Yule

2.1K 257 3
                                    

Yule

Mengingat bahwa Henrietta akan mendapatkan ujian sesungguhnya saat Yule membuat Persephone membatalkan rencananya untuk menginap di Malfoy Manor. Gadis itu penasaran, Hermionelah yang menjadi otak untuk kakak kembarnya. Dengan Hermione, menjadi saudara angkat Blaise. Otomatis ia menjadi dekat Slytherin. Ia penasaran bagaimana Ron dan Henrietta menyelesaikan berbagai jebakan yang di pasang Professor.

Dengan Persephone tinggal saat Yule membuat yang lain pun ikut tinggal. Minus Blaise dan Hermione, tentu saja. Nyonya Zabini tak sabar ingin melatih Hermione. "Kau serius, kita bisa ke manor sekarang?" tanya Draco. Persephone menggelengkan kepalanya . "Jika aku tidak tinggal, aku akan ketinggalan pertunjukkan yang menarik"kata Persephone.

Tepat malam Yule, sesuai dengan perkiraan Persephone. Ron dan Henrietta mengejar professor Quirell. "Gunakan saja bentuk Familia mu. " saran Althea. Persephone menyeringai. Ia pun bersandar pada tempat tidurnya dan memejamkan matanya. Seekor Phoenix dengan bulu biru dan jejak snowflake muncul di atas tubuh Persephone. Gadis itu sendiri tengah tertidur sementara jiwanya membentuk bentuk Familianya, Ice Phoenix. Phoenix itu pun menuju koridor terlarang, tersembunyi dan mengawasi.

Phoenix itu hanya melihat,bagaimana saudara kembarnya mendapatkan batu bertuah dan mati - matian menjaga batu itu dari Voldermort. Saat Henrietta tak sadarkan diri,barulah Persephone melempar kutukan es pada Quirell. Membiarkan dinginnya es tersebut, membakarnya dari dalam.

Ice Phoenix itu tetap bersembunyi hingga. Professor Dumbledore dan Professor Snape menolong dan membawa gadis itu ke hospital wings. James dan Lily serta Sirius berada disana. Melihat kedua orang tuanya khawatir, membuat Persephone mempertanyakan apakah mereka merasa kehilangan saat ia menghilang?

"Henrietta sayang," panggil Lily ketika Henrietta membuka matanya. James duduk di sebelah kanan gadis itu. "Halo malaikat kecil ayah" sapa James. Henrietta dengan manjanya memeluk ayahnya sementara Lily sibuk mengomeli Henrietta yang sudah bertindak gegabah. "James, Marahi putri tunggalmu" omel Lily.

"Putri Tunggal ? Mereka melupakan satu dari anak kembar mereka."pikir Persephone. Akhirnya Phoenix itu pun menghilang, bersamaan dengan Persephone membuka matanya. Ia pun menangis. Hatinya sesak. Sesungguh ia masih berharap bahwa orang tuanya, Ibunya yang melahirkannya masih menyimpan perasaan sayang untuk dirinya. Tampaknya dugaannya salah.

"Perse, ada apa ?" tanya Pansy panik. Awalnya ia hanya ingin melihat keadaan Persephone, sahabatnya namun ia malah melihat gadis itu menangis. Persephone yang masih menangis itu memeluk Pansy.

Pansy membelai rambut perak sahabatnya. Membiarkan ia tenang. Bantuan dari para tetua Phoenix juga perlahan - lahan menguatkan Persephone. "Persephone sayang ada baiknya kau menghubungi Helen" kata Hera.

"Pans, Terima kasih . Aku sudah agak baikkan. Bisakah kau meninggalkanku" Pinta Persephone. Kening Pansy berkerut bingung tapi ia memenuhi permintaan Persephone.

Begitu Pansy meninggalkan Persephone di kamar. Dengan segera, putri mahkota kerajaan Lyon itu menghubungi ibu angkatnya melalu cermin. "Persephone sayang, kenapa matamu memerah nak?" tanya Helen sedikit khawatir.

Pansy turun menuju common room dimana yang lain telah berkumpul. "Pans, bagaimana keadaan Perse?" tanya Theo. Pansy terdiam sejenak. "Persephone menangis saat aku melihat keadaanya" jawab Pansy. Kata-kata Pansy itu membuat yang lain terkejut. "Lalu mengapa kau meninggalkannya sendirian" omel Draco yang segera menyusul ke kamar Persephone.

"Dia meminta waktu sendirian "kata Pansy. Daphne dan Theo pun menyusul Draco. Pemilik rambut pirang platina itu meminta mereka untuk tidak berisik. Tampaknya ia tengah menguping pembicaraan Persephone dan Ratu Helen. Isi dari perbincangan ibu dan anak itu, adalah kenyataan bahwa Potter menganggap Henrietta adalah putri tunggal mereka.

Tentu saja, hal ini membuat mereka dan Theo pun berencana untuk membuat perhitungan di tahun kedua mereka nanti.

Empress of PhoenixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang