Chapter 5

594 66 3
                                    

Malam hari nya seluruh keluarga Tuan berkumpul di ruang keluarga setelah mereka menyantap makan malam.

Mark duduk di samping daddy nya, sedangkan Jaebum dan mommy nya duduk di sofa yang ada di depannya.

Mark sedikit tidak nyaman dengan suasana canggung yang tercipta, seharusnya dia tadi menolak ajakan daddynya untuk berkumpul bersama daripada melihat tatapan dingin yang kini diberikan oleh mommy nya padanya. Walau Mark sering ditatap seperti itu, namun dia tidak pernah terbiasa.

"Dad, aku ke kamar saja ya, aku tidak ingin karena kehadiranku membuat mommy jadi tidak nyaman".

"Baguslah jika kau sadar diri jika kehadiranmu itu sangat mengganggu" sinis Jessica yang membuat suasananya semakin tidak enak.

"Yeobo, jangan bilang seperti itu pada Markeu!".

Jessica menatap tajam ke arah suaminya " itu memang kenyataan, jika dia sadar jika kehadirannya tidak diinginkan kenapa dia tidak pergi saja daritadi, membuatku muak saja".

"Mom/Yeobo....!" ucap Kris dan Jaebum bersamaan saat dirasa ucapan Jessica terlalu kasar.

Mark menunduk mendengar ucapan mommy nya, seharusnya dia sadar jika kehadirannya hanya dianggap sebagai penganggu oleh mommynya.

"Sudah sana pergi! Kenapa kau masih diam saja?".

"Sica cukup! Aku yang ingin kita semua berkumpul disini. Jangan bicara seperti itu lagi pada Markeu!".

"Gwenchana dad, apa yang dikatakan oleh mommy memang benar, aku hanya pengganggu disini, biarkan aku pergi agar mommy bisa nyaman berkumpul bersama kalian" ucap Mark.

"Tidak Mark! Kita ini keluarga, tidak namanya pengganggu dalam sebuah keluarga" tolak Kris.

"Bela saja terus anak kesayanganmu itu! Kau memang sudah tidak sayang lagi padaku, yang kau pikirkan cuma anak sialan itu!" tuding Jessica.

"Mom, sudahlah! Kenapa mommy bisa semarah ini? Daddy melakukan hal yang benar mom, kita ini keluarga. Apa pantas jika sebuah keluarga terganggu karena kehadiran anggota keluarganya sendiri?" kali ini Jaebum ikut bersuara karena dirasanya sang mommy sudah keterlaluan.

"Bagus sekali Bumie, kau melawan mommy karena anak sialan itu! Ok Fine, jika kalian ingin anak itu disini, biar mommy yang pergi"

"Mommy tunggu!" ucap Mark sambil memegang lengan Jessica yang hendak pergi dari ruang keluarga itu.

Plas....

Jessica menepis tangan Mark yang ada di lengannya. "Dengar ya anak sial, jangan berani-berani kau memegang tanganku!".

Takut itulah yang Mark rasakan sekarang, betapa tatapan tajam mommynya itu membuatnya merasa ketakutan.

Dia tidak menyangka jika mommy nya akan semarah ini saat dia memegang tangannya. Sehina itukah dirinya hingga untuk disentuh olehnya saja mommynya tidak mau.

"Cukup Sica kau sudah keterlaluan! Jika kau ingin pergi, pergilah! Tapi jangan berbuat kasar pada putraku!" marah Kris yang kini sudah memeluk Mark.

"Ne Kris, dia memang putramu bukan putraku".

Deg....

Jantung Mark terasa berhenti mendengar ucapan mommynya. Apa barusan dia tidak salah dengar? Apa maksud mommynya bicara seperti itu?

Mark pun melepaskan pelukan daddy nya, lalu menatap mommynya yang masih menatap sinis ke arahnya.

"Apa maksud mommy, jika aku ini bukan putra mommy?".

Kris langsung menatap tajam Jessica, sementara Jessica yang ditatap seperti itu tidak merasa takut sedikitpun.

"Jangan dengarkan ucapan mommy mu sayang! Dia hanya kesal saja".

Please Hug Me, Mom!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang