Justin memberhentikan motornya tepat di depan gerbang rumah Bella. Bella pun segera turun dari boncengan Justin. Kakinya melangkah begitu saja memasuki halaman rumahnya, tanpa mengucapkan sepatah katapun kepada Justin.
"La." panggil Justin saat Bella baru beberapa langkah.
Bella berhenti. Kemudian menoleh ke arah Justin.
Justin membuka helm fullfacenya kemudian turun dari atas motornya lalu berjalan kearah Bella.
Bella hanya diam di posisinya. Justin lalu menghentikan langkahnya tepat di hadapan Bella. Justin menatap Bella sebentar, lalu ibu jarinya mengusap bibir Bella yang masih tersisa sedikit ice cream.
"Mau di sisain buat yang di dalem?" ledek Justin
Bella langsung terkekeh. "Hahaha ya enggalah."
Justin lalu mengecup dahi Bella dengan lembut.
Bella lagi-lagi teringat akan Alan. Shit! Pria itu memang sulit sekali hilang dari pikirannya. Kejadian kemarin malah kembali membuatnya teringat dimana pada saat Alan mengecup dahinya.
"Gih masuk sana." ujar Justin
Bella mengangguk dengan kikuk. "Hati-hati di jalan." ucapnya sambil melangkah mundur perlahan.
"Bye, besok ku jemput lagi ya."
Bella mengangguk mengiyakan. "Bye." balasnya kemudian segera berbalik dan berjalan kearah pintu rumahnya.
----
Saat membuka pintu utama, Bella sudah di buat terpaku dengan adanya sepasang pria dan wanita paruh baya tengah duduk bersama di sofa ruang tamunya. Mereka berdua sama-sama menoleh kearah Bella yang masih terpaku di depan pintu. Sudah bisa ditebak itu adalah orangtuanya Alan, sesuai apa yang diberitahu bi Nana lewat telfon tadi.
Disana juga ada bi Nana yang sepertinya baru saja meletakkan beberapa makanan ringan serta minuman untuk dua orang itu.
"Eh Non Bella sudah pulang." ujar bi Nana memecahkan keheningan.
"Wahhh aslinya cantik ya ternyata anaknya Roy." ucap pria paruh baya tersebut, sudah bisa ditebak juga itu ialah Papanya Alan.
Bella lalu menutup kembali pintunya dan berjalan mendekat kearah orangtuanya Alan untuk menyalami tangan keduanya sebagai rasa sopan.
"Baru pulang sekolah?" tanya wanita paruh baya itu.
"Iya." jawabnya singkat sambil duduk di sofa yang kosong.
Lalu hening.
Bella merasa ini canggung sekali, karena sebelumnya Bella belum pernah bertemu dengan mereka. Bella melirik kearah bi Nana seakan sedang meminta bantuannya untuk mencairkan suasana, tetapi bi Nana malah menggelengkan kepalanya seakan menyerahkan semua untuknya lalu sesudah itu pergi kearah halaman belakang.
"Ehmm, lupa sampe belum kenalan. Kamu pasti bingung kan kita siapa?" tanya pria paruh baya itu.
"Orang tuanya Om Alan?" tebak Bella. Entahlah dirinya bingung harus memanggil Alan dengan sebutan apa di depan orangtuanya selain kata 'Om'
Pria paruh baya itu terkekeh pelan. "Sudah tau rupanya yaa, apa Alan memberitahu mu kami datang kesini?"
Bella menggeleng. "Dari Bi Nana."
"Oh begitu.. Yasudah perkenalkan saya Arya dan ini Istri saya Tia, kami berdua orang tuanya Alan. Kamu bebas mau panggil kami berdua Om-tante, Ayah-ibu juga gapapa hehe. Anggap saja kita sudah seperti keluarga."
"i-iya Om-Tante.." kikuk Bella
"Kamu sudah kelas 3 SMA ya?" tanya ibunya Alan.
"Iyaa sebentar lagi udah mau lulus."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pilot's Wife [END]
Romance"Pernikahan ini terjadi karena aku hamil." -Bella Elyana ** Bella Elyana, gadis belia yang masih duduk di bangku SMA dan merupakan anak tunggal dari seorang pengusaha ternama. Karier papanya begitu sukses, namun hal tersebut justru membuat Bella men...