Tak terasa kini sudah berjalan lebih dari 3 minggu Bella tidak bertemu Alan. Semenjak Pria itu pergi bekerja kedua orang tuanya sering datang ke rumah hanya untuk sekedar menjenguknya. Terakhir dirinya berkomunikasi dengan Alan satu minggu yang lalu itu juga karena Ayahnya Alan sendiri yang menelfon, Ayahnya Alan menelfon pada saat Alan sedang tidak ada jadwal penerbangan.
Alan. Kapan pria itu kembali?
Seharusnya Bella senang Alan pergi lama, karena itu dirinya bisa memiliki banyak waktu bersama Justin.
Bella sedang duduk di bangku teras rumahnya dengan tatapan kosong lurus kedepan. Pikirannya entah tertuju pada siapa, yang jelas Bella merasa kini hidupnya begitu miris. Tidak ada yang memperdulikannya. Mamanya sudah pergi untuk selamanya, Papanya juga pergi dan sibuk dengan urusannya sendiri tanpa memperhatikan dirinya.
Tanpa sadar Bella menitikkan air matanya sedih. Kenapa dirinya harus terlahir kedunia ini kalau pada akhirnya tidak ada seorangpun yang memperdulikannya?
Justin. Ya, hanya dia yang memperdulikannya saat ini. Bella masih memiliki Justin.
Bella kemudian langsung tersadar saat sebuah mobil putih yang sangat dirinya kenali itu mulai memasuki halaman rumahnya. Gerbangnya belum di tutup jadi mobil itu leluasa masuk.
Alan? Benarkah itu Alan?
Buru-buru Bella mengusap pipinya yang basah karena air mata agar Alan tidak berfikiran yang macam-macam nantinya.
Lalu mobil itu berhenti. Tak lama kemudian sang pemilik mobilnya keluar. Dilihatnya pria itu masih mengenakan seragam khas pilotnya.
Tampan. itu adalah satu kata yang menggambarkan pikirannya saat melihat Alan mengenakan seragam tersebut.
Alan kini berjalan kearahnya. Bella tidak bergeming sedikit pun.
"Hai," sapa Alan
Bella hanya diam.
"Bel?"
"Ngapain kamu kesini?" tanya Bella
Alan mengernyit. Apa Bella tidak suka dengan kedatangannya?
"Saya lagi libur." jawab Alan sedikit datar.
Bella menghela nafasnya pendek lalu bangkit dari posisinya dan masuk ke dalam rumahnya begitu saja meninggalkan Alan yang masih diam di posisinya. Entah kenapa sore ini mood Bella benar-benar sedang tidak bagus.
Alan berbalik dan berjalan kearah mobilnya untuk mengambil kopernya yang masih disana. Sesudah itu dirinya membawa koper itu masuk ke dalam, tepatnya ke arahnya kamarnya.
Alan masuk ke dalam kamarnya dan segera membersihkan dirinya. Setelah itu dirinya bergegas kembali turun ke bawah dan berpapasan dengan bi Nana.
"Ehhh Nak Alan kapan datengnya?" ujar Bi Nana
"Tadi Jam 4 bi."
"Udah ketemu Non Bella?"
Alan mengangguk.
"Ini mau kemana lagi?" Tanya Bi Nana penasaran, karena Alan seperti hendak pergi lagi.
"Saya mau ke rumah orangtua saya dulu."
"Tapi nginep lagi di sini kan?"
"Iya."
"Oh iyaudah atuh.."
"Yaudah saya pamit ya, titip Bella sebentar."
Bella mendengar itu dari lantai atas. Buru-buru dirinya mencegah Alan yang hendak pergi.
"Tunggu." ucap Bella dari lantai atas.
Alan langsung menoleh ke lantai atas tepatnya ke asal suara barusan. Begitu juga bi Nana. Bella buru-buru menuruni tangga untuk menghampiri Alan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pilot's Wife [END]
Romansa"Pernikahan ini terjadi karena aku hamil." -Bella Elyana ** Bella Elyana, gadis belia yang masih duduk di bangku SMA dan merupakan anak tunggal dari seorang pengusaha ternama. Karier papanya begitu sukses, namun hal tersebut justru membuat Bella men...