"Hallo Ril? Ada apa? Tumben nelpon gue bukan Manda?" tanya Rere heran.
Yang di seberang sana terlihat menangis sesenggukan. Alis Rere bertautan. Ada apa sebenarnya yang terjadi?
"Ril. Ada apa sebenarnya?"
"David..dia kecelakaan,"
"D—di mana sekarang?" tanya Rere khawatir. Ia tidak bisa berbohong. Dia memang sangat khawatir.
Apakah ini takdir? Apakah ini yang Rere takutkan. Apakah ini tanda kalau David....akan meninggalkan-nya. Rere tidak bisa menerima ini. Kenapa takdir buruk?
"Rumah sakit xxxxx!"
"Oke,"
Tes!
Rere mematikan sambungannya secara sepihak. Ia siap-siap untuk ke rumah sakit untuk melihat kondisi David. Segera Rere menyeka air matanya.
Dak!dak!dak!
Rere menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa. Ternyata di ruang tamu sudah ada Manda dan Aisyah. Mereka menatap sendu ke arah Rere.
"Man. Gimana ini bisa terjadi man. Hiks....kenapa?" teriak Rere frustasi. Aisyah memeluk anaknya agar bisa sedikit tenang.
"Gue juga gak tahu Re. Tiba-tiba dikabarin kalau David di rumah sakit kecelakaan," jawab Manda.
"Sekarang Rere ke rumah sakit ya. Nanti papa sama Mama nyusul," Aisyah mencoba menenangkan Rere.
Rere mengangguk lemah.
"Tapi kalau David kenapa-kenapa gimana?" cicit Rere.
"David kuat kok. Kan David strong," jawab Aisyah.
"Kalau David ninggalin Rere untuk sel------,"
"Huussst... Rere gak boleh bilang gitu. Sekarang lihat kondisi David," lembut Aisyah.
Rere dan Manda segera bergegas menuju rumah sakit untuk melihat keadaan David. Setelah sampai di sana,Rere sudah melihat ada mama David,dan teman-teman David menunggu di depan ruangan.
"Ma.... David kenapa?" tanya Rere lemah.
Ava menyuruh Rere duduk di sampingnya. Bimo yang tadinya duduk di samping Ava jadi bergeser.
Ava langsung memeluk Rere dengan erat. Mereka sama-sama menangis.
"David koma nak. Kamu yang sabar ya," Ava menepuk-nepuk pindah Rere agak gadis manis itu tenang dengan adanya keadaan.
"David......," lirih Rere.
David.....apa ini akhir dari semuanya? Apa yang kau takuti di rooftof itu benar-benar terjadi. Tapi terjadi kepadaku. Bukan kamu yang takut kehilangan. Tapi aku David ....
"Rere boleh masuk ma?" tanya Rere dengan sisa air matanya.
"Masuk aja. Bangunin David ya," cicit Ava.
"Mama tenang aja. David pasti bangun," Rere beranjak masuk ke ruangan di aman David terbaring lemah.
Rere duduk di samping David sambil menggenggam erat tangan kekasihnya itu. Rere benar-benar takut kehilangannya. Bagaimana kalau tawanya,candanya tidak ada lagi untuk Rere.
"David sayang kan sama Rere?"
"David kenapa diam aja?"
Yang ditanya tetap diam di tempat. Air mata Rere berhasil jatuh lagi,kedua kalinya di hari ini.
Rere menggoyang-goyangkan bahu David. Tetap tidak ada reaksi sama sekali dari pria itu.
"David kenapa diam?"
"Kalau David gak bangun Rere cari cowok lagi ya?"
"David bangun ih! Hiks...David! Bangun....," Rere tak tahu harus bagaimana lagi agar David bisa bangun dari komanya.
"Kenapa David diam? David gak sayang Rere lagi?"
Masih tidak ada respon dari pria itu. Hanya ada suara alat-alat medis yang terdengar di telinga Rere.
"David tahu gak kalau Rere sayang sama David? Terus kenapa David gak bangun-bangun? David mau Rere sendirian. Di sakiti sama Gara lagi. David kan yang udah bikin Rere ceria lagi. Apa David udah gak cinta lagi sama Rere?"
Tes!
Satu butir air mata mengalir di pipi David. Bukan air mata Rere,tapi itu air mata dari David. Rere yang melihatnya langsung kaget,ia pun berteriak senang dalam hati.
"Dok! Dok!"
Yang di luar dengar teriakan Rere langsung panik dan masuk ke ruangan penuh bunyi alat medis itu.
"Rere kenapa?" tanya Ava.
"David... David nangis ma. David nangis," lirih Rere.
Yang melihat kejadian itu ikut terharu dan menangis pastinya. Tidak lama dokter datang memeriksa ke adaan David.
"Alhamdulillah... Keadaan pasien semakin membaik. Walaupun koma, pasien bisa mendengar apa yang diucapkan orang di sekitarnya. Berikan penyemangat untuk pasien. Saya permisi."
Dokter itu berlalu. Aril ,Bimo,dan Sadam langsung berpelukan seperti Teletubbies karena saking senangnya.
"David cepet sembuh ya. Kamu tahu kalau kamu gak sembuh-sembuh, aku akan pergi dari bumi ini," bisik Rere ke telinga David.
"Rere permisi mau pulang ya mama Ava. Assalamualaikum," pamit Rere.
"Waalaikumsalam," jawab mereka serempak.
![](https://img.wattpad.com/cover/167442765-288-k881705.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DAVIRE [END]
Ficção AdolescenteRere, gadis yang baru saja menginjak masa SMA itu harus bertemu dengan ketua OSIS yang dingin tapi tampan seperti David. Entah kenapa, jantungnya selalu dag dig dug karena David. Untung saja ia sudah putus dengan Gara, mantan pacarnya. David Si ke...