"Mela! Turun nak!" teriak Rere dengan suara super toa membuat seorang gadis yang berada di kamarnya terasa terancam."Apa sih ma?"
Mela Sikula Satama. Anak sematawayang Rere dan David. Dulu dia adalah bayi yang masih imut di mata Rere, tapi sekarang berubah menjadi gadis yang mandiri.
Mandi sendiri.
"Kamu itu lho gimana? Hari pertama MOS kok gak bangun-bangun," nasehat Rere memutar bola matanya jengah.
"Hoaamm! Emang jam berapa sih ma?" tanya Mela dengan mata sayup-sayup. Mela mengucek-ucek matanya dengan menggunakan tangan kanan.
Seorang pria dengan jas kantornya menghampiri mereka berdua di dekat tangga," Kenapa lagi, sayang?"
Tentu saja dia David Ardian Pratama. Suami Rere dan ayah Mela. David baru saja ingin berangkat ke kantor,karena mendengar keributan di dekat tangga, niatnya ia urungkan.
"Nih, anak kamu gak siap-siap. Padahal ini hari pertamanya sekolah," ucap Rere kepada David dengan nada merajuk.
David tersenyum tipis. Istrinya nampak menggemaskan walau wajahnya sudah nampak kerutan-kerutan.
"Anak kamu juga," kekeh David.
"Mela cepet mandi terus ganti seragam! Udah jam 7 kurang ini!" ucap David agak tegas membuat mata gadis itu membulat sempurna.
"NAON PA? JAM TUJUH KURANG?!" teriakan Mela yang melengking sukses membuat kedua orang dewasa itu menutup telinganya.
"Kurang-kurangin teriaknya nak. Astagfirullah," Rere saja sampai nyebut seperti itu.
Mela langsung berlari menuju kamar mandi. Menaiki tangga dengan cepat,membuat Rere dan David geleng-geleng kepala.
"Anak kamu," kekeh David.
"Anak kamu juga," balas Rere terkekeh.
"Anak kita berdua," ucap Rere dan David bersamaan.
Mereka berdua saling pandang,lalu tertawa bersama. Tidak sengaja asisten rumah tangga mereka lewat,ikutan tertawa. Walau tidak tahu tertawa karena apa.
"Bi, kenapa ketawa?" tanya Rere menahan tawanya.
"Hehe, gak tahu atuh nyonya. Ikut-ikutan aja. Emang kenapa ya?"
Krik...krik..krik...
Rere dan David tertawa lagi,membuat asisten rumah tangga itu menyergit bingung. Karena tidak mengerti,segera asisten itu kembali bekerja.
"Bibi bibi," gumam Rere menggelengkan kepalanya.
Chup!
"Morning kiss, tadi kan belum," Rere mencubit pinggang David dengan kesal karena tiba-tiba saja pria itu mencium pipinya.
"Nakal!"
David terkekeh, lalu merangkul bahu istrinya menuju ruang makan untuk sarapan pagi, gak mungkin sarapan siang. Sarap kali ah!
KAMU SEDANG MEMBACA
DAVIRE [END]
Teen FictionRere, gadis yang baru saja menginjak masa SMA itu harus bertemu dengan ketua OSIS yang dingin tapi tampan seperti David. Entah kenapa, jantungnya selalu dag dig dug karena David. Untung saja ia sudah putus dengan Gara, mantan pacarnya. David Si ke...