Bella membuka kedua matanya yang terasa berat itu, dirinya harus terpaksa bangun karena suara alarm diponselnya sudah berbunyi. Alarm itu menandakan bahwa dirinya harus segera bersiap-siap untuk ke sekolah. Kedua tangannya ia rentangkan lebar-lebar sambil menguap.
Seketika dirinya terkejut saat baru menyadari dirinya ada di dalam kamar. Bella langsung merubah posisinya menjadi duduk.
"Lah kok?" bingungnya sambil menoleh kesana kemari.
Dirinya masih ingat betul kalau semalam ia tertidur disofa ruang TV, lalu kenapa saat ini dirinya sudah ada di dalam kamarnya? Siapa yang membopongnya kesini? Dirumah ini hanya ada bi Nana, lagipula tidak mungkin bi Nana yang membopongnya kesini, kalaupun jika bi Nana melihatnya tertidur di sofa pasti dia akan membabgunkannya dan menyuruhnya untuk segera pindah ke kamar.
Dirumahnya selain bi Nana hanya ada Alan. Tetapi pria itu semalam tidak ada. Lalu siapa?
Hantu?
Buru-buru Bella menepis pikirannya yang tidak-tidak. Dirinya langsung saja turun dari atas ranjang dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap ke sekolah.
***
Setelah selesai dengan penampilannya, sebelum Bella bergegas ke sekolah dirinya tak lupa untuk sarapan terlebih dahulu seperti biasanya.
Saat kakinya melangkah memasuki ruang makan, tiba-tiba langkahnya terhenti tepat didepan pintu yang terbuka karena dirinya terkejut dengan kehadiran Alan di sana. Om-om tua bangka itu sedang duduk sambil memakan makanannya dengan santai.
"Eh non Bella, hayu sini sarapan dulu." ujar bi Nana yang sedang menyiapkan sarapan untuknya.
Alan menoleh kearah pintu saat bi Nana berbicara. Kini tatapan Alan dan Bella bertemu walaupun hanya beberapa saat saja sebelum bi Nana kembali berbicara.
"Bibi sudah siapkan nih non." ujar Bi Nana.
Bella langsung berjalan memasuki ruang makan dan duduk dibangku yang kosong, tepatnya di hadapan Alan duduk.
Bella sedikit kikuk melihat Alan kini hadapannya sambil mengunyah sarapannya. Kemana saja dia? Baru ini menampakkan batang hidungnya di rumah ini.
Bella hanya menatap Alan dengan tatapan kosongnya seakan begitu banyak pertanyaan-perntayaan dikepalanya yang belum terjawab. Belum lagi kejadian tadi pagi, kenapa bisa dirinya tiba-tiba sudah ada dikamar? padahal dirinya semalam tertidur di ruang tv. Apa Alan yang membopongnya ke kamar? Tetapi semalam dia belum pulang hingga dirinya terlelap.
"Ngelamunin apa? Dimakan sarapannya Bel." ujar Alan membuyarkan lamunan Bella.
Bella seketika tersadar, ia memilih untuk tidak menjawab dan segera melahap sarapannya.
Setelah selesai menghabiskan sarapannya, Bella segera bangkit dari posisinya sambil menenteng ranselnya hendak keluar bergegas ke sekolah. Tetapi tiba-tiba langkahnya tertahan saat Alan berbicara.
"Biar saya yang antar kamu ke sekolah," ujar Alan
Bella menoleh sebentar ke arah Alan lalu menaikkan sebelah alisnya.
"Ini perintah Papa kamu Bella." ujar Alan lagi.
Mendengar itu Bella langsung menghela nafasnya. "Yaudah, cepetan!" ketusnya
Alan pun segera bangkit dari posisinya dan mengambil kunci mobilnya sedangkan Bella hanya cuek berjalan lebih dulu keluar rumah.
"Bella berangkat ya Bi," teriak Bella sambil berjalan keluar.
"Iya non hati-hati." balas bi Nana.
***
Kini mereka berdua duduk di dalam mobil dengan canggung. Alan fokus menyetir mobilnya sedangkan Bella hanya diam menatap kearah jendelan disampingnya tanpa mau menoleh kearah Alan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pilot's Wife [END]
Romance"Pernikahan ini terjadi karena aku hamil." -Bella Elyana ** Bella Elyana, gadis belia yang masih duduk di bangku SMA dan merupakan anak tunggal dari seorang pengusaha ternama. Karier papanya begitu sukses, namun hal tersebut justru membuat Bella men...