[6]

35K 4.2K 811
                                    

Haechan sudah putuskan, ia tak akan menyerah. Biarlah Mark membencinya, biarlah Mark punya pacar. Setidaknya ia harus berusaha untuk bisa menjadi temannya bukan? Ia tak akan menyerah.

Haechan berjalan menuju kelas Mark.

Tak lama, Haechan berhenti di dekat kelas tersebut. Ia masih ragu, 'apa harus kuberikan ini? Apa kak Mark bakal nerima?'

Lama berpikir, tapi akhirnya ia memustuskan untuk memberikannya saja. Tapi ia terlalu takut. Baru saja ia memberanikan diri untuk memanggil Mark, salah satu teman sekelasnya keluar.

"Kak!" Panggil Haechan

"Eh? Iya, apa dek?"

"Itu.... Bisa.. tolong panggilin kak Mark?"

"Oh oke, bentar"

Orang itu bukannya masuk kembali, malah mengambil napas dalam-dalam. Haechan bingung.











"MARK SIALAN LEE!! LO DICARIIN!!"

Haechan terkejut sampai memegang dada kirinya sambil menunduk. Jam tangannya juga bunyi.

Kakak kelas bername tag Wong Lucas itu menengok, memperhatikan Haechan yang gemetaran.

"Ehh ehh.. dek kamu kenapa? Kamu gapapa?" Panik Lucas

Napas Haechan tersenggal-senggal. Namun saat ia mendengar suara Mark. Ia berusaha keras untuk mangatur napasnya.

"Santai bisa gak sih?! Gausah teriak-teriak segala, emang siapa yang nyariin gue?"

Haechan dengan cepat menegakkan tubuhnya saat Mark datang menghampiri.

"Kamu gapapa?"

"Aku gapapa" Haechan tersenyum.

"Siapa yang gapapa?" Mark berdiri di ambang pintu.

"Lo lagi?! Ngapain cari gue? Yang kemarin masih kurang hmm?"

Merasa ini obrolan pribadi antara Haechan dan Mark, Lucas segera pergi dari sana, meninggalkan Haechan yang terdiam dengan Mark yang memandanginya tajam.

"A-aku.. cuman mau ngasih ini ke kakak" Haechan menyodorkan kotak makanan berwarna biru muda.

"Gue gak butuh" Jawab Mark ketus.

"Terima aja. Anggep ini permintaan maafku ke kakak karna orang jelen macam aku berani-beraninya punya perasaan ke kakak" Haechan menunduk, suaranya memelan di akhir kalimat.

"Nah itu nyadar, udah sekarang lo pergi" Mark menerimanya. Haechan tersenyum kecil.

Mark memanggil Lucas.

"Apaan?"

"Nih buat lo, ogah gue kalo dari dia" mark memberikannya kepada Lucas. Lucas tentu saja menerima dengan senang hati.

'Asik makanan gratis!' batin Lucas kegirangan. Dia juga heran, Mark bukannya senang diberi makanan gratis malah makanannya diberikan ke orang lain.

Seketika, senyum Haechan luntur. Mark menoleh ke arah Haechan.

"Udah kan? Tunggu apa lagi? Pergi sana!" Usir Mark.

Haechan sakit hati tentu saja, rasanya seperti di remat-remat. Haechan pergi dari sana menuju kelasnya sambil menunduk.

Nancy melihat sekilas ketika Mark menerima kotak makan tersebut. Ia berdecih melihat interaksi antara Haechan dan Mark tanpa tahu apa yang dibicarakan. Kemudian berlalu pergi.

"Oohh mulai berani ya sekarang dia. Awas aja lo Lee Haechan" monolog Nancy.


HEART ATTACK [Markhyuck] ⟨✓⟩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang