Kris terbangun saat merasakan genggaman di tangannya terasa mengerat, dia pun memperbaiki posisi tubuhnya lalu menatap putra bungsunya yang terlihat sangat gelisah dalam tidurnya.
Dengan perlahan Kris mencoba membangunkan Mark, namun putranya tidak bangun juga.
Mark terlihat semakin gelisah, ditambah lagi sesekali terdengar isakan dari mulutnya.
Kris bingung, sebenarnya apa yang diimpikan oleh putranya, tidak biasa nya Mark seperti ini.
"Hiks...daddy...mommy...tolong Mark...hiks...Mark...takut...hiks" racau Mark.
"Mark tenanglah Nak, ada daddy disini" Kris berusaha menenangkan Mark namun Mark masih tetap meracau dalam tidurnya.
Mendengar sedikit keributan, Jaebum pun terbangun, dia merasa heran saat melihat daddynya sedang berusaha menenangkan dongsaengnya.
"Dad, Markeu kenapa?".
"Daddy juga tidak tahu Bumie, dari tadi dongsaengmu meracau seperti ini".
"Pergi....aku...hiks...tidak...ingin..hiks..ikut..denganmu...hiks...daddy...hyung...hiks".
Jaebum dan Kris masih berusaha untuk membangunkan Mark, namun nampaknya si bungsu Tuan itu masih dalam dunia mimpi nya.
"ANDWE......."
Mark langsung terduduk, dada nya naik turun secara cepat. Saat melihat ada daddynya, dia langsung memeluknya.
"Dad aku takut hiks, paman itu mau membawaku pergi hiks" ucap Mark dalam pelukan Kris.
Sementara Kris dan Jaebum saling pandang, sudah dua kali Mark berbicara seperi itu, sebenarnya Mark kenapa? Apa mungkin Mark pernah bertemu seseorang yang berniat jahat tanpa mereka ketahui hingga membuat dia seperti ini.
"Tenanglah sayang, itu hanya mimpi buruk, kau jangan takut daddy dan hyungmu akan selalu melindungimu" ucap Kris.
"Hiks...paman itu bilang...hiks...jika aku akan diajak...hiks....bertemu dengan mommy...hiks tapi...dia...berbohong dad...hiks...aku...malah...dibawa...ke hutan...hiks...takut dad".
"Sstt....tidak ada paman jahat sayang, kau hanya mimpi buruk, sebaiknya kau tidur lagi, ini masih tengah malam".
Mark menggeleng, dia semakin mengeratkan pelukannya dan tetap menangis di pelukan Kris.
Sementara Kris hanya membiarkan saja smabil mengelus punggung Mark, berharap putra bungsunya itu akan tenang.
Butuh waktu lima belas menit hingga Mark kembali tenang bahkan sekarang dia sudah kembali tertidur, Kris yang melihatnya pun tersenyum lega.
Dia merebahkan kembali putra bungsunya dengan sangat pelan karena tidak ingin tidurnya terganggu, Kris juga membersihkan sisa-sisa air mata yang ada di pipi Mark.
"Dad, aku tidak pernah melihat Mark seperti ini".
"Daddy juga tidak mengerti Bumie, mungkinkah Mark bertemu dengan seseorang tanpa kita ketahui membuatnya ketakutan seperti ini?".
"Rasanya itu tidak mungkin dad, selama ini aku selalu menemani Mark kemanapun dia pergi, kalau aku tidak bisa Jinyoung dan Kihyun yang menemaninya" jelas Jaebum.
"Ya sudah nanti kita tanyakan pada dongsaengmu jika keadaanya sudah membaik, sebaiknya kau tidur lagi biar Markeu daddy yang menjaga".
Jaebum pun mengangguk lalu kembali ke sofa untuk melanjutkan tidurnya mengingat ini masih tengah malam.
Skip.
Malam yang berat pun berlalu, kini kicauan burung sudah terdengar, mentari pun sudah mengerjakan tugasnya dari tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Hug Me, Mom!
Short StoryHanya sebuah pelukan hal yang sangat diinginkan oleh Mark Tuan, namun keinginan sederhana itu tidak mudah untuk mendapatkanya.