"Jadi... Apa yang ingin dokter sampaikan?" Tanya seorang wanita paruh baya yang terlihat sedang gelisah.
"Ini mengenai kondisi anak ibu..." Jawab seorang pria dihadapannya dengan memegang selembar kertas.
"Maaf... Kami sudah berusaha semaksimal mungkin... Tapi..." Dokter itu menjeda kalimatnya yang membuat wanita paruh baya didepannya semakin merasa gelisah.
"Tapi...??" Wanita tersebut berusaha untuk tak menangis.
"Kondisi anak ibu memburuk... Ia mengidap Dilated cardiomyopathy yaitu kondisi saat bagian bilik atau ventrikel kiri jantung membesar dan meregang. Akibatnya dinding ventrikel menjadi lebih besar tapi lebih tipis. Seiring dengan berjalannya waktu, jika tidak segera ditangani, kondisi ini berpotensi menyebabkan gagal jantung, penyakit katup jantung, dan penggumpalan darah di jantung, yang bisa menyebabkan kematian" Jelas dokter tersebut.
Badan ibu Haechan seketika lemas, ia sudah tak sanggup lagi untuk menahan air matanya. Mendengar apa yang dikatakan oleh dokter tersebut membuat hatinya berdenyut sakit.
"Lalu... Bagaimana cara menangani nya dok?" Tanyanya dengan tangan yang mengepal kuat, sebisa mungkin ia berusaha agar suaranya tak bergetar.
Dokter tersebut menghela nafas pelan dan melepaskan kacamata nya.
"Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, anak ibu harus segera mendapatkan pendonor jantung"
•••
Setelah ujian sekolah berakhir, Haechan tak pernah terlihat lagi layaknya ditelan bumi. Bahkan saat Renjun, Chenle, dan Jaemin mengunjungi rumahnya, rumah tersebut kosong, entah kemana perginya sang penghuni.
Berkali-kali teman-teman Haechan mencoba menghubungi Haechan maupun keluarga nya, tapi tak ada jawaban. Keberadaannya seperti.... Dirahasiakan.
Disatu sisi, Mark merasa aneh, semuanya terasa berbeda. Yang dulunya diperhatikan, sekarang ia merasa tidak ada lagi yang peduli dengannya. Kecuali satu orang, Haechan.
Sudah empat bulan lebih Haechan tak kunjung masuk sekolah. Mark bahkan sering melamun. Yang ada dipikirannya hanyalah 'dimanakah Haechan?'
"Lo itu sebenernya kenapa sih Mark? Mikirin Haechan?" Tanya Minho yang duduk dihadapannya.
Mark tak menjawab, ia bingung harus menjawab apa.
"Tebakan gue bener? Selama ini Lo mikirin dia? Bukannya Lo benci sama dia? Kenapa Lo pikirin?" Sambung Minho.
'Iya ya? Sebenernya gue kenapa? Mungkin cuma penasaran' Pikir Mark
"Gue... Cuma penasaran" jawab Mark sekenanya.
"Gue harap Lo cepet sadar" Jawab Minho kembali melanjutkan makan siangnya yang sempat tertunda.
"Hah?" Otak Mark semakin bingung.
•••
Sore di hari Minggu yang cerah begini akan lebih baik jika hangout bersama sahabat. Baru saja akan keluar rumah, ibu menyuruh untuk mengambil kue pesanan di sebuah cafe. Padahal sudah janjian akan pergi ke Mall. Mau tidak mau, Chenle harus menunda sebentar acara hangout-nya bersama Renjun dan Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART ATTACK [Markhyuck] ⟨✓⟩
Fanfiction"kalo kakak gak suka aku, ga perlu juga kan harus pake nyakitin hati aku"-Lhc Kisah 'one side love' seorang anak laki-laki pengidap penyakit jantung lemah dengan kakak kelas yang membencinya. #1-Markhyuck on 29/10/2019 #5-Marklee on 10/01/2021 #9-Ha...