25

6.3K 191 5
                                    

Tidak ada yang salah...

Antara aku, kau, dan dia...

Hanya saja waktu yang tidak tepat untuk mempertemukan kita...
.....…..

Claire akhirnya menyerah, setelah berusaha berdiri tegak di hadapan Luc. Setelah pemuda itu pergi, ia menjatuhkan tubuhnya, bersimpuh di depan pintu dengan gemetar.
Tangannya meremas ujung gaun tidur, pandangan mata gadis itu kosong, hanya ada air bening yang meleleh ke pipinya yang pucat.
Claire menyesali semua perkataannya, ia tahu Luc terluka karena kata-kata itu. Namun Claire tidak ingin Luc berharap padanya. Lagipula apa yang bisa diharapkan dari gadis seperti dia? Claire sadar siapa dirinya. Dan ia tidak pernah mau merebut Luc dari sahabatnya sendiri.
Claire berusaha bangkit, berjalan ke dalam dan meraih ponselnya. Entah mengapa jari itu dengan mudah menghubungi Caress, seolah ia memiliki matanya sendiri.
Kenapa harus Caress? Dan kenapa gadis itu tidak menjawab panggilan darinya?
Tidak. Claire tidak membutuhkan siapapun juga. Caress membencinya, ia tidak menginginkan persahabatan ini lagi.

.......

Claire menuang minuman itu ke dalam gelas, meminumnya dalam sekali teguk, menuang lagi dan meneguknya. Begitu seterusnya. Satu... Dua... Bahkan tiga botol.
Kepala gadis itu terus berdenyut, semua benda yang ia lihat terasa berputar. Dan telapak kakinya seolah terlepas dari bumi. Sesekali tertawa, namun tiba-tiba saja menangis dan menjerit.
Claire meraih lembaran dollar dari atas tempat tidurnya, lagi-lagi tertawa keras dan membuang uang itu ke udara. Ia benar-benar marah dan benci akan hidupnya sendiri.
.......

Halo, Claire, ada apa? Suara Roland terdengar dari seberang telepon. Gadis itu membutuhkan teman bicara dan hanya Roland satu-satunya manusia yang bisa dia hubungi. Matahari belum terlalu tinggi, udara masih begitu dingin ketika Claire memutuskan untuk menelepon pemuda itu.

Kau sudah bangun? tanya Claire sembari memijit kepalanya yang sedikit sakit. Gadis itu menatap ke seantero ruangan. Kamar tidurnya berantakan. Botol-botol minuman dan lembaran dollar berserakan di lantai. Dan samar ia mulai ingat apa yang terjadi semalam.

Ya, kau ingin aku datang? Hari ini aku tidak bekerja. Suara pemuda itu begitu bersemangat. Bagi Roland, Claire adalah gadis yang sangat menyenangkan.

Apa kau bertemu Luc, semalam? Apa dia bekerja?

Hening.....

Oh, kau ingin menanyakan itu rupanya. Dia bekerja, aku bahkan melihatnya memecahkan sebotol minuman. Kurasa dia sedang dalam masalah. Berkali-kali membuat minuman yang salah. Apa terjadi sesuatu?

Claire terdiam, menarik napas sedalam mungkin. Dan Roland mendengar dengan jelas desahan itu.

Claire... Halo...

Terimakasih, selamat pagi, Roland.

Claire menutup ponselnya begitu saja. Dan ia mampu membayangkan apa yang terjadi terhadap Luc malam itu. Luc pasti terluka karena ucapannya. Seharusnya ia tidak melakukan itu, Luc begitu baik padanya dan inikah balasannya.
Claire memukul kepalanya sendiri dan mengaduh akan perbuatannya itu. Sungguh, ia benar-benar menyesal.

......

Luc, maafkan aku

Claire mencoba menulis pesan, namun segera menghapusnya lagi. Hati gadis itu begitu gelisah. Ia bahkan tak mampu menulis sebaris kalimatpun. Bahkan sekedar untuk meminta maaf. Mungkin memang tidak sesederhana itu, Claire membutuhkan keberanian untuk bicara.
Dan...
Sejak peristiwa tadi malam, Luc belum menghubunginya lagi.
Wajah Claire memucat. Tidak sedikitpun senyum mengambang di wajahnya.

Setelah Caress.... Mungkinkah Luc akan meninggalkannya.
Claire terduduk di lantai, tubuhnya lunglai dan pikirannya kacau. Ia tak sanggup membayangkan semua itu.

(BUKAN) PERAWAN#Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang