Halloween
Tak ada hal yang berarti, kecuali saat hari Halloween atau Samhain. Persephone dan yang lain memutuskan untuk ikut jamuan makan malam Halloween setelah itu mereka akan mengadakan upacara untuk menghormati para leluhur.
Draco segera mengisi piring di depan Persephone sebelum ia mengisi piringnya sendiri. "Yang Mulia, aku penasaran dengan elemen sihir Lyonmu?" tanya Blaise.
"Ara, kau mengetahui banyak tentang sihir Lyon rupanya. ES itu elemen sihirku"jawab Persephone. Dari sudut mata gadis itu, ia bisa melihat Daphne dan Tracy Davis berbisik - bisik.
"Ada apa?"Tanya Persephone. Kali ini Pansy yang menjelaskan kejadian antara Weasley dan Granger. Persephone hanya menaikkan salah satu alisnya. " Ron idiot dan Granger masih ingin membuktikan sesuatu." kata Persephone. Dengan rasa ingin tahu yang besar, Dumbledore akan mudah memanipulasi Granger.
"Mudblood" gumam Draco.
"Hey, kau boleh membenci Muggle. Tapi tidak dengan Muggleborn kecuali mereka sama idiotnya dengan Ron" kata Persephone. Gadis itu pun menyendokkan makanan ke mulutnya. Hufflepuff dan Gryffindor terlihat sangat senang dengan perayaan ini. Berbanding terbalik dengan Ravenclaw dan Slytherin yang tidak menunjukkan hal apa pun .
"TROLLL DI BAWAH TANAH… Aku pikir kalian perlu tahu" seru Quirell sebelum ia jatuh pingsan. Membuat sebagian besar,para siswa dan pengajar panik. Namun tidak dengan Slytherin, Mereka tenang. Setelah kepala sekolah memberikan pengarahan. Para Prefect dari keempat asrama pun memandu Junior mereka untuk kembali ke asrama mereka masing-masing.
"Granger, masih di kamar mandi'kan."kata Theo khawatir. Daphne mengiyakan. Mengetahui keinginan Theo, Persephone hanya menghela nafas dan meminta mereka kembali ke asrama lebih dulu.
Draco dan Daphne yang menolak kembali ke asrama justru mengikuti Persephone. "Sangat Cerdas, kau berniat menyelamatkan gadis jenius itu dan menariknya ke kelompokmu" kata Hera. Persephone hanya terdiam dan membenarkan kata - kata tetua phoenix di kepalanya. "Pertanyaannya dear, bagaimana caramu mengalahkan Troll?" tanya Athena.
"Aku tidak tahu."jawab Persephone.
Trio itu pun sampai di kamar mandi anak perempuan yang di maksud. Sialnya, Troll itu sudah ada di kamar mandi. "Ada rencana Dear?" tanya Draco.
"Tidak, tapi aku ingin melihat situasinya." jawab Persephone diplomatis. Trio itu masuk saat mendengar suara teriakan seorang gadis. "Granger," panggil Daphne.
Gadis itu kini bersembunyi di bawah wastafel. Dengan cepat, Persephone menggambar pentagram di udara dan memunculkan pedang yang terbuat dari ice. "Selamatkan Granger sementara aku membuat Troll ini pingsan." kata Persephone.
Persephone pun membuat bola - bola es untuk di lemparkan. Draco dan Daphne yang bertugas untuk mengalihkan perhatian Troll tersebut melemparkan bola - bola es tersebut.
Hermione pun merangkak pelan - pelan mendekati trio tersebut. Saat Troll itu, menyadari Hermione tidak ada. Dengan cepat, Persephone memukul bagian belakang kepala troll itu dengan pedang hingga ia terjatuh. Setelah Troll itu tak sadarkan diri, Pedang es milik persephone pun menghilang. " Kau tidak apa - apa Granger?" tanya Persephone.
"Apa yang terjadi disini?" tanya Professor McGonagall yang datang bersama Professor Snape dan Professor Quirell. "Kenapa kalian tidak ada di asrama?"tanya kepala asrama Gryffindor tersebut.
"Mohon maaf Professor, Aku yang melakukannya. Aku membaca tentang troll gunung dan ingin mengetahuinya. Jika bukan karena mereka yang menolongku,…."kata Hermione.
"Itu keputusan yang bodoh Miss Granger. 10 poin dari Ravenclaw. Karena tindakan yang gegabah" kata Professor McGonagall.
"Masing - masing 50 puluh poin untuk Slytherin. Antarkan Nona Granger, ke hospital wing."kata Professor Snape sebelum meninggalkan mereka. Persephone menyadari luka di kaki Professor Snape.
'Cerberus?' batin Persephone.
"Perse," panggil Daphne. Persephone mengangguk dan mengantarkan Hermione ke hospital wings. Ketika mereka hendak keluar, Trio itu menyadari kehadiaran Hanrietta dan Ron yang bersembunyi. Seketika itu, Trio itu menyadari apa yang terjadi disini.
"Katakan padaku Granger, apa kau tahu term New Blood?" tanya Persephone. Gadis Ravenclaw itu menggelengkan kepalanya. Daphne menghela nafas tak percaya. "Siapa Professor yang mendatangimu Granger?" tanya Daphne.
"Professor Dumbledore." jawab Hermione.
"Muggleborn memiliki dua term, Granger. New Blood dan Mudblood. New Blood adalah Muggleborn yang memiliki Pureblood sebagai sponsor untuk membantu mereka secara finansial dan beradaptasi sosial di komunitas penyihir. Sedangkan untuk Mudblood adalah Muggleborn yang menolak sponsorship." Jelas Persephone.
"Hal itu dianggap gelap, semenjak Dumbledore memiliki kursi di Wizangamot."kata Daphne.
"Banyak budaya kita dianggap gelap oleh orang tua itu" sahut Draco.
"Kenapa?" tanya Hermione.
"Tak ada yang tahu." jawab Daphne.
"Katakan padaku, Granger. Berikan penilaianmu? Samahain adalah hari dimana kita menghormati leluhur kita yang sudah meninggal dan memungkinkan kita untuk berkomunikasi dengan mereka. Katakan padaku Granger apa itu gelap?" tanya Persephone. Hermione hanya mengelengkan kepalanya.
"Soal New Blood, Aku ingin mendapatkan Sponsorship. Aku ingin tahu lebih banyak soal komunitas sihir"kata Hermione.
"Semangat yang bagus Granger. Lebih baik kau istirahat dahulu dan bicarakan hal ini besok pagi"kata Daphne meninggalkan gadis itu di Hospital Wings.
KAMU SEDANG MEMBACA
Empress of Phoenix
FanfictionSummary: Henrieta Dorea Potter dan Harrieta Rosemary Potter adalah kembar Potter. Saat Dumbledore mengklaim bahwa Henrietalah yang merupakan anak terpilih yang berhasil mengalahkan Voldermort bukan Harrieta. Membuat Henrieta mendapat seluruh perlaku...