Angel or Devil

2.5K 293 28
                                    

Angel or Devil

Persephone bangun saat Daphne membangunkannya. Persephone masih memeluk gulingnya. "Bangunlah cantik." Kata Althea lembut dipikiran Persephone. Gadis itu pun mengambil handuk,kemeja dan rok sekolahnya. Persephone memasang dasi berwarna hijau yang menjadi ciri khas asrama Slytherin itu. Dengan para tetua phoenix yang mengingatkan Persephone dari pikirannya, bagaimana membuat kepang Perancis yang baik dan benar. Jika gadis itu melihat sekilas, bayangan dirinya di cermin. Gadis itu akan melihat seorang gadis berambut hitam dan berbola mata hijau sedang mengenakan seragam Slytherin.

"Kau sudah siap, Harrieta?" tanya Daphne. Gadis itu mengangguk. "Jangan lupa memanggilku Persephone, Daphne." balas gadis itu. Daphne pun tertawa kecil. Pansy sudah menunggu mereka di depan pintu kamar mereka. Draco dan Theo juga sudah menunggu di common room. "Akhirnya kalian turun juga." kata Theo menghela nafas.

"Ayolah, kita hanya menunggu Persephone mengepang rambutnya." kata Pansy menyalahkan Persephone.

"Rambutmu sangat panjang, Perse. Butuh berapa lama mengepangnya ? di tambah model kepang Perancis begitu." sindir Theo. Persephone sendiri tertawa. Rombongan Slytherin itu pun menuju aula besar. Draco menanyakan apa yang diinginkan gadis itu untuk sarapan. Tiga tumpuk pancake dengan sirop maple menjadi pilihan putri mahkota kerajaan Lyon tersebut. Kepala asrama mereka sekaligus guru ramuan mereka tengah membagikan jadwal mereka selama satu semester.

"Hari ini, kita ada ramuan dengan Gryffindor, Sejarah sihir dengan Ravenclaw, Terbang dengan Gryffindor. Katakan padaku kutukan apa ini?" keluh Pansy yang memandang Henrietta dengan tatapan kematian di meja Gryffindor. "Ayolah, selama mereka tidak membuat masalah. Kita juga tidak akan membuat masalah juga." kata Persephone. Draco yang menyuapi Persephone pun mengangguk setuju. "Tidak mencari masalah bagaimana, Gadis itu memandangmu dengan tatapan ingin membunuh. " kata Daphne membuat Persephone menaikkan salah satu alisnya.

Melihat kebenaran dalam kata - kata Daphne, membuat jiwa iseng Persephone kumat. Gadis itu menyadarkan kepalanya pada bahu Draco, yang di balas belaian sayang oleh pewaris Malfoy tersebut. Tingkah laku Persephone itu membuat baik Daphne dan Pansy hanya tertawa.

Sebelum mereka menuju kelas ramuan yang menjadi pelajaran pertama mereka, Persephone menerima sebuah surat dari ibunya. Segel lilin berlambangkan huruf L besar itu menjadi tandanya. Persephone berencana membaca surat dari ibunya, saat pelajaran sejarah sihir nanti atau saat makan siang nanti.

"Aku tidak tahu, kau membawa iringan Levianconis." kata Ron Weasley. Di sebelah, Ron berdiri Henrietta dan Hermione Granger. Persephone menoleh ke belakang sebentar. "Iringan? Maaf mengecewakanmu Weasley. Tapi hanya segini bukanlah Iringan. Kau harus melihat iringanku saat di Lyon." balas Persephone, " satu hal lagi, Weasley. Jangan memanggilku hanya dengan nama Levianconis, gunakan seluruh titleku. Your Majesty Crown Princess of Lyon, Royal Highness Persephone Phoenix Levianconis. Mengerti". Persephone pun memberikan senyuman palsunya.

"Lebih baik, jangan menghiraukannya. Your Highness." kata Theo.

Rombongan Slytherin itu hanya tertawa, saat memasuki kelas. Professor Severus Snape memberikan senyuman kecil pada mereka. Ia mendengar semua pembicaraan mereka berkat mantra sederhana yang ia pasang di lorong ini. Harrieta yang sekarang, mailakat kah atau iblis'kah . Atau keduanya?

Empress of PhoenixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang