ASSISTANT

69 21 0
                                    

"Jinsung, jam berapa sekarang?"

"Sekarang menunjukkan pukul 8 pagi."

"Oke. Jinsung, Pasang alarm nanti pukul 9 pagi."

"Alarm pukul 9 pagi telah dipasang."

Doyum kembali menarik selimutnya dan kembali ke alam mimpi.

"Manja banget sih," gerutu Jinsung.

Ia tidak bisa ke mana-mana. Ia hanya bisa berdiri di balik layar sambil menuruti semua perkataan tuannya ini.

"Mau bangun aja minta dipasangin alarm. Makanya dong, cari pasangan biar ada yang bangunin," Jinsung lanjut menggerutu.

Satu jam kemudian Jinsung melaksanakan tugasnya.

Suara alarm membuat laki-laki berumur dua puluh lima tahun itu terbangun. Ia membuka matanya dan menguceknya perlahan.

"Makasih. Jinsung, buat pengingat nanti jam 12 ada meeting di perusahaan Paman."

"Pengingat telah dibuat."

"Jinsung, bagaimana cuaca hari ini?"

"Saat ini di Seoul suhu berada di 6° celcius."

"Dingin, ya. Masih ngantuk tapi harus ke kantor. Buru-buru ke sana, biar nggak dikira makan gaji buta. Jadi bos kok molor sih, Yum," monolognya.

"Manja dasar," gumam Jinsung.

Sekitar pukul setengah sepuluh, Doyum sudah siap di mobil. Ia pun menancap gas menuju kantornya.

"Jinsung, putar musik."

"Cari sendiri kali. Punya tangan buat apa, sih."

Lagu 'The Story' memenuhi mobil itu. Doyum ikut bergumam melantunkan lagu favoritnya.

Mobil hitam mewah memasuki area parkiran bawah tanah gedung berlantai sepuluh itu. Doyum keluar dari mobilnya sambil menggenggam erat Jinsung di tangannya.

"Jinsung, kunci mobil."

"Astaga, kunci sendiri bisa kali."

"Mobil telah terkunci. Buka dengan password," lanjut Jinsung.

Doyum mulai melangkah memasuki kantornya. Beberapa karyawan membungkukkan badan ketika melewati Doyum. Doyum membalas mereka dengan senyuman manisnya. Membuat banyak karyawan wanita masuk ke dalam daftar penggemarnya.

Ia sudah masuk ke ruang kerja. Duduk dan melepaskan jaket tebalnya.

"Jinsung, nyalakan penghangat."

"Hemat, bos, hemat."

"Penghangat telah dinyalakan."

Sebagai asistennya, kadang Jinsung heran kenapa banyak orang memakai kelompoknya sebagai asisten pribadi. Sesibuk apa hidup mereka sampai-sampai melihat jam saja tak sempat?

"Jinsung," yang dipanggil menghela napas, "tolong pesan ayam goreng original paket 2 dari restoran Taewoo's Chicken."

"Pesanan siap. Pesanan akan sampai satu jam lagi."

Doyum mulai mengotak-atik komputernya. Memeriksa data pegawai dan data keuangan bulan ini yang belum sempat ia periksa tadi malam.

"Jadi pengen minum cola," gumam Doyum.

Jangan lagi, batin Jinsung.

"Jinsung," kata Doyum, "buat panggilan ke Sungwon OB."

Jinsung bernapas lega, ia segera menghubungkan panggilan ke kontak bernama 'Sungwon OB'.

"Halo, pak?"

"Sungwon, tolong belikan cola di minimarket depan, ya?"

"Siap, pak."

Panggilan berakhir. Doyum kembali sibuk dengan komputernya.

Jinsung merasa bosan karena sudah tidak ada tugas lagi. Aneh memang asisten yang satu ini. Tadi saat ia berkali-kali dipanggil, ia menggerutu. Sekarang saat ia bisa bersantai, ia malah ingin diberi tugas.

"Jinsung," akhirnya, "sekarang jam berapa?"

"Sekarang menunjukkan pukul 11 lebih 30 menit."

"Setengah jam lagi meeting."

Ayam pesanannya sudah datang. Ia rehat sebentar dan makan ayam sambil minum cola. Baru habis sepotong, tangannya yang masih belepotan saos kembali sibuk di komputer.

Triingg~ triingg~ triingg~

Doyum melirik Jinsung, sudah jam 12.

"Jinsung, kirim pesan pada Sungwon OB untuk menyimpan ayam goreng dan colaku di dapur."

"Pesan terkirim."

Ia segera menyambar Jinsung dan tas proyek di atas sofa. Kemudian menuju ke bawah karena timnya sudah menunggu di bawah.

Meeting berjalan dengan lancar.

Sepulang meeting, Doyum langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur. Ia tidak berniat mandi dan langsung ingin tidur.

Tiba-tiba Jinsung berbunyi nyaring. Doyum melihat layar, dan heran ketika melihat pengingat dengan tulisan 'MANDI DULU BARU TIDUR!'

Ia menaikkan sebelah alisnya, dan segera beranjak ke kamar mandi.

Selesai mandi, Doyum bersiap untuk tidur. Sekali lagi ia heran karena Jinsung berbicara ketika ia tidak memanggilnya.

"Selamat tidur. Besok akan kubangunkan pukul 10. Nikmati akhir pekanmu."

Doyum begidik ngeri dan menjauhkan Jinsung dari jangkauannya. Sedetik kemudian, dengkuran mulai memenuhi seisi ruangan.

-END-

[1] Fantasy : PERSONA? -1THE9- [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang