Jaebum saat ini berada di ruang rawat Mark seorang diri. Sebenarnya tadi Seohyun, Kihyun, dan Jinyoung ingin menemani Mark juga, namun dia menolaknya. Jaebum menyuruh mereka untuk beristirahat di rumah karena Jaebum tahu jika ketiga orang itu pasti lelah.
Dilihatnya wajah pucat dongsaengnya yang kini sebagian wajahnya tertutupi oleh masker oksigen guna membantunya untuk bernafas.
Masih jelas diingatan nya apa yang tadi dikatakan oleh uisa tentang keadaan dongsaengnya itu.
Jaebum bersyukur Tuhan masih memberinya kepercayaan untuk menjaga dongsaengnya.
"Dasar dongsaeng nakal! Bagaimana kau bisa makan sup yang ada jamurnya? Kau ingin membuat hyung khawatir?" lirih Jaebum sambil menggenggam tangan Mark yang terasa dingin.
"Istirahatlah saeng, hyung akan menjagamu".
Setelah merapikan selimut dan memberikan ciuman di kening dongsaengnya, Jaebum berdiri lalu keluar dari ruang rawat Mark, dia tidak ingin istirahat dongsaengnya terganggu jika dia masih disana karena Jaebum ingin menghubungi daddy nya.
Butuh waktu sedikit lama hingga panggilannya dijawab oleh daddy nya, mungkin urusan daddy nya belum selesai.
"Dad, daddy dimana sekarang?".
".........."
"Apa daddy tidak bisa pulang malam ini?".
".........."
"Alergi Mark kambuh dad, dan sekarang di rawat di Seoul Hospital".
".........."
"Tidak usah dad, daddy selesaikan saja dulu urusan daddy disana, aku bisa kok menjaga Markeu, nanti aku akan minta tolong pada Ji Eun nunna untuk membawakan keperluan Markeu".
".........."
"Ne dad, aku akan temui Suho samchon nanti".
".........."
"Arraso dad"
Pip....
Jaebum kembali masuk ke ruang rawat Mark setelah sebelumnya mengirim pesan pada Ji Eun agar membawakan keperluan Mark.
Skip......
Kris kembali ke tempat duduknya setelah menerima telepon dari Jaebum. Memang saat ini dia sedang menghadiri undangan pesta dari rekan bisnisnya yang diadakan di Jeju.
"Telepon dari siapa?" tanya Jessica.
"Dari Bumie, dia bilang jika Markeu masuk rumah sakit karena alergi nya kambuh" jawab Kris.
"Dasar anak bodoh, sudah tidak alergi jamur, kenapa dia masih memakannya? Membuat orang susah saja".
"Sudahlah Sica, mungkin Markeu tidak sengaja memakannya, lebih baik kita pulang sekarang, kita langsung ambil penerbangan malam saja, aku tidak tenang jika terus disini".
Jessica meletakkan gelas wine nya lalu memandang datar ke arah suaminya.
"Pulanglah sendiri, aku masih ingin menikmati keindahan pulau Jeju. Dia kan putramu bukan putraku".
Kris menahan amarahnya mendengar jawaban Jessica, tidak bisakah istrinya itu membuang jauh rasa bencinya pada Mark, karena demi Tuhan sekarang ini putranya sedang sakit dan pasti kehadiran seorang ibu di sisi nya akan membuatnya lebih baik.
"Terserah padamu Sica, aku akan pulang sendiri. Aku tidak menyangka jika istriku yang ku kenal dulu sekarang telah pergi" ucap Kris, lalu pergi dari hadapan Jessica.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Hug Me, Mom!
Short StoryHanya sebuah pelukan hal yang sangat diinginkan oleh Mark Tuan, namun keinginan sederhana itu tidak mudah untuk mendapatkanya.