The Ball

2K 249 1
                                    

The Ball

Untuk pesta dansa kerajaan, Persephone memakai gaun dengan kombinasi warna ungu dan hitam. Gaun dengan model kerah berbentuk hati dan rok dengan bentuk A-line itu memiliki lambang kerajaan Lyon di ujung gaunnya. Tak lupa tiara dari emas putih dan bertahtakan batu emerlad menghiasi rambut hitamnya. Pesta dansa ini dihadiri oleh tetua Phoenix,beberapa bangsawa,utusan kerajaan dan sahabat - sahabatnya di Hogwarts.

Deretan kado sudah dirapikan oleh para pelayan. Aula kerajaan sudah didekorasi sedemikian rupa. Draco mengenakan tuxedo hitam. Saat ini, ia tengah menunggu Persephone selesai berdandan. Ia akan mengantarkan sekaligus menjadi pasangan dansa putri mahkota kerajaan Lyon tersebut.

Tepat pukul tujuh malam, semua undangan telah hadir. Ratu Helen menemani para tamu. Ia tengah berbicara dengan Remus Lupin. "Pesta yang sangat besar Yang Mulia." Puji pria pemilik nama panggilan Moony tersebut. Sang ratu tertawa kecil. "Haha, ini belum seberapa. Persephone masih dua belas tahun. Tunggu hingga ia berusia tujuh belas tahun" balas Ratu Helen.

Mulut Draco benar - benar terbuka, saat Persephone keluar dari ruangannya. Ia tertawa geli melihat reaksi Draco. "Wow," hanya itu respon yang bisa keluar dari bibir pewaris Malfoy tersebut. "Well, terima kasih. Kau juga tampan" Puji Persephone. Draco membuang muka untuk menyembunyikan wajahnya yang memerah. "Ayo kita ke aula."ajak Draco sambil mengulurkan tangannya. Persephone tersenyum dan menerima uluran tangan Draco.

Para tamu undangan yang tadi berbicara satu sama lain menjadi terdiam dan membungkuk untuk memberi hormat kala Persephone dan Draco memasuki gedung Aula. " Ehem, Selamat datang dan terima kasih telah datang ke pesta dansa ulang tahun putri mahkota Persephone Phoenix Levianconis" kata Ayahnya , Axel untuk membuka acara.

Sang Raja Axel dan Sang Ratu Helen berdansa untuk pertama kali untuk membuka pesta ini. Lucius dan Narcissa yang selanjutnya ikut turun ke lantai dansa. Diikuti oleh Draco dan Persephone. Theo pun mengajak Hermione sementara Blaise mengajak Pansy.

Sepanjang pesta, Draco dan Persephone tidak berpisah. Mereka lebih memilih bersembunyi, menjauh dari keramaian. "Jadi,setelah pesta ini selesai kau akan ikut ke London dengan kami"kata Draco memastikan. Persephone mengangguk. "Aku juga butuh membeli peralatan sekolah" balas Persephone.

Karena usia Persephone masih dua belas tahun. Pada tepat pukul sepuluh, pesta selesai. Sang Ratu memerintahkan Persephone untuk tidur, karena besok pada sore hari ia akan menuju London. Rencananya Sang putri akan tidur di Malfoy Manor.

Diwaktu yang sama, James dan Lily juga anggota Order lainnya memanjakan sang anak yang bertahan hidup tanpa memikirkan anggota keluarga Potter yang lain. Saat mereka menyadari kesalahan mereka semua sudah terlambat. Harrieta Rosemary atau yang kini dikenal sebagai Persephone Phoenix Levianconis lebih memilih sisi perang yang berlawan dengan keluarga kandungnya.

Keesokan harinya, Persephone bangun pagi - pagi sekali. Setelah mandi dan memastikan dirinya rapi. Ia segera menuju ruang belajarnya untuk membuka hadiah - hadiah untuknya. Keith sudah mempersiapkan perkamen dan quill untuk membuat dafta hadiah yang diterima dan mengirimkan balasanya.

Para orang tua dan teman - teman Persephone juga datang satu - persatu. "Baiklah little yang membuka hadiahnya, sebutkan nama yang memberikan dan kau juga yang menentukan apa yang harus dikirimkan. Keith akan membantu mu"kata Ratu Helen.

Persephone meraih sebuah hadiah berbentuk kotak yang dibungkus dengan kertas kado berwarna biru. "Aku rasa itu dari paman mu Edward, mengingat warna kertas kado dan lambang fleur de elis" kata Ratu Helen.

"Yup, Dari pama Ed" balas Persephone membenarkan perkataan ibunya begitu selesai membaca ucapan selamat dari adik ayahnya tersebut. Pamannya menghadiahkan satu set pelengkapan minum teh yang terbuat dari giok. Ia memberikan hadiah itu kepada peri rumah untuk disimpan. "Paman Keith, kirimkan satu paket teh mawar yang baru saja tiba."perintah Persephone.

Selanjutnya, Putri Mahkota Kerajaan Lyon itu mengambil sebuah kotak kayu. "Ini dari Professor Snape." kata Persephone. Yang bersangkutan hanya mengangguk. Ramuan Felix Felicis menjadi hadiah dari guru ramuanya tersebut. "Terima Kasih Professor. Aku tidak tahu harus memberikan apa pada anda sebagai balasan"kata Persephone.

"Tak perlu terburu - buru"kata Severus.

Bros dengan bentuk angsa adalah hadiah Draco. Sebagai balasannya, Persephone memberikan sebuah dasi berwana hijau perak untuknya.

Remus Lupin memberikan mawar berwarna biru. Tak ingin mawar itu layu, Persephone menggunakan sihir element es nya untuk membekukan mawar itu.

Empress of PhoenixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang