Kini jam menunjukkan pukul 01.00 siang tepat jam bel pulang sekolah tiba. Bella melangkahkan kakinya berjalan keluar menuju gerbang hendak menunggu Justin karena mereka akan pulang bersama.
Bella jadi teringat kata-kata Papanya kemarin siang lewat telfon, dimana dirinya harus diantar-jemput dengan Alan. Bicara mengenai Alan, Bella belum melihat batang hidung pria itu sejak semalam. Kemana dia?
Apa doanya semalam dikabulkan oleh Tuhan? Ah entahlah, dirinya tidak mau ambil pusing tentang itu.
Setibanya di depan gerbang sekolah, Bella dikejutkan dengan sebuah klakson mobil dihadapannya. Mobil itu terlihat tidak asing dimatanya. Sepertinya klakson tadi memang ditujukan untuknya.
Lalu kaca mobil diturunkan oleh si pengendara mobil. Bella tambah terkejut, kini mulutnya sedikit terbuka saat melihat siapa si pengendara mobil tersebut.
Dia adalah Alan. Pria yang baru saja ada dipikirannya tadi.
"Kamu?!" tunjuk Bella kearah Alan yang duduk di dalam mobil dengan gaya sok coolnya.
"Masuk!" perintah Alan
Bella mengerutkan dahinya. "Ha?"
"Masuk ke dalam mobil Bella."
"Ngapain?"
Alan berdecak sebal, ternyata Bella sedikit lemot.
"Ya pulang, lalu mau apa lagi?"
Bella langsung menggeleng menolak. "Nggak!"
"Masuk!" perintah Alan lagi
"Nggak mau! Aku udah ada janji."
Alan menaikkan sebelah alisnya, "Janji?"
"I-iya sam--" Bella belum sempat menyelesaikan perkataannya karena suara klakson motor terdengar dari arah belakangnya.
Bella menoleh kebelakang, dilihatnya kini Justin membuka kaca helm fullfacenya kemudian mematikan mesin motornya.
"La," Justin melirik sebentar kearah Alan yang berada di dalam mobil. "Kenapa ada dia?" tanyanya.
Bella menoleh sebentar kearah Alan lalu kembali menoleh kearah Justin lagi. "Gatau." jawabnya cuek
"Yaudah yuk." ajak Justin sambil menyodorkan helm satunya kepada Bella.
Bella mengangguk dan menerima helm tersebut lalu memakainya. Kakinya sudah siap hendak naik keatas motor tetapi tiba-tiba Alan berbicara dan membuatnya menoleh.
"Saya harus lapor apa ke Papa kamu hari ini?" tanya Alan kepada Bella dengan ekspresi datarnya.
"Eh mas! Mainnya jangan anceman gitu dong!" kesal Justin saat merasa Alan mengancam Bella.
Bella melihat Alan menaikkan sebelah alisnya.
"Anceman?"
"Iya! Jangan mentang-mentang masnya dikasih tanggung jawab buat jagain Lala situ jadi seenaknya aja ngancem-ngancem!"
"Dari mana saya ngancem Bella? Emangnya tadi perkataan saya seperti ngancem?Lagi pula niat saya kesini cuma mau jemput Bella, gak ada maksud untuk ngancem atau bagaimana."
"Yaa tapi kan--" ucapan Justin terpotong karena Bella berbicara.
"Ishhh udahhh udahhhh," kesal Bella melerai perdebatan sehat itu.
"Kamu mau pulang sama siapa La?" tanya Justin dengan nada dinginnya tanpa mau menoleh kearah Bella.
Dahi Bella bergelombang. Kenapa Justin bertanya seperti itu? Jelas, dirinya lebih memilih untuk pulang bersama Justin.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pilot's Wife [END]
Romance"Pernikahan ini terjadi karena aku hamil." -Bella Elyana ** Bella Elyana, gadis belia yang masih duduk di bangku SMA dan merupakan anak tunggal dari seorang pengusaha ternama. Karier papanya begitu sukses, namun hal tersebut justru membuat Bella men...