

"Mark, jangan mandi terlalu lama saeng! Hyung tunggu di bawah".

"Ne hyung" jawab Mark dari kamar mandi.

Jaebum pun pergi dari kamar Mark, lalu turun kebawah dimana kedua orang tuanya sudah menunggu untuk memulai rutinitas pagi mereka, yaitu sarapan.

Dia pun mendudukan dirinya di kursi yang berada di samping kanan daddy nya, sementara di samping kiri daddynya sudah di duduki oleh sang mommy.

"Pagi dad, mom" ucapnya.

Please Hug Me, Mom!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang