1

41.5K 588 4
                                    

Claire meliukkan tubuhnya mengikuti hentakan musik yang menggema, ia tidak peduli ketika para pria dengan sengaja menyentuh tubuh rampingnya itu. Gadis berusia delapan belas tahun yang baru saja menyelesaikan masa SMU-nya dengan terpaksa, begitu menikmati dentumam lagu yang memekakkan telinga.
Di sela jarinya terselip benda berasap yang berulang kali ia hisap tanpa ragu, menguar dari bibir indah yang terpulas lipstik warna cokelat gelap.
Ketika Claire sedang larut dengan dirinya sendiri, seseorang mengusap tubuhnya dengan lancang, tubuh yang hanya terbalut t-shirt pendek dan celana Jeans di atas paha. Pria itu mengusap perut Claire yang ramping, hampir saja menyentuh payudara-nya yang membulat kalau saja ia tidak segera mundur.
Claire menatap pria itu, pria yang sekarang tersenyum lebar penuh kepuasaan. Dan dalam hitungan detik, tangan lembut Claire sudah berada di pipi pria tersebut dan meninggalkan rona merah di sana.

"Hey, kau menamparku!" teriak pria bertubuh gempal dengan mata terbuka lebar dan siap membalas perbuatan Claire. Ketika tangan pria itu terangkat hendak memukul Claire, seorang pria muda berhasil menahan lengan pria bertubuh gempal dan mendorongnya hingga jatuh,
" jangan sentuh kekasihku." pria itu berbicara dengan nada tenang, namun cukup untuk membuat si pria gempal berbalik dan keluar dari gedung diskotik itu.

Pria muda berdarah perancis dengan mata biru itu menatap cemas ke arah Claire yang terlihat begitu mengenaskan. Wajah cantik gadis itu memerah, jelas terlihat amarah sudah berada di puncak kepalanya, namun Claire tetap saja tersenyum, berbalik dan meninggalkan Luc, si pria bermata biru itu.

"Hei, Claire..." Luc mengikuti Claire yang berjalan menuju bar dengan acuh, gadis itu duduk di kursi tinggi dan meneguk sisa minuman-nya tadi, "berikan satu gelas lagi," pintanya kepada Luc. 
Pria itu berjalan ke belakang meja bar dan memberikan apa yang Claire minta.

"Kau tidak ingin pulang?" tanya Luc sembari membersihkan meja bar.

"Siapa aku? Dan siapa peduli, berikan lagi satu gelas." Claire menyodorkan gelas kosongnya.

"Sudahlah, kau mulai mabuk. Jangan buat dirimu menderita." Luc Menyingkirkan gelas kosong Claire.

"Apa kau mencintaiku, Luc? Aku dengar tadi, kau sebut aku kekasihmu." Claire tertawa, membayangkan bagaimana peristiwa itu bisa terjadi.

Luc menyeringai kecil menanggapi lelucon itu, "aku kekasih sahabatmu, Claire."

Claire mengibaskan tangannya kesal, "dia akan memberikan apapun yang kuminta."

"Aku bukan barang, aku mencintainya." Luc menegakkan tubuhnya, tersenyum kecil terhadap celoteh gadis di hadapannya. Claire hanya tersenyum menanggapi ucapan Luc, gadis itu menatap punggung Luc yang tegap, pria itu kembali menuang minuman ke dalam gelas-gelas kosong yang langsung berpindah tangan ke penikmat musik penuh energi.

"Kau harus selalu bersamanya, Luc." teriak Claire yang kemudian menyambar satu gelas minuman dengan sebongkah es. Meneguknya hingga habis dan tertidur begitu saja di meja bar.

............…

"Luc, apa yang terjadi?" Caress membuka pintu rumahnya dengan mata menyipit. Waktu menunjuk pukul dua dini hari. Luc bersama Claire, dan gadis itu bergelayut di lengan Luc yang memeluk pinggangnya.

"Maafkan aku, sayang. Claire mabuk di tempatku bekerja dan aku hanya bisa membawanya ke sini."

"Biar aku saja yang membawanya, kau bisa pergi." Caress meraih Claire, dengan tergopoh membawa gadis itu masuk dan merebahkan tubuhnya di sofa dengan kasar. Caress menatap nanar sahabat kecilnya itu, apa yang ia rencanakan sekarang?

"Caress, kau butuh bantuanku?" tanya Luc yang masih berada di luar.

Caress berjalan menghampiri pintu, dengan senyum terpaksa ia-pun menggeleng, "tidak, kau pergilah. Dia aman di sini."
Tanpa menunggu jawaban, Caress menutup pintu dan Luc terdiam di balik pintu itu.
...

Yuk vote dan komen.. 😊 Untuk yang mau lanjut jangan lupa berbagi bintang yah...

Complete story silakan block link ini, pilih chrome atau browser yang muncul dari hp kamu 👇

https://www.dreame.com/novel/t9sMgdKi1NOpawGI22uizw%3D%3D.html

(BUKAN) PERAWAN#Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang