Alan mendudukkan Bella di kursi penumpang depan, lalu memakaikannya sabuk pengaman. Bella yang di perlakukan seperti itupun dirinya hanya diam.
Setelah itu Alan segera masuk ke dalam dan duduk dikursi pengemudi. Tak lupa juga ia mengenakan sabuk pengaman untuk dirinya sendiri.
Diperjalanan Bella hanya bungkam. Begitu juga dengan Alan. Mereka berdua sibuk dengan pikirannya masing-masing. Lalu tak lama kemudian terdengar suara nada dering panggilan masuk dari ponsel Alan. Alan yang merasa ponselnya itu berbunyi, dirinya pun segera mengangkatnya.
"Halo?"
"..."
"Iya balik duluan sorry ya,"
"..."
"Besok?"
Bella langsung menoleh kearah Alan. Mau kemana dia?
"..."
"Yaudah" jawab Alan lagi kemudian segera mematikan sambungan telfonnya.
Alan melirik kearah Bella sebentar. "Bel," panggilnya
"Iya?"
"Lusa saya udah kembali."
"Maksudnya?"
"Lusa saya udah harus kembali bekerja."
"Lah katanya libur 6 hari?"
Alan terdiam sebentar.
"Kenapa tiba-tiba gitu?" tanya Bella lagi
"Bukannya itu yang kamu mau? Saya tidak lagi ada di dekat kamu. Karena menurut kamu saya ini hanya beban." kata Alan berbicara terus terang.
Tatapan Alan fokus kedepan sambil menyetir. Sedangkan Bella hanya terdiam menoleh kearah Alan, ia tidak berkata apa-apa lagi.
-----
Setibanya di rumah, Alan langsung keluar dari dalam mobil. Sedangkan Bella masih diam terbengong di tempatnya. Alan berjalan kearah pintu sebelah kiri lalu membukanya.
"Masih sakit?" tanya Alan
Bella menoleh kearah Alan. Dirinya hanya diam tidak menjawab.
Alan yang merasa tidak mendapat respon iapun langsung berinisiatif melepaskan sabuk pengaman yang dikenakan Bella kemudian setelah itu menggendongnya ala bridalstyle masuk ke dalam rumah.
Saat sudah masuk ke dalam rumah. Alan mendudukkan Bella di sofa ruang tamu.
"Tunggu di sini." pinta Alan kemudian berlalu pergi.Lalu tak lama kemudian Alan muncul membawa sebuah baskom serta handuk kecil.
Alan bersimpuh tepat dihadapan Bella. "Yang mana yang sakit?" tanyanya sambil memegangi kedua kaki Bella.
"Ini." jawab Bella sambil menunjuk kearah kakinya yang terasa sakit akibat keseleo.
Kemudian Alan mulai membungkus esbatu dengan handuk kecil yang barusan diambilnya untuk mengompres kaki Bella.
Bella tertegun dengan sikap Alan saat ini. Kenapa pria dihadapannya ini begitu bersih hatinya? dia sama sekali tidak marah atau berperilaku kasar terhadapnya, setelah dipikir-pikir apa yang selama ini dirinya lakukan sudah sering membuatnya marah.
Kenapa pria sebaik Alan belum memiliki kekasih diumur yang sudah bisa dibilang sudah cukup.
"Jangan pake sepatu tinggi itu lagi ya." pinta Alan
Bella mengangguk menurut.
"Udah selesai. Semoga aja besok pagi udah mendingan." ujar Alan
"Makasih." ucap Bella
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pilot's Wife [END]
Romance"Pernikahan ini terjadi karena aku hamil." -Bella Elyana ** Bella Elyana, gadis belia yang masih duduk di bangku SMA dan merupakan anak tunggal dari seorang pengusaha ternama. Karier papanya begitu sukses, namun hal tersebut justru membuat Bella men...