[11]

34.6K 4.1K 1K
                                    

Haechan dirawat intensive selama beberapa hari di rumah sakit karena kejadian tersebut.

Karena kejadian tersebut, Haechan ketahuan tak mengkonsumsi obatnya lagi selama seminggu.

"Kenapa kamu gak minum obatnya chan...?" Ibunya duduk disamping ranjang Haechan.

"M-maaf" Hanya kata itu yang terlontar dari mulut Haechan. Ia menunduk, tangannya meremat-remat selimut.

"Ibu mohon sama kamu, tolong jangan keras kepala. Ini semua demi kebaikan kamu"

"A-aku... capek bu..." Gumam Haechan namun masih dapat didengar oleh ibunya.

"Iya sayang, ibu tau. Tapi tolong, sabarlah. Jangan keras kepala, ibu mohon" Pinta ibunya sambil menggenggam erat tangan Haechan.

Mata Haechan berkaca-kaca, siap menumpahkan air mata.

"Hiks... I-ibu t-tau gak seberapa capeknya k-kalau setiap hari harus nahan sakit, konsumsi obat ini itu... Hiks... A-aku c-capek bu..." Haechan sesenggukan, sebisa mungkin ia tahan tangisannya.

"Rasanya.... Aku mau pulang aja"

"Gak! Kamu gak akan kemana-mana, kamu harus tetep sama kita" tanpa sadar ibu Haechan menaikkan nada bicaranya. Sungguh, ia benci ketika Haechan membahas hal itu. Ia takut anak satu-satunya itu meninggalkannya.

•••

Bagaimana nasib Nancy?

Gadis itu tenang-tenang saja hari ini. Melihat hal itu, ingin rasanya Hyunjin memukul wajah cantiknya itu kalau saja ia tak ingat Nancy itu wanita. Ini semua pun karena permintaan Haechan.

Bahkan ketika ditanya kedua orang tuanya, Haechan masih tetap tak mau mengaku. Saat Hyunjin, datang menjenguk bersama Changbin, Minho, dan Jeno, anak itu memohon agar merahasiakan kejadian ini.

"Chan, kita punya rekamannya, kamu gak perlu takut, kita yang bakal laporin"

"Jangan kak! Please... Aku mohon, jangan... Kasihan kak Nancy... Nanti dia bisa dikeluarin dari sekolah. Aku mohon...Tolong rahasiain ini"

Jika saja Haechan tak memohon, sudah mereka laporkan Nancy dan teman-temannya pada kepala sekolah.

"Changbin, gimana Mark?" Tanya Hyunjin yang duduk di sebelah Changbin. Saat ini mereka sedang berada di kantin.

"Gue gak tau, tapi belakangan ini dia gak bareng kita kan? Kayaknya lagi nenangin diri" Jawab Changbin sejenak kemudian melanjutkan acara 'mari memberi makan cacing di perut'

"Apa kita kasih tau aja ya tentang Haechan?" Usul Minho.

"Jangan dulu, biarin aja dia. Nanti juga bakal nyesel sendiri" kata Hyunjin.

"Haechan sendiri yang minta kita buat rahasiain hal ini" Jeno ikut menimpali.

Apa kabar Mark sekarang?

Yang jelas, sekarang Mark gelisah. Ada secuil rasa bersalah di hatinya.
Sebenarnya, rasa khawatir lebih mendominasi di hatinya. Namun tetap saja Mark tak ingin mengakui itu.

Pikiran Mark sekarang sedang kacau. Ia menghembuskan napasnya kasar kemudian keluar dari kelasnya menuju lapangan indoor. Siapa tau bermain basket bisa menjernihkan pikirannya bukan?

HEART ATTACK [Markhyuck] ⟨✓⟩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang