UHIBA LIA
Penulis : Kupu_sabit
Editor : Bee Media
Desain Cover : Bee Media
Layouter : Bee Media
Latar Cover: Google.com
Diterbitkan oleh:
Penerbit Bee Media
Jalan Pendopo No.46 Sembayat-Manyar
Gresik - Jawa Timur
Fb: cahya indah
IG: beemedia47
Email: beemedia47@gmail.com
Dicetak oleh:
Detail Book Digital Printing
Cetakan pertama, Agustus 2019
Hal, 14 x 20 cm
Copyright© 2019 beemedia
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku initanpa izin tertulis dari penerbit.
______________________________________
Di suatu pagi setelah malam harinya pulang dalam keadaan mabuk, aku terbangun karena cipratan air di wajahku. Aku membuka sedikit mataku karena kepalaku juga masih berat sama beratnya dengan mataku yang tak ingin terbuka.
"Aaaargh aku masih ngantuk, Bi!" protesku,"Bangun!"
Aku masih merasakan cipratan itu, aku membuka sedikit mataku karena suara itu sangat aku kenal. Ternyata Ayah yang membangunkanku, bukan Bibi.
"Apa setiap hari kamu seperti kemarin?" Tanya Ayah dengan nada marahnya.
Aku menunduk tak mampu menjawab perkataan ayah."ayah udah nanya ke bibi, dia juga diam seperti kamu. " bentaknya lagi.
"ma... maaf ayah..." jawabku gugup sambil menangis."ya ampun lia, harus gimana ayah ini?" ucapnya sambil mengusap kasar wajahnya sendiri. Kasihan laki - laki paruh baya ini. Dia tampak depresi memiliki anak sepertiku.
"mulai sekarang, kamu ikut ayah walau pindah - pindah provinsi"
"apa??? " ucapku terkejut
"gak ada jalan lain"
" tapi kuliah aku gimana?"
"kenapa kamu gak tanyakan itu saat kamu pergi ke club? Apa kamu pernah memikirkan gimana kuliah kamu kalo kamu mabuk dibawa laki - laki ke hotel dan kamu hamil??? Jawab ayah !!!" bentaknya lagi.
"bahkan gak sedikitpun kamu memikirkan ayah kan?" lanjutnya sambil menangis dengan nada bicara yang menurun.
"aku hanya kesepian... apa salah aku tidak memikirkan ayah yang juga tidak memikirkan aku? Ayah juga sibuk dengan pekerjaan. Apa ayah ada waktu buat aku?" Ucapku sambil menangis
" kamu berfikir ayah tidak fikirkan kamu? Ayah tiap hari menelpon kamu, tapi kamu selalu tidak ada di rumah. Telepon ke handphone kamu pun tidak pernah kamu jawab.
Bahkan untuk telepon balik ayahpun kamu berat.
Ah... sudahlah, gimanapun ayah menjelaskan, kamu telah berfikir negatif tentang ayah. Ini salah ayah, .." dia berjalan menuju pintu, aku fikir ayah akan keluar meninggalkanku dikamar, lalu mengunci pintunya dari luar.
Ternyata dugaanku salah, dia malah mengambil sapu di belakang pintu. Lalu memukuli dirinya sendiri dengan sapu itu.
"ini salah ayah... !!! Salah ayah...." bentaknya sambil mengayunkan sapu itu ke tubuhnya.
"ayah !!" teriakku sambil menangis dan mencoba menghentikanya.
"lepaskan lia... ayah adalah ayah yang buruk. Sejak ibu kamu meninggal. Ayah kurang memperhatikan kamu"
Plaak... sapu itu mendarat lagi di kakinyya
"cukup ayah... cukup !!! Maafin lia hiks hiks"Aku memeluk ayah yang juga menangis. Rapuh sekali.pria berotot ini, dan akulah penyebab kerapuhannya.
" ayah bingung lia, ayah ga bisa bawa kamu ke tempat kerja ayah. Karena ayah harus pindah-pindah tugas. Ayah percayakan sama kamu pendidikan kamu dan masa depan kamu. Karena ayah fikir kamu sudah cukup dewasa untuk melanjutkan hidup kamu sendiri. Tapi ayah salah, inilah kesalahan ayah. Makanya ayah harus terima hukuman ayah sendiri" ucapnya sambil kembali mengayunkan sapu itu ke tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UHIBA LIA ( SUDAH TERBIT )
RomanceALIYAH HERRYAWAN, biasa di panggil Lia. Aku baru lulus SMA dan aku kuliah di salah satu universitas di Jakarta. Ayahku seorang pengusaha tambang di Kalimantan dan Ibuku sudah lama meninggal, sehingga aku hanya tinggal dengan bibi (ART yang mengurus...