36

4.7K 175 8
                                    

Aku tidak berharga, aku hanyalah anak yang dilahirkan karena terpaksa. Wanita yang kusebut ibu itu memilih membuangku demi lelaki lain yang tidak pernah mencintaiku sebagai putrinya.
Berulang kali aku meninggalkan rumah itu, namun karena usiaku yang masih terlalu kecil, aku selalu memilih jalan untuk pulang ke rumah. Dan di rumah ibuku, aku diperlakukan dengan tidak layak. Dia membenciku! Dia selalu berkata menyesal karena telah melahirkanku dulu. Karena kelahiranku adalah penyebab utama ibuku dan ayah berpisah. Sungguh, sampai detik ini aku tidak mengerti kenapa dia mengatakan itu.
Namun dari semua kejadian itu seharusnya aku masih beruntung. Wanita itu tidak membuangku tepat ketika aku dilahirkan, bukan? Entah mengapa dulu dia tidak melakukannya. Bukankah sembilan belas tahun yang lalu, aku hanya bayi kecil dengan tulang yang masih sangat rapuh? Dia bisa menjadikanku umpan hewan liar di tengah hutan.
Ah, sungguh rasanya aku ingin marah setiap mengingat semua peristiwa itu. Namun aku tidak pernah sanggup melupakannya. Barangkali luka di dalam hati ini sudah berakar dengan sangat dalam.
Ketika usiaku menginjak sepuluh tahun, aku mulai belajar membenci wanita itu!
Kau tahu, aku melarikan diri dari rumah ibuku karena dia seolah ingin membunuhku. Tepat setahun setelah ia teramat sering berbuat kasar kepadaku.

Malam itu, satu-satunya rumah yang bisa kudatangi adalah rumah bibiku. Dia adik perempuan ayahku. Kebetulan rumah itu tidak terlalu jauh dari rumah ibu. Bibi adalah wanita yang sangat baik, dia begitu peduli dan mencemaskan keadaanku. Namun sayang, ia menikah dengan lelaki yang salah.
Aku kira dengan kunjunganku ke rumah bibi, akan membuat hidupku menjadi lebih baik. Karena dia satu-satunya orang yang sayang kepadaku.
Aku tidak tahu di mana dia tinggal sekarang. Rumah itu sudah berubah menjadi pertokoan, kurasa bibi harus pindah karena pembangunan. Sungguh, aku sangat merindukannya. Aku juga tidak tahu apakah ia masih meneruskan pernikahannya dengan lelaki itu atau tidak. Beberapa waktu yang lalu aku melihat lelaki itu dalam kondisi yang memprihatinkan. Aku bahkan tidak ingin menulis namanya. Aku bersumpah tidak akan pernah memaafkannya!

Aku tidak mau menuliskan bagaimana peristiwa itu terjadi, bagaimana lelaki itu telah menodai kesucianku. Karena bagiku itu adalah hal yang paling mengerikan. Kedatanganku di rumah bibi adalah petaka terbesar di dalam hidupku!

Kau benar, ayahku menghilang ketika usiaku tiga atau empat tahun. Aku tidak ingat. Lelaki itu dan ibuku selalu bertengkar. Dan semua karena namaku. Claire.
Mereka bahkan saling menyakiti dan setiap kali pulang ke rumah setelah kepergiannya selama beberapa hari, ia selalu pulang dalam keadaan mabuk. Kurasa dia menghabiskan beberapa malam dengan para wanita.

Tidak ada yang istimewa dengan para lelaki itu. Mereka semua sama. Memperlakukanku dengan sangat buruk! Baik itu ayahku, ayah tiriku, dan suami bibiku. Jadi, katakan padaku sekarang apakah aku salah kalau hatiku tidak ingin menerima laki-laki?

Dan ingin kuceritakan lagi, tentang gadis kecil yang ikut berlari bersamaku di tengah hujan.
Malam itu ketika aku memutuskan untuk pergi dari rumah bibi, hujan turun dengan lebat. Aku berlari di jalanan dengan air mata yang sama derasnya dengan hujan yang membasahi tubuhku. Aku menangis dan terus berlari.
Entah sejak kapan, gadis itu berlari di belakangku. Dia berlari dan meraih tanganku. Membuatku berhenti.
Tubuhnya lebih besar dariku, dia tinggi dan cantik. Wajahnya pucat dan menggigil. Dia tersenyum dan tiba-tiba memeluk tubuhku yang basah kuyup. Tidak. Kami sama-sama basah kuyup.
Gadis itu memperkenalkan diri. Caress. Nama yang cantik, bukan?
Soal kenapa dia berlari mengejarku, itu juga suatu kebetulan.
Dia tersesat!
Benar, gadis itu tersesat dengan seragam sekolah yang masih melekat di tubuhnya.
Barangkali dia melihatku melintas lalu dia mengejarku. Sungguh aneh memang. Tapi itulah yang terjadi.
Akhirnya aku berjalan dengannya di tengah hujan. Lebih tepatnya mencari di mana dia tinggal.
Gadis itulah yang membuatku hidup sampai saat ini.
Sebenarnya dia memohon kepada ibunya   agar aku tinggal lebih lama, tapi mereka tidak ingin terkena masalah dengan tuduhan penculikan anak. Yang kemudian terjadi adalah mereka kembali membawaku pulang ke rumah ibuku!
Namun itu bukan akhir dari pertemuan kami. Kami bahkan bertemu setiap hari di sebuah tempat yang menjadi markas kami berdua.
Dan satu-satunya orang yang kupercayai di dunia ini adalah Caress!
Aku sangat sayang kepadanya. Dia malaikat kecil bagiku. Karena dia aku merasa hidup kembali.
.......

Claire berhenti, meletakkan penanya dan bersandar di kursi. Gadis itu membuka sebuah kotak. Kotak yang penuh dengan lembaran kertas bertuliskan nama Caress di sana. Claire menulis nama Caress setiap bulan berganti. Dan malam ini ia menuliskan nama itu lagi.

(BUKAN) PERAWAN#Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang