7 - Marah

293K 10.8K 206
                                    

Alan langsung menarik tangan Bella untuk menjauh dari pria biadab itu. Beruntunglah belum terjadi sesuatu yang berbahaya bagi Bella. Alan sudah lebih dulu menarik tangan gadis itu.

"Awshhhh.." Bella meringis kesakitan saat merasa dirinya ditarik paksa oleh seseorang.

Bella seketika terkejut saat melihat Alan. Kenapa bisa dia ada disini?!

Tangan kiri Alan masih menggenggam kuat tangan Bella dan tangan kanannya sudah siap hendak membogem wajah Justin.

Alan melayangkan tangan kanannya kearah wajah Justin. "Breng--" belum sempat Alan menyelesaikan perkataannya Bella sudah berteriak.

"JANGAN!" teriak Bella saat Alan hendak melayangkan tinju untuk Justin.

Alan seketika menghentikan aksinya dengan perasaan yang sudah campur aduk amarah melihat kejadian tadi.

Justin bertepuk tangan. "Wow, pacar keduamu datang sayang." sindir Justin

Bella mengernyitkan dahi bingung. Justin lalu hanya diam menatap Bella dan Alan bergantian dengan mata sayupnya setelah berbicara seperti tadi.

"Kamu ngomong apa sih?!" Bella langsung melepaskan tangannya dari genggaman Alan.

Bella kemudian menatap kearah Alan dan Justin bergantian setelah itu berlari menuju jalan raya untuk men-stop taxi yang lewat.

"Bella!" panggil Justin.

Alan langsung ikut berlari mengejar Bella yang sudah hampir naik ke dalam taxi.

"Bel tunggu!" panggil Alan.

Aksi Bella seketika tertahan sebentar.

"Kamu mau kemana?" tanya Alan

"Pulang!" ketus Bella

Tanpa aba-aba Alan langsung membopong tubuh Bella seperti tadi siang. Reflek Bella menjerit. "Kyaaaaaaa!!! Alan turunin!" kesalnya

"Yah neng jadi naik taxinya ga nih?" tanya sang sopir taxi

"Gak jadi pak." balas Alan

"Jadiiii pak." balas Bella berteriak sambil memberontak meminta di turunkan.

"Gak jadi pak, dia pulang sama saya jadinya." sahut Alan

"Ishhhhhhhhh." Bella benar-benar geram dengan Alan saat ini.

Taxi tersebut pun melaju pergi.

Alan melirik kearah Justin yang hanya diam di tempatnya tanpa reaksi apapun. Langsung saja Alan mendudukkan Bella di kursi penumpang depan mobilnya meskipun gadis itu memberontak.

Buru-buru Alan segera masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya.

Di dalam mobil Bella hanya diam dengan perasaan dongkolnya dan tidak mau menoleh kearah Alan sedikit pun.

"Saya tidak suka dengan Justin." ucap Alan membuka suara.

"Yaa lagian juga kalo om suka sama Justin itu berarti om Homo!"

"Bukan itu maksud saya Bella."

Bella hanya diam sambil melipat kedua tangannya di depan dada dengan angkuh.

"Kamu lihat saja perlakuannya tadi? Tidak baik bukan? Anak remaja seperti dia itu belum pantas main ke tempat seperti tadi apa lagi sampai merokok."

Bella berdecak sebal. "Eh Om! Mau Justin main ke bar kek, ke club kek, ke hotel kek, yaa suka-suka dia lah! Lagi pula apa hubungannya sama Om?!"

"Ini tidak ada hubungannya dengan saya, tapi kamu."

"Aku yang ada hubungannya aja gak masalah tuh!"

The Pilot's Wife [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang