[18]

38.3K 3.6K 1.3K
                                    

"Mark, teman kamu-" Baru saja sang dokter akan memberi tahu Mark, Hyunjin menyelanya.

"Dok, Biar saya saja yang kasih tau" ujar Hyunjin

"Apa? Kenapa? Ayo cepet kasih tau, mana Haechan?" Mark memandangi mereka dengan tatapan kebingungan dan perasaan yang tak sabar.

"Mark, Haechan... Haechan..." Hyunjin sedikit ragu mengatakan nya.

"Haechan..."

"Haechan meninggal Mark" Ujar Jeno cepat.

Mark membulatkan matanya terkejut. Mark seketika mencengkram lengan Jeno dengan sangat kuat.

"Apa Lo bilang?!! Haa?!!"

"Haechan, dia udah gak ada Mark" saut Hyunjin.

"Lo bohong kan? Lo bohong kan Jen? Bilang ke gue... LO SEMUA BOHONG KAN?!! AYO BILANG KALO BOHONG!!"

"Mark..."

"GAK, GAK, GAK MUNGKIN!!"

"Mark tenang dulu..." Minho berusaha menenangkan Mark. Changbin juga berusaha melepas genggaman Mark yang semakin menguat pada lengan Jeno. Sedangkan Jeno hanya diam saja.

"Hahaha kalian kalo bercanda jangan keterlaluan, gak lucu, tau gak?" Ujar Mark. Hyunjin menatap iba.

"AYO BILANG KALO KALIAN BOHONG!!"

"MARK!!" Kesabaran Jeno habis, Mark terlonjak kaget.

"Dia udah gak ada disini Mark, dia udah disana" Ucap Jeno sambil menunjuk ke arah langit yang cerah yang terlihat dari jendela kamar rumah sakit. Mark seketika menangis, ia lemas dan akhirnya pingsan.

•••

"GAK!!"

Mark terbangun dengan keringat yang bercucuran.

"Mark?" Hyunjin yang sedang menonton televisi mengalihkan perhatian nya ke arah Mark lalu menghampiri Mark.

"Lo... Udah gapapa kan?" Tanya Hyunjin.

Mark menoleh dengan wajah pucat dan berkeringat dingin.

"Ha...hahaha Jin... Gue mimpi kalo Haechan meninggal... Haha" Hyunjin terdiam mendengar perkataan Mark. Mark yang melihat reaksi Hyunjin pun mengernyitkan keningnya.

"Lo kenapa?" Tanya Mark.

Hyunjin duduk di kursi samping tempat tidur Mark. Pandangan nya kosong.

"Mark-"

"Oiya mana yang lain? Kok cuman Lo doang yang disini?" Tanya Mark menyela Hyunjin.

"Mark..."

"Banyak yang jenguk gue gak?"

"Mark.."

"Oiya, Haechan jenguk gue juga kan? Dia yang nolong gue kan? Gue harus ngucapin terimakasih ke dia, eh gak, terimakasih aja gak cukup" Ujar Mark sambil tersenyum-senyum.

"MARK!" Hyunjin berdiri dari duduknya.

"Apa?" Mark menatap bingung. Tatapan Hyunjin berubah sendu.

"Ya Mark... Dia yang nolong Lo, Dia yang nyelamatin Lo... Tanpa dia, Lo gak akan hidup... Tanpa dia, Lo gak akan pernah bisa cepet dapet pendonor Hati"

HEART ATTACK [Markhyuck] ⟨✓⟩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang