SECRET GARDEN

145 33 1
                                    

Laki-laki itu berkeliling ruangan dengan senyum yang tak pernah pudar dari wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Laki-laki itu berkeliling ruangan dengan senyum yang tak pernah pudar dari wajahnya. Matanya berbinar setiap melewati lorong-lorong dengan bau harum yang khas dan warna-warna indah yang menyegarkan.

Tatapannya tertuju ke sudut ruangan. Mungil, kecil, cantik, namun berbahaya.

Aku harus membawanya pulang. Pikirnya.

Akhirnya ia mengambilnya dan membawanya ke depan.

"Semuanya 3.500 won. Atas nama siapa?" Tanya kasir itu.

Namun laki-laki itu masih terfokus pada apa yang dibawanya.

"Maaf, tuan? Atas nama siapa?" Tanya kasir itu lagi.

Laki-laki itu tersentak, "ah Taewoo, Kim Taewoo."

Setelah selesai menuliskan namanya, kasir itu segera menyerahkan kertas dan mengucapkan sampai jumpa dan hati-hati.

Di perjalanan, tak henti-hentinya Taewoo berbicara dengan 'anak' barunya itu.

"Kau ini indah sekali, kau itu cantik, tapi berbahaya, sepertinya umurmu juga masih muda. Mau kan tinggal bersamaku?"

Yang berada di gendongannya hanya mendengus kesal dan mengeluh. "Padahal tinggal di sana lebih nyaman. Aku tidak mau berpisah dengan mereka."

Taewoo tak tahu apa-apa. Ia hanya berjalan riang kembali ke rumahnya.

Saat tiba di rumah, ternyata ada tamu yang datang. Yaitu Yongha dan adik sepupunya yang baru berumur 5 tahun, Sungwon. Yongha adalah rekan kerjanya.

"Kalian datang? Ayo masuk, di luar sangat dingin kan?"

Saat ini memang sedang musim salju. Yongha segera masuk bahkan ketika Taewoo belum menyelesaikan kalimatnya.

"Uwaa kak Taewoo beli baru lagi?" Tanya Sungwon sambil melompat penasaran.

Taewoo tersenyum manis dan berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan Sungwon.

"Iya, kakak beli baru lagi. Tapi hati-hati ya? Kalo kau memegangnya, nanti tanganmu sakit."

"Namanya siapa?" Tanya Sungwon.

Taewoo terlihat berpikir.

"Bagaimana kalau Taekhyeon saja?" Saran Sungwon, "agar sama seperti nama robotku dirumah," lanjutnya.

"Terserah kau saja, ayo masuk nanti kau kedinginan."

Mereka pun segera masuk.

Di dalam rumah kecil Taewoo, ada banyak sekali 'anak-anak' yang berada dalam satu ruangan kecil. Tanpa sepengetahuan Yongha dan Taewoo, Sungwon berlari kesana.

"Uwaa."

Ia mendengar keributan di ujung sana.

"Hai kalian, sedang apa?" Tanya Sungwon.

Mereka serentak menoleh.

"Hai Sungwon, wah kau makin besar ya? Terakhir kali kesini, kau bahkan belum bisa menggapai ku," ujar salah satu dari mereka.

Sungwon hanya terkekeh, "kenapa kalian ribut?"

"Ah ini, Doyum sedang bertengkar. Setiap hari dia selalu bertengkar dengan Jinsung si anak baru," jawab yang lainnya dengan berbisik.

Sungwon menghampiri mereka.

"Kenapa kalian bertengkar?"

"Dia membuatku robek, lihat ini," adu Jinsung sambil memperlihatkan tubuhnya yang robek di sana-sini.

"Kenapa kau merobeknya?" Tanya Sungwon sambil menatap sebelah Jinsung.

"Aku? Merobeknya? Hei aku saja tidak bisa bergerak, bagaimana bisa aku merobeknya?" Protesnya.

"Mengaku saja kau, Doyum. Duri-durimu itu membuatku kesakitan tiap ada angin yang menerpa."

"Kalau begitu salahkan saja anginnya, mengapa kau menyalahkan ku?"

"Itu karena kau berdiri di sampingku."

"Kau kira aku mau ada di sampingmu?"

"Hei, sudahlah," ujar sosok di seberang mereka.

"Diam kau, Yechan," ujar Doyum dan Jinsung serentak. Kemudian mereka berdua kembali berdebat lagi.

Sungwon hanya melihat pertengkaran mereka sambil tertawa kecil.

"Sungwon, sedang apa kau di sini?" Tanya Taewoo sambil membawa Taekhyeon masuk.

Sungwon menoleh, "aku sedang melihat Doyum dan Jinsung bertengkar."

Taewoo mengernyit, "bertengkar? Ada-ada saja kau ini."

Kemudian ia memindahkan Junseo yang awalnya berada diantara Seunghwan dan Jinsung, menjadi di samping Yechan di meja seberang.

Ia pun meletakkan Taekhyeon ditempat Junseo tadi.

"Duri lagi? Habislah aku," gumam Jinsung.

Sungwon kembali tertawa.

"Kau ini kenapa hm? Ayo kesana, kau kesini karena ingin makan pancake buatan kakak, 'kan? Sudah kubuatkan. Makanlah," dan Sungwon segera melesat pergi.

"Hai," sapa Seunghwan, "namamu... siapa?"

"Taekhyeon."

"O-oh...."

Seunghwan merasa bahwa anak baru ini tidak mau diajak bicara, akhirnya ia memutuskan untuk berbincang dengan Jinseok yang berdiri di sampingnya.

"Kau bisa bergerak?" Tanya Jinsung.

Taekhyeon hanya meliriknya sekilas.

"M-maksudku, jika terkena angin apakah kau akan bergerak?" Tanyanya lagi. Dan Taekhyeon menggeleng kecil.

"Jenismu... sama dengan Doyum?"

Taekhyeon melirik ke paling ujung, Doyum membalas lirikannya dengan tajam.

"Tidak, yang pasti aku ini lebih indah."

"Seharusnya om-om itu menaruhmu di tempatku, kau kan butuh cahaya matahari yang banyak. Apalagi sekarang ini musim salju. Pengetahuannya masih kurang, dia tidak belajar dari pengalaman," ujar Doyum.

Taekhyeon mengernyit, "om?"

"Si Taewoo itu, ah aku memang kurang ajar. Harusnya aku berterimakasih karena dulu dia menyelamatkanku, tapi semenjak ia membuat saudaraku mati, aku kehilangan rasa hormatku padanya."

"M-mati?!" Jinsung terkejut.

"Jadi dulu itu, aku kesini bersama saudaraku, kak Shihyun," Doyum mulai bercerita, kedua anak baru itu mendengarkan dengan seksama.

"Waktu itu dia ada bisnis di luar kota, kita semua dititipkan pada kak Yongha yang duduk di sana itu," kedua lawan bicaranya sejenak menoleh menatap ruang tamu.

"Bodohnya, dia membawa kak Shihyun dan menaruhnya di kamar. Kunci kamar tentu saja ia bawa. Jadinya, kakakku tidak pernah makan dan sama sekali tidak terkena sinar matahari. Dan ia pun... mati."

"Kejadian itu ternyata tidak hanya terjadi pada kakakku saja, sebelumnya teman kak Seunghwan juga mengalami hal yang sama. Setelah itu ia membeli yang baru dan melakukan hal yang sama. Aku heran dengannya, dia ini sebenarnya benar-benar mencintai kita atau tidak sih?"

"Aku takut," gumam Jinsung, "bagaimana jika ia membiarkanku sobek-sobek begini dan tidak memindahkan tempatku?"

"Ah, aku minta maaf jika duriku melukaimu," sahut Doyum.

Air muka Taekhyeon berubah, matanya bergerak gusar dan mulai mengawasi seluruh sudut ruangan.

-TBC-

[1] Fantasy : PERSONA? -1THE9- [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang