Gryffindor vs Slytherine

1.7K 227 5
                                    

Gryffindor vs Slythrine

Pasca terpilihnya para anggota baru, Marcus melatih mereka gila – gilaan. Apa pun dilakukan oleh kapten quindditch Slytherin itu untuk mendapatkan lapangan quindditch, termasuk memaanfatkan Persephone untuk mendapatkan izin. Tentu saja hal itu adalah hal yang mudah. Professor Snape memberikan izin. Dengan izin tersebut, para anggota team berkumpul.

"Ini jadwal latihan kami," kata seseorang yang memimpin rombongan, Oliver Wood. Marcus berdiri berhadapan dengan kapten team quindditch Gryffindor tersebut. "Kami sudah mendapatkan izin dari Professor Snape untuk melatih seeker dan chaser kami" jawab Marcus. Marcus tersenyum menunjukkan anggota baru mereka. "Ah lihatlah apa yang ayah Draco belikan untuk team " tambah Marcus menunjukkan sapu nimbus 2001. Draco menyeringai sementara Persephone menatap mereka dengan bosan.

"Setidaknya, kami terpilih dalam team karena kemampuan kami, bukan dengan menyogok."kata Ron.

"Darah pengkhianat dan miskin sepertimu tidak akan mengerti "balas Draco. Perkataan Draco itu membuat Ron emosi dan mengacungkan tongkatnya pada pewaris Malfoy tersebut dan mengucapkan mantra yang justru berbalik pada dirinya sendiri akibat dari tongkat sihir milik Ron yang patah.

"Persephone sayang, keluarkan sihir sedikit ke bawah tanah. Kau akan menemukan sesuatu yang menarik" kata Althea dalam pikiran gadis berusia dua belas tahun itu. Sesuai dengan perintah salah satu tetua, Persephone mengeluarkan sihirnya secara halus. Ia mendeteksi ada tanda mahluk sihir dibawah tanah. Persephone menarik nafasnya. "Ara, aku memiliki tugas"gumamnya.

Timeskip,

Gryffindor vs Slytherin menjadi pertandingan pertama sekaligus pembuka di tahun kedua ini. Tribun penonton terisi Potter menyaksikan anak kesayangan mereka. Di sisi Slytherin, keluarga Malfoy, Nott, Tonks,Greengrass dan Remus Lupin juga tidak sabar menyaksikan Draco dan Persephone.

"Pertandingan ini menjadi pertarungan antar seeker yang sengit"kata Remus pelan. Cygnus hanya mengangguk. Kedua team sudah berada di atas sapu terbang mereka . Persephone mengambil tempat paling tinggi. Madam Hooch menjadi wasit hari itu.

Harus di akui pertandingan ini merupakan pertandingan yang cukup sengit. Oliver mampu menjaga gawangnya dengan baik, membuat Draco dan Adrian harus menggunakan strategi lain. Persephone masih tidak bergerak , matanya mencari snitch emas.

Begitu Persephone,melihat snitch itu. Putri mahkota kerajaan sihir Levainconis itu langsung mengejarnya. Langkah Persephone itu langsung diikuti Henrietta yang mengekor. Kedua saudari kembar itu sama – sama gila. Baik Persephone dan Henrietta tidak mau mengalah, namun Persephone lebih nekat. Ia masih mengejar snitch, sedangkan Henrietta memiliki Bludger yang mengejarnya. Senyuman di wajah Persephone mengembang kala snitch itu ada ditangannya yang menjadi kunci kemenangan Slytherin.

Sorak-sorai terdengar, mengumandangkan nama Slytherin. Tidak ada yang memperhatikan seeker Gryffindor yang patah tulang. "Maafkan aku ya Henrietta, tapi kau sudah memiliki kasih sayang kedua orang tua kita" batin Persephone.

Empress of PhoenixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang