Untuk bisa mengerti satu sama lain.
Untuk bisa mengerti diri sendiri.
[Catatan 2016]
×
"Ke tempat tinggal Cho Hana?" Nada bicara Namjoon terdengar tidak percaya ketika menghentikan kesibukan untuk menatap Jimin yang sibuk menggaruk dahi. "Jim ... kenapa?"
"Terjadi begitu saja. Tidak boleh, ya?"
"Bukannya aku bilang itu dilarang, tapi sejak kapan kamu jadi dekat dengan Cho Hana?"
"Tunggu, tunggu." Jimin mengernyit. "Dekat? Mana ada yang seperti itu?"
"Kalau tidak, kenapa ke rumahnya? Hongdae House, kan? Sama sekali tidak terlihat seperti tempat yang bisa kamu kunjungi kapan pun."
Jimin bergeleng, terkekeh sesaat sebelum berdeham dan berusaha meluruskan salah paham. "Aku ke sana menemui Haera. Tadinya cuma mengobrol sebentar di bangku taman, tapi karena satu dan lain hal, Haera memintaku menunggu di lobi. Kemudian sebelum pulang, hujan turun. Kak Sejin menelepon kalau dia terjebak macet, aku berpapasan dengan Cho Hana di dekat lift, dan dia bilang aku bisa mampir kalau mau. Tak ada hal spesial, kok."
"Oh Haera? Hongdae House?" Namjoon mengerutkan dahi. "Sebentar. Ini Oh Haera mantan pacarmu, kan?"
"Memang aku kenal Haera yang lain? Tolong, dong. Tidak perlu menekankan setiap saat kalau dia mantan pacarku."
"Sorry, tapi, ada urusan apa Oh Haera di sana? Terakhir kali, dia mau bertemu kamu di rumah sakit, kan?"
Jimin menaikkan kedua alis, sadar kalau Seokjin tutup mulut tentang rencananya menemui Haera di perpustakaan. Kemudian, nada bicara Namjoon terdengar aneh. "Urusan seperti apa maksudnya, Kak?"
"Seperti yang kubilang, Hongdae House bukan tempat sembarangan. Mustahil kalian ke sana tanpa kartu akses."
Pada detik itu, Jimin tersenyum canggung dan Namjoon tahu dia menghindari tatapannya. "Kerabat Haera punya unit di sana. Aku cuma mampir sebentar."
"Eh, baru tahu Oh Haera punya keluarga di Hongdae House."
"Mantan pacarnya itu aku, bukan Kak Namjoon. Wajar aku lebih tahu, kan?" ujar Jimin kalem. "Aku ke kamar dulu, Kak. Bye."
Langkah Jimin menjauh dari ruang tengah, meninggalkan Namjoon dan alisnya yang bertaut ketika menyadari Jimin sengaja pergi cepat-cepat. Sebagai ketua, Namjoon memang mengenal Jimin cukup baik. Ia tahu dari cara Jimin bersikap dan merespons, kemungkinan besar sesuatu telah terjadi.
Pertemanan mereka bukan sekadar asal kenal, bahkan mungkin Namjoon bertemu lebih banyak dengan Jimin dibanding saudaranya sendiri. Namjoon menyimak cerita-cerita Jimin tentang perjalanannya sebelum kemari, termasuk mengenai Oh Haera—bagian dari kisah lama—yang merantau seorang diri untuk mengejar impian sebagai penari. Dalam kepalanya, agak ganjil mengetahui gadis itu mengajak Jimin bertemu di Hongdae House setelah apa yang terjadi di rumah sakit.
Ditambah, secara kebetulan, Cho Hana tinggal di sana.
Setiap kali mendengar namanya, Namjoon seakan dihantui bayangan seseorang yang ia kenal hanya melalui sebuah potret. Ingatannya terus terlempar pada masa di mana ia harus berlatih di rubanah tanpa sirkulasi udara yang baik, sesak, juga sangat gelap. Kemudian, gerak-gerik tangan Bang Sihyuk ketika menorehkan spidol hitam di kalender.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLOOKER [2024]
FanfictionBintang ternama Negeri Ginseng ditemukan tewas di kediamannya tepat sebelum malam Natal yang meriah pada musim dingin 2004. Penyidik menetapkan kematiannya sebagai kasus bunuh diri. Pemakaman berlangsung dan hidup berlanjut. Namun, belasan tahun kem...