Malam harinya Mark terbangun dari tidurnya, dia sempat ketakutan melihat ruangan yang ditempatinya saat ini sangat gelap.
Dia sudah hampir menangis sebelum melihat Ji Eun membuka pintu kamarnya.
"Tuan muda sudah bangun" tanya Ji Eun yang baru masuk ke kamar Mark lalu menekan saklar lampu agar ruangan itu tidak gelap lagi.
Mark merasa tidak takut lagi saat lampu kamarnya sudah menyala.
"Tuan muda anda tidak apa-apa?".
"Gwenchana nunna, aku hanya terkejut saat melihat kamarku gelap".
"Tidak biasanya anda seperti ini tuan muda" Ji Eun sedikit curiga dengan sikap tuan muda nya yang menurutnya sedikit janggal.
"Sebaiknya tuan muda turun sekarang, tuan besar sudah menunggu anda".
Mark mengangguk lalu keluar dari kamarnya menuju meja makan dimana daddynya berada. Dia sedikit merasa heran karena hanya ada daddy nya disana.
"Mommy dan hyung dimana dad?".
"Mommy masih di butik sayang sedangkan hyungmu masih mengerjakan tugas bersama dengan temannya".
Mark mengangguk lalu mulai makan makanan yang ada di hadapanya. Dia menaikkan alisnya saat tidak merakan rasa apa-apa di sup yang dimakannya, dia pun kembali memakan sup itu untuk memastikan namun tetap tidak ada rasanya.
"Ada apa sayang?" tanya Kris saat melihat tingkah Mark.
"Dad, kenapa sup ku rasanya hambar ya atau mungkin ini efek obat yang aku minum hingga membuat lidahku tidak bisa mengecap rasa lagi?".
"Tidak sayang, daddy memang sengaja menyuruh Ji Eun untuk tidak memasukkan garam di makananmu".
"Tapi kenapa dad? Rasanya jadi tidak enak jika hambar seperti ini"
"Itu untuk kebaikan mu sayang, Samchon bilang jika kau tidak boleh memakan makanan yang tinggi kadar garamnya".
"Memangnya aku kenapa dad? Apa telah terjadi sesuatu padaku?".
Kris menghentikan makannya mendengar pertanyaan Mark, dia bingung bagaimana caranya untuk menjelaskan keadaan putranya saat ini. Dia takut jika putranya itu tidak bisa menerima kenyataan.
"Dad, apa benar terjadi sesuatu padaku?" Mark kembali bertanya karena tidak mendapat jawaban dari daddy nya.
"Begini sayang, Samchonmu sudah memberitahu hasil pemeriksaanmu kemarin dan dari hasil itu terlihat jika ada sedikit masalah dengan jantungmu, maka nya samchonmu menyarankan agar kau diet garam".
Mark terdiam mendengar penjelasan daddynya, dia merasa jika dirinya akan semakin menyusahkan keluarganya dengan adanya sebuah penyakit yang kini tengah bersarang di tubuhnya, kenapa tubuhnya lemah sekali hingga penyakit pun sangat gampang menempel di tubuhnya.
"Jangan berpikir yang macam-macam Mark, daddy berjanji akan membuatmu sembuh" ucap Kris sambil menggenggam tangan Mark yang tengah menunduk itu
"Aku mengerti dad tapi dengan keadaanku yang seperti ini akan semakin menyusahkan daddy dan yang lain" jawab Mark sambil menatap Kris.
"Sayang, sudah daddy bilang jika kau itu tidak menyusahkan. Bagaimana mungkin daddy kesusahan merawat putra daddy sendiri. Jadi jangan bilang seperti itu Mark, daddy tidak suka mendengarnya. Sekarang habiskan makananmu lalu minum obat!".
Mark hanya mengangguk, dia senang daddy nya sangat menyayanginya tapi dia merasa jika hidupnya tidak ada artinya lagi, yang bisa dia lakukan hanya menyusahkan keluarganya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Hug Me, Mom!
Short StoryHanya sebuah pelukan hal yang sangat diinginkan oleh Mark Tuan, namun keinginan sederhana itu tidak mudah untuk mendapatkanya.