Part 17 - Panik

44 6 0
                                    


"Eonnie.. Taehyung oppa bagaimana?" Eunseo menoleh kearah Minna yang berdiri di sampingnya. Saat ini Eunseo masih berada disekolah, lebih tepatnya pojok taman sekolah tempatnya menyendiri. Setelah bertemu Taehyung tadi ia tidak benar-benar berniat pulang kerumah.

"Nan molla. Dia kacau."

"Hm.. aku kasihan padanya."

"Ya Minna aku juga. Tapi ia sudah memilih. Biarkan saja."

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Taehyung masih memeluk Yewon erat. Sekarang yeoja itu berhenti memukuli Taehyung dan memilih untuk diam dalam pelukannya. Namja itu mengusap rambut Yewon lembut. Perasaan bersalah melingkupi dirinya.

"Siapa yang menganggumu?"

"..."

"Guraeyo, akan kucari sendiri."

"Kenapa kau bersikap seolah-olah peduli padaku?" Bisik Yewon.

"Karena..karena..kau salah satu bagian dari hidupku." Jawan Taehyung lantang.

Yewon melepas pelukan Taehyung. Ia menatap wajah Taehyung dan memfokuskan pandangannya ke arah mata Taehyung. Berusaha mencari kebohongan tapi ia tidak menemukannya. Perasaan Yewon menjadi bingung. Apa maksud Taehyung, kenapa dia melakukan ini.

Wajah Taehyung perlahan mendekat ke Yewon. Menyadari itu, Yewon menahan dada Taehyung sambil memalingkan wajahnya.

"Mianhae." Lirih Taehyung.

"Ani, aku mau pulang saja."

" Jamkkanman, ba... bagaimana jika kita makan dulu? Temani aku ya?"

"Sirheo. Aku mau langsung pulang saja."

"Eoh Yewon-a kalau aku sudah sampai rumah nanti aku akan disiksa oleh eomma." Taehyung membanyangkan kemarin saat dirinya baru menginjak lantai rumah. Ibunya meminta bantuannya dengan menyuruhya melakukan beberapa pekerjaan yang Taehyung sama sekali tidak suka. Memikirkannya saja sudah membuat namja itu kesal.

"Aku tidak peduli." Yewon membuang mukannya acuh.

"Ayolah jebbal... aku yang bayar."

"Suruh yeoja karet mu saja yang menemani."

"Tidak mau! Hiii membayangkan makan dengannya pasti aku akan kesulitan menyuap makanan ku jika ia terus bergelayut dilengan ku. Ayolah jebbal." Taehyung memasang wajah memelasnya.

"Hh... baiklah sebentar saja." Ujar Yewon tak bersemangat.

Taehyung lantas memeluk Yewon dan mengosok gosokan pipinya ke pipi Yewon seperti anak anjing.

"Hentika itu babo!"

"Gomawo Yewon-a.." Ujar Taehyung dengan senyum manis. Lagi-lagi senyum itu membuat hati Yewon bergetar dan seketika pipinya merona.

"Ayo bereskan ini dan kita makan."

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Taehyung POV


Restoran

Aku memesan dua buah porsi ice cream cake untukku dan Yewon. Tentu saja aku juga memesan segelas milk shake kesukaannya. Mungkin dia akan bingung dari mana aku tahu tapi menurutku itu tak penting. Jangan tanya kenapa aku memesan es krim ini, aku memilihnya karena di gambar terlihat enak.

My Ghost and His SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang