Kebahagiaan Mark bertambah karena saat ini Kihyun tidak marah lagi padanya. Setelah tadi dia memberikan bekal yang dia bawa pada sahabatnya itu. Kihyun juga sempat meminta maaf padanya karena telah bersikap kekanak-kanakan.
"Nah begitu donk, aku yang pusing jika kalian diam-diaman seperti kemarin. Aku tidak bisa jika kedua sahabatku bertengkar, jadi kuharap kejadian ini tidak terjadi lagi apalagi alasan kalian hanya masalah sepele".
Kihyun dan Mark tersenyum mendengar ucapan Jinyoung. Apa yang dikatakan memang benar, jika mereka kemarin sangat kekanakan, terutama Kihyun, dia merasa sangat malau mengingat perbuatanya kemarin.
"Sekali lagi mafkan aku Mark, sikapku kemarin benar-benar kekanakan" kata Kihyun.
"Gwenchana Kihyun ah, kau tidak perlu meminta maaf lagi padaku. Kita lupakan saja masalah kemarin" jawab Mark.
"Kau memang sahabatku yang sangat baik Mark".
"Jadi cuma Mark sahabat paling baik?".
"Aigoo...Park Jinyoung cemburu rupanya".
Jinyoung mendengus mendengar candaan Kihyun, benar kan jika sahabatnya pasti akan merusuh lagi.
Uhuk....
"Ku tidak apa-apa Mark?" tanya Jinyoung yang khawatir melihat Mark yang batuk-batuk sambil memegang dadanya.
Uhuk...Uhuk
Kihyun juga khawatir melihat Mark yang seperti itu, dia takut kejadian yang pernah terjadi di rumahnya terulang lagi.
"Gwen...uhuk...chana...uhuk...uhuk".
"Apanya yang baik-baik saja, kau batuk-batuk seperti ini".
"Aku benar-benar tidak apa-apa Jie, aku hanya tersedak tadi" ucap Mark yang sedikit ngos-ngosan karena habis batuk tadi.
"Syukurlah kalau kau baik-baik saja Mark, kami takut jika kau akan seperti kemarin".
"Maafkan aku karena sudah membuat kalian khawatir".
"Sudah tidak apa-apa Mark, sebaiknya kita kembali ke kelas saja".
"Kajja Mark".
Mark pun mengikuti langkah kedua sahabatnya, namun entah kenapa dada nya kembali berdetak sangat cepat. Bukan, ini bukan penyakitnya yang kambuh, entah mengapa perasaannya jadi tidak enak sekarang, dia takut terjadi sesuatu pada keluarganya.
"Ya Tuhan, jaga dan lindungilah keluargaku dimanapun mereka berada. Jauhkan mereka dari mara bahaya dan bencana" doa Mark dalam hati.
Skip...
Malam harinya Kris sudah berada di mansion nya, tadi saat pulang dari kantor dia pergi ke butik untuk menjemput Jessica namun sekretarisnya bilang jika istrinya ada meeting di luar. Dia pun memutuskan untuk pulang ke rumah.
Namun saat sampai di rumah ternyata istri dan kedua putra nya belum pulang.
Tak lama kemudian terdengar suara mobil putra sulungnya, Jaebum masuk dengan wajah lelahnya.
"Tumben daddy sudah pulang" ucap Jaebum.
"Daddy sudah pulang daritadi Bumie, oh ya, dimana dongsaengmu?".
"Lho, bukannya daddy yang menjemput Markeu" jawab Jaebum.
"Tidak Bumie, daddy tadi ingin menjemput mommy mu tapi sekretarisnya bilang jika mommymu ada meeting di luar maka nya daddy memutuskan untuk pulang ke rumah".
"Lalu Markeu dimana dad? Tadi sore saat aku akan menjemputnya, dia mengirim pesan padaku jika daddy yang akan menjemputnya".
Jaebum mulai panik mengetahui jika daddy nya tidak menjemput mark. Jika begitu, dimana dongsaengnya berada? Tidak mungkin dongsaengnya pergi tanpa izin padanya lalu berbohong jika daddynya yang menjemput, itu bukan sifat Mark sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Hug Me, Mom!
Short StoryHanya sebuah pelukan hal yang sangat diinginkan oleh Mark Tuan, namun keinginan sederhana itu tidak mudah untuk mendapatkanya.