21 - Pingsan

255K 10.2K 1.1K
                                    

Ada yang kangen Alan?? Oke di part ini ada Alannya kok(:

Selamat membaca, Enjoy ya!

****

Bella menyandarkan kembali punggungnya pada tembok kemudian badannya merosot begitu saja karena sudah merasa begitu lemas, tangisnya semakin jadi saat mengetahui kenyataannya seperti ini. Bella mengacak-acak rambutnya frustasi karena kecewa.

Kalau sudah seperti ini dirinya harus bagaimana? Apa yang harus dirinya lakukan?

"Aku kecewa sama kamu Just. Hiks.." gumamnya masih sambil menangis

Lalu tak lama kemudian Hana datang menghampiri Bella.

"Astaga Bel! Lo ngapain nangis disini sendirian ihh cepet bangun-bangun!" kata Hana sambil membantu Bella untuk bangkit dari posisinya.

"Gue harus gimana Na? Gue bingung hiks.."

"Justin kemana?!" tanya Hana

Bella menggelengkan kepalanya tidak tahu.

"Banci emang ya tuh orang! Lo ga bisa diem gini aja Bel!" gereget Hana

"Gue mau pulang aja." kata Bella sambil menghapus air matanya.

"Iya mending lo di rumah aja istirahat, tenangin pikiran lo dulu. Nanti biar gue yang izinin ke wali kelas. Gue khawatir sama lo Bel, muka lo pucet banget!"

Bella mengangguk mengiyakan kemudian ia mulai merapihkan penampilannya yang sedikit acak-acakan.

"Ayo. Lo kuat jalan sendiri kan?" kata Hana

"Iya."

Mereka berdua pun jalan beriringan menuju ruang kelas. Setibanya di kelas Hana langsung meminta izin kepada guru yang sedang mengajar di kelas agar Bella pulang ke rumahnya karena kurang enak badan. Guru tersebut pun mengizinkannya.

Hana langsung mengambil tas Bella dan mengantarnya ke depan gerbang. "Naik taxi aja." ujarnya

"Iya."

Kemudian Hana langsung memberhentikan taxi yang lewat di depan gerbang sekolahnya.

"Hati-hati Bel."

Bella hanya tersenyum tipis kemudian segera masuk ke dalam taxi.

-----

Setibanya di tempat tujuan, Bella langsung membayar ongkos taxinya setelah itu dirinya keluar dari dalam taxi.

Saat di bukanya pintu gerbang. Bella langsung mengerutkan dahinya bingung, kini matanya tertuju pada mobil putih yang terparkir di halaman rumahnya. Mobil itu tampak tidak asing di matanya.

Apa itu Alan?

Dia kembali?

Dirinya kini sudah di depan pintu kemudian langsung mendorong pintunya begitu saja karena biasanya bi Nana tidak pernah mengunci rumahnya di jam-jam segini kalau sedang tidak pergi keluar.

Saat di bukanya pintu Bella langsung terkejut mendapati Papanya yang tengah duduk di sofa ruang tamu bersama Alan.

Alan. Kedua mata Bella langsung beralih kepada Alan yang kini sedang menatap kearahnya juga. Tatapan mereka berdua bertemu begitu saja.

"Bella.." panggil Roy langsung bangkit dari posisinya.

Bella langsung memutuskan kontak matanya dengan Alan. Kini dirinya kembali menatap kearah Papanya dengan mata yang sayu.

Alan melihat wajah Bella yang begitu pucat. Gadis itu juga terlihat lebih kurus dari sebelumnya dan matanya terlihat sedikit sembab. Apa dia habis menangis?

The Pilot's Wife [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang