Mama tergeletak di lantai.
"MA BANGUN MA" ucap gue panik sambil mendorong-dorong badan mama.
"MA BANGUN PLEASE, MAMA KENAPA?" Ucap gue semakin panik, gue harus anter mama ke rumah sakit naik mobil, tapi gue gabisa naik mobil. Gue gabisa berpikir lurus. Gue terlalu panik, gue gatau harus ngapain, aduh gue harus minta tolong siapa.
Tiba-tiba langsung terlintas di kepala gue Teo. Dengan cepat gue mengambil hape gue di saku. Gue mencari nomor telfon Teo dan langsung menelfonnya.
"Halo, kenapa beb?" Ucap Teo menjawab panggilan gue
"MATEO" ucap gue panik dan tergesa-gesa
Mateo
"MATEO" ucap Flo panik dan tergesa-gesa. Flo memanggil nama depan gue full berarti ada sesuatu.
"MATEO, TOLONG- TOLONG, MAMA-MA-MA PINGSAN" ucap Flo panik dan ketakutan. Deg. Tante Areta pingsan?
"Gue ke sana" jawab gue cepat dan langsung mematikan hape gue. Gue langsung dengan cepat keluar dari kamar, berlari ke motor gue, shit teringat motor gue masih di Club. Kalo mau pesen gojek lama lagi, akhirnya gue memutuskan untuk berlari keluar komplek gue dan memanggil kendaraan umum apapun yang lewat. Gue langsung mendapatkan taksi dan menuju rumah Flo.
Sesampainya di rumah Flo, Flo langsung membukakan pintu rumahnya dan gue langsung membantu Flo mengangkat Tante Areta ke dalam mobil Flo.
Gue langsung menyetir mobil dengan cepat menuju ke rumah sakit terdekat. Sesampainya di rumah sakit Flo langsung menghampiri suster di sana.
"Sus tolong sus, mama saya pingsan" ucap Flo tergesa-gesa. Gue masih mengangkat tante Areta, ga lama setelah itu dokter dan suster langsung berdatangan membawa ranjang rumah sakit, kemudian tante Areta langsung di letakan di atasnya.
"Dok tolong bantu mama saya" ucap Flo sangat khawatir.
"Iya kami akan membantu sebisa mungkin" ucap dokter tersebut halus untuk menenangkan Flo.
Kami menunggu di kursi depan ruang UGD. Flo terlihat sangat panik dia terus berjalan bolak-balik di depan ruangan tersebut tanpa henti. Gue yang duduk diam di sini gabisa melihat Flo terus-terusan panik begini.
"Flo" ucap gue berdiri menuju ke arah Flo. Dia tidak menjawab, tidak sadar gue memanggilnya
"Flo" ucap gua halus sekali lagi memanggilnya. Kemudian gue mengambil tangannya yang dingin. Kemudian Flo sadar dan menatap gue.
"Ha, iya kenapa Te?" Ucap Flo kaget.
"Jangan panik, tante Areta pasti baik-baik aja" Ucap gue. Mata Flo berkunang-kunang tapi Flo bukan tipe yang gampang nangis di depan orang, dia pasti menahannya.
Flo hanya terdiam dan menatap gue. Gue ga tega melihat Flo begini. Untuk sekali ini, gue dosa meluk cewe orang gapapa ya? Kemudian gue langsung menarik Flo ke dalam pelukan gue untuk menenangkannya. Flo please just let it out, if u want to cry, just cry don't hold it like this. You are torturing yourself.
"Makasih" ucap Flo di balik telinga gue.
"Anytime" ucap gue tersenyum. Kemudian gue melepaskan pelukan gue dan mengajak Flo untuk duduk tenang di kursi tunggu. Ga lama setelah itu dokter keluar.
"Gimana dok?" Tanya Flo langsung saat dokter keluar
"Mama kamu baik-baik saja, setelah di periksa ternyata mama kamu memiliki anemia yang cukup berat" ucap dokter tersebut
"Anemia?" Tanya Flo
"Iya, anemia merupakan penyakit kekurangan sel darah merah yang bisa menyebabkan orang lemas, sesak, dan pingsan" ucap dokter tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
loveplicated
RomanceLoveplicated Love-complicated Banyak orang yang bilang cinta itu rumit tapi kenyataanya tidak, kenapa? Karena cinta itu pada dasarnya indah, kitalah yang membuatnya rumit. Di kisah ini akan menceritakan seberapa orang membuat cinta itu rumit, yang m...