2 Minggu kemudian.....
Sekarang Rere sedang bersama David di sebuah kedai es krim. Rere sangat bahagia, Tuhan masih mengizinkan orang yang ia cintai untuk hidup. Setelah masa kritisnya selesai,David dinyatakan boleh pulang. Semua orang yang ada di rumah sakit itu bersujud syukur kepada yang kuasa. Rere tak bisa menahan rasa bahagianya itu.
"Ck! Udah gede kayak anak kecil aja makannya," tangan David bergerak untuk membersihkan noda es krim di sudut bibirnya. Rere tersenyum malu.
"David ih, malu tahu," ucap Rere menepis pelan tangan David,dan membersihkan es krim yang belepotan di bibirnya. David terkekeh, lalu melanjutkan aktivitas makan es krimnya.
"David."
"Rere."
Mereka mengucapkan secara bersamaan. David dan Rere sama-sama terkekeh.
"Kamu dulu Dav," ujar Rere.
"Ladies first," jawab David. Rere tersenyum lalu mengangguk.
"Aku seneng deh Dav. Seneng banget! Apalagi saat aku tahu kamu udah sadar dari koma. Aku tuh kangen bercanda sama kamu. Waktu kamu koma,aku selalu diganggu temen-temen kamu. Kadang aku disindirin pas lagi murung. Ke rooftof sendirian, gak sama kamu lagi. Rasanya sepi," tak terduga,cairan bening mengalir dari mata Rere. Rere sangat merindukan David. David mengusap pipi Rere dengan lembut.
"Stt..jangan nangis. Yang penting aku udah di sini kan sama kamu. Aku juga minta maaf udah bikin kamu sedih. Aku sayang sama kamu," balas David tak lupa dengan senyuman tulusnya.
David menarik kursi yang diduduki Rere hingga gadis itu lebih dekat dengannya. Rere lantas tersentak kaget saat bibirnya bersentuhan dengan bibir David. David mencium bibir Rere secepat kilat.
Bug!
Rere memukul dada David menggunakan tasnya. David terkekeh melihat wajah merah Rere yang sedang ngeblush.
"Cantik," gumam David pelan. Tentunya dapat Rere dengar karena Indra pendengaran nya masih berfungsi dengan baik.
"Makasih. Kamu juga---
"Ganteng," potong David terlebih dahulu.
"Jelek!" jawab Rere berbohong. Rere langsung memalingkan wajahnya dan kembali menyantap es krim. Sedangkan David sudah mencebikkan bibirnya.
Hening.
"Nanti malam kamu dandan yang cantik ya Re," ucap David memecah keheningan. Rere menoleh," kenapa?"
"Nggak. Pokonya dandan yang cantik. Aku mau ngajak kamu ke suatu tempat yang...em...yang ..mau tahu?"
Rere mengangguk antusias,"Mau lah!" jawabnya.
David tertawa,"Biar rahasia," bisik David.
"Ck! Gaje. Untung sayang." gerutu Rere kesal. David terkekeh, lalu mengacak-acak rambut Rere dengan gemas.
****
Rere sedang sibuk berdandan di kamarnya. Ia janji akan ikut David entah mau kemana. Rere tidak ingin mengecewakan David.
Tapi, anehnya lagi, Rere ditinggal di rumah sendirian dengan bibi. Aisyah dan Albi entah kemana.
Rere tersenyum memandang dirinya di kaca dengan menggunakan dress warna pink.
Tin ....tin...
Suara klakson dari bawah. Rere segera turun menemui David. Tapi,langkah Rere terhenti saat melihat pemuda yang sedang duduk di bagian depan mobil,ternyata bukan David. Itu Bimo. Rere menghela napas panjang lalu menghembuskannya secara perlahan. Gadis itu berjalan mendekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAVIRE [END]
Novela JuvenilRere, gadis yang baru saja menginjak masa SMA itu harus bertemu dengan ketua OSIS yang dingin tapi tampan seperti David. Entah kenapa, jantungnya selalu dag dig dug karena David. Untung saja ia sudah putus dengan Gara, mantan pacarnya. David Si ke...