Chapter 20

1.5K 81 31
                                    

Jessica masih menangis dalam pelukan Kris. Saat ini mereka berada di depan ruang operasi Seoul Hospital.

Jessica sangat kalut memikirkan keadaan putra bungsunya yang sedang menjalani operasi untuk mengeluarkan peluru yang ada di tubuhnya.

Semua terasa begitu cepat, bagaimana putra bungsunya menjadikan dirinya tameng untuk melindunginya dari Hyungsik yang ingin menembaknya.

Bahkan masih teringat jelas di kepalanya kata-kata terakhir yang Mark ucapkan sebelum tidak sadarkan diri.

"Bumie bawalah mommymu pulang, biar daddy yang menjaga Markeu disini" ucap Kris.

"Tidak oppa, aku tidak mau meninggalkan putraku" tolak Jessica.

"Tidak Sica, biar aku yang menjaga Markeu, kau juga butuh istirahat sayang".

"Tapi oppa,,,,,,"

"Tidak ada tapi-tapi an Sica, pulanglah dengan Bumie, setalah beristirahat kau boleh kembali kesini lagi. Kka pulanglah!".

"Kajja mom!".

Mau tidak mau akhirnya Jessica menuruti perkataan suaminya. Dia pun pulang ke rumahnya bersama dengan Jaebum.

Sementara itu Kris yang menunggu sendirian pikirannya kembali mengingat kejadian yang baru saja menimpa putra bungsunya.

Masih segar diingatanya bagaimana di depan matanya sendiri putra bungsunya menjadikan dirinya tameng untuk melindungi Jessica, bahkan dirinya saja hanya bisa terpaku menyaksikan kejadian yang ada di depan matanya.

Bagimana Hyungsik mengambil senjata salah satu anak buah Donghae hingga kejadian naas itu terjadi, namun untungnya Donghae bertindak cepat, dia segera menembak tangan Hyungsik tepat setelah dia menembak putranya.

Perasaan cemas tidak bisa dia hilangkan dari hatinya mengingat bagaimana keadaan putranya sebelum ambulans yang ditelepon oleh Donghae datang.

Waktu terasa begitu lambat bagi Kris yang sedang mengharap cemas menunggu operasi putranya selesai.

Hampir lima jam operasi itu berlangsung namun belum ada tanda-tanda dokter akan keluar.

"Kenapa mereka lama sekali? Aku mohon lancarkan operasi putraku, Ya Tuhan! Jangan biarkan putraku terlalu lama merasakan rasa sakit ini!" lirih Kris.

Tidak berapa lama pintu operasi terbuka, Kris yang melihatnya segera beranjak dari duduknya untuk menghampiri Suho dan seorang uisa lain yang tadi melakukan operasi pada putranya.

"Suho, bagaimana keadaan Markeu?".

"Hyung, Markeu dia,,,,,"

Skip...

Jaebum segera membawa mommy nya ke kamar orang tua nya, dia juga sufsh menyuruh Kim ahjumma untuk membuatkan makanan untuk mommynya.

Sesampainya di kamar, Jaebum menyuruh mommynya untuk membersihkan dirinya.

Tak butuh waktu lama Jessica sudah keluar dari kamar mandi dengan wajah yang segar walau nyatanya tidak bisa menutupi kedua matanya yang sembab karena kebanyakan menangis.

"Mommy tidurlah dulu, aku akan menjaga mommy disini" ucap Jaebum sambil membantu Jessica untuk berbaring, namun Jessica menggeleng dia tidak ingin beristirahat, yang dia inginkan hanya berada disisi putra bungsunya yang kini masih berjuang di dalam ruang operasi.

"Istirahatlah walau sebentar mom, aku tahu mommy pasti sangat lelah".

"Mommy tidak ingin istirahat Bumie mommy ingin menemani dongsaengmu" jawab Jessica sendu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Please Hug Me, Mom!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang