DAVIRE 7 - (revisi)

17K 535 6
                                    

Jangan sok-sokan gak suka deh. Bilang aja suka

💐💐

Untuk menebus kesalahan David karena sudah salah paham dengan Rere dan Nathan, David mengajak Rere untuk ke rumahnya.

Setelah bel pulang berbunyi,Rere pulang bareng David dan sudah izin kepada Nathan terlebih dahulu.

Suara motor meninggalkan parkiran sekolah. Melihat Rere yang pulang bersama David membuat Rendi sakit. Namun,ini yang terbaik untuk Rere.

Di rumah David....

"Assalamualaikum ma, David pulang!" teriak David dari luar rumah.

"Yuk masuk!"

David menarik tangan Rere agar ia mau masuk ke dalam rumah. Dinding-dinding rumah David berhias alat motor. Begitu suka kah David dengan motor.

"Eh sayang udah pulang?"

"Belum ma. David lagi di jalan. Udah tahu di sini masih aja di tanya," kesal David. Wanita tua itu menahan tawanya.

"Loh, ini siapa? Pacar David?" tanya Ava mamanya David menunjuk Rere.

"Saya Rere tante. Saya bukan p----," David memotong perkataan Rere.

"Iya ma. Ini pacar David. Cantik kan?"

Mata Rere membulat sempurna. Apakah David menganggapnya sebagai pacar? Nembak aja gak pernah. Apa ini rencana David? Rere hanya bisa mengikutinya.

"Cantik sekali. Duduk nak!"

Rere duduk di sofa berwarna hitam putih yang ada di ruangan itu. David merebahkan dirinya ke sofa di samping Rere.

"Mama ambilin minum dulu ya?"

"Ga usah tante. Rere gak haus kok," tolak Rere.

"Oh ya udah kalau gitu,Tante tinggal ya."

Ava berjalan meninggalkan mereka berdua. David terlihat sibuk dengan ponselnya.

"Kok lo bilang gitu sih?" tanya Rere.

"Gak apa-apa lah. Semua cewek aja pengen gue jadiin pacar,nah lo?bacot mulu," ketus David.

"Gue gak kayak mereka yang sifatnya kayak cabe," Rere berubah jadi bete.

Kata-kata David terlalu menyakitinya. Baru saja bertengkar, baikan, mau bertengkar lagi. David memang tidak pernah mengerti isi hati seorang wanita.

"Lo jadi pacar boongan gue. Biar mama gue gak jodohin gue sama anak temennya," jawab David santai.

"Gue gak mau Dav. Gue bukan cewek gampangan yang kayak lo pikirin. Seharusnya lo ngerti perasaan gue. Gue kira lo beneran suka sama gue. Itu ternyata cuma akalan lo aja," lirih Rere sambil menyeka air matanya yang jatuh.

"Ya ampun Rere,gue bercanda kali Re. Mana mungkin sih David yang ganteng tega ke Rere," David tidak mengetahui jika candaannya mengundang keseriusan perasaan Rere. David mengacak-acak rambut Rere lalu mengelus pipi Rere dengan lembut.

"Kamu jahat!" pekik Rere memukul lengan David.

"Kode aku-kamuan biar pacaran nih?" goda David.

"Udah deh. Eh iya, lo berantem ya sama Aril gara-gara gue tadi? Maaf," lirih Rere.

David menatap ke arah gadis itu lekat. David meraih tangan Rere dan menggenggamnya.

"Bukan salah lo. Itu semua salah gue gara-gara salah paham soal Naman itu," jawab David.

Rere melepaskan tangannya yang digenggam oleh David," Nathan, bukan Naman," protes Rere.

"Iya itu."

"Aduh,gue lupa gak ngabarin mama lagi," Rere memukul jidatnya.

DAVIRE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang