TOO MUCH TALKING

100 30 4
                                    

"Si Bapak belum pulang?"

Tanya Jinsung sambil mengerjapkan kedua matanya, ia melirik ke meja kerja tuannya yang diletakkan di ruang bersantai.

Kadang dia heran, ini kan ruang santai, kenapa harus ada meja kerjanya?

"Bisa lihat sendiri kan? Dia belum pulang," jawab Doyum cuek.

"Kan aku tidak bisa melihat ke arah sana."

Doyum memutar bola matanya malas. Anak ini terlalu banyak bicara. Bahkan ketika tuan mereka pulang dan kelelahan, Ia membiarkan Jinsung berbicara sampai pagi. Dan itu membuat Doyum juga tidak bisa istirahat.

"Aku harap ia meninggalkanku dalam keadaan mati. Tidak dalam keadaan tidur seperti ini. Kau menggangguku saja," keluh Doyum.

"Ish kau ini, aku kan hanya bertanya."

Sebenarnya mereka menghadap posisi yang berbeda. Jinsung bisa melihat Doyum, namun Doyum memunggungi Jinsung.

"Kau sedang mati, 'kan? Kenapa masih bisa bicara?" Tanya Doyum yang sepertinya semakin kesal.

Jinsung tertawa pelan. "Karena aku bisa mengendalikan diriku."

Tak lama kemudian, pemilik mereka datang. Dan langsung merebahkan dirinya di sofa.

"Eh si bapak sudah pulang?" Tanya Jinsung.

"Panggil dia tuan, bodoh."

"Tidak mau, wle."

Yongha membenarkan posisinya. Kemudian beranjak ketika menemukan sesuatu yang aneh. Ia berjalan menuju meja kerjanya.

"Ah, ternyata benar. Kemarin belum sempat ku matikan. Aku sedang tidak ingin bekerja, ku matikan saja."

"Eh jangan matikan dia, nanti malam aku mengobrol dengan siapa?"

Namun telat, Yongha sudah mematikan Doyum.

Yongha kembali duduk di sofa.

"Kenapa ini juga menyala? Bukankah kemarin malam sudah ku matikan? Tadi pagi juga sudah. Kenapa di saluran yang kosong?"

Tangannya bergerak memanggil benda diatas meja.

"Jangan pindah ak-," terlambat.

"Ayo segera raih kesempatan memenangkan hadiah ratusan juta ru...."

Klik.

"Aku mau tas sailor moon...."

"Film ini lagi, aku tidak mau menangis malam ini," gumam Yongha. Tangannya kembali bergerak.

Klik.

"Bersih bening seperti tanpa ka...."

Klik.

"Timun mas pun mengambil senjata rahasianya...."

Klik.

"Doraemon~ pinjamkan alatmu...."

"Ini saja. Ini tontonan yang cocok untuk bersantai," Yongha beranjak sebentar untuk mandi dan berganti pakaian. Kemudian membawa segelas coklat hangat dan kembali ke sofa.

"Penyelamat~ pemberani~ Robocar Poli~"

"Kenapa tiba-tiba ke saluran ini? Bukankah tadi yang ini?" Tangan Yongha kembali bergerak.

"Wah kamarku benar-benar seperti kolam...."

Sepertinya dia rusak, batin Yongha.

Yongha mulai merasa bosan, jam baru menunjukkan pukul 9 malam, dan besok ia libur. Ia juga belum mengantuk, akhirnya Yongha memutuskan untuk memanggil beberapa temannya.

"Oi, Yechan."

"Ada apa bos?"

"Jangan panggil bos jika di luar jam kerja. Panggil hyung saja."

"Baiklah, ada apa hyung?"

"Aku bosan, ajaklah anak-anak yang lain dan mainlah ke sini. Kalau perlu menginaplah. Nanti ku traktir makan."

"Uwaa, benar kau traktir? Semoga proyek barunya sukses hyung. Dan nanti traktir kita lagi. Dahh, ku ajak yang lainnya dulu. Tunggulah disitu."

Yechan menutup telepon lebih dulu. Yongha kembali bingung apa yang harus ia lakukan.

Setengah jam kemudian, beberapa orang masuk dan langsung berhambur ke pelukannya.

"Hyung~" Taekhyeon memeluk Yongha erat.

"Wah kau sudah besar, Bon."

"Jangan panggil aku Boni, hyung."

Yongha tertawa, "baiklah baiklah."

Seunghwan, Junseo, Yechan, dan Taewoo segera duduk di karpet bawah sambil mulai mencari menu makanan.

"Sedang apa kalian?" Tanya Yongha.

"Memesan makanan," jawab Taewoo singkat.

"Hei, aku kan belum menyuruh kalian untuk pesan," teriaknya pelan, "ah sudahlah."

Mereka tertawa serentak.

"Sungwon mana?" Tanyanya lagi.

"Dia sakit, tadi pagi orangtuanya menjemputnya di apartemen kami. Sepertinya ia stress menyusun skripsi," jelas Taekhyeon.

"Kau tidak menyusun skripsi?" Tanya Junseo.

"Hehe, aku masih tahun depan. Jadi tidak bingung," kekeh Taekhyeon.

"Hyung!" Teriak Yechan.

Semuanya menatap Yechan bingung.

"I-itu...," Jari Yechan bergetar, ia menunjuk ke arah Jinsung.

"Sa-salurannya pindah sendiri."

Seketika fokus mereka beralih ke Jinsung.

"TERSERAH KALIANN!! AKU SUDAH LELAH. AKU INGIN ISTIRAHAT. RASAKAN INI. RASAKAN," Teriak Jinsung frustasi.

"Dia memang sudah rusak. Saatnya aku beli baru. Dari tadi juga sudah rewel," jawab Yongha santai.

"Kau ini mengagetkanku saja," ujar Seunghwan sambil menepuk paha Yechan.

Kemudian mereka kembali sibuk memilih menu tanpa memedulikan Jinsung yang masih berteriak frustasi sejak tadi.

-END-

Maaf lama update:v
Udah kelas 12 jadi sibuk banget.
Ke depan bakal sering update lagi kok

Babay.

[1] Fantasy : PERSONA? -1THE9- [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang