Tak terasa perjalanan menuju Bandara sekilat petir yang menyambar. Di pesawat, kami tertidur karena sudah lelah menangis dan lelah karena perjalanan.
Hingga akhirnya kami sampai di bandara Palu. Mereka langsung mengantar kami ke Hotel untuk beristirahat, sebelum kami berangkat ke tempat dimana aku ceramah. Aku menyempatkan Video Call dengan Lia, supaya dia ngga khawatir. Terlihat di layar gawai, Lia dan kedua Anakku. Mereka saling berebutan agar bisa terlihat di layar smartphone-ku. Aku tertawa melihat tingkah lucu mereka.IQBAAL
"Ha ha ha... Hei jangan rebutan gitu dong. Kalian berdua kelihatan kok disini kalau bersebelahan," Sikembar selalu tak pernah akur.ALESHA
"Papah udah sampe?"IQBAAL
"Alhamdulillah, baru saja sampai"AQSHA
"Bawa oleh - oleh ya Pah?"IQBAAL
"Siap, gimana tadi sekolahnya?"AQSHA
"Kita gak jadi sekolah soalnya mamah nangis terus"Aku lihat tawa kecil Lia.
IQBAAL
"Mah...." tegurkuLIA
"He he, aku sudah ajak mereka sekolah , mereka saja yang gak mau, dengan alasan malu dianter mamahnya yang bengep karena nangis"Aku memandangnya bukan karena mendengar penjelasannya , tapi saat jauh begini justru dia kelihatan lebih cantik.
IQBAAL
"Kamu cantik"LIA
"Ha ha apa sih?"
Tampak pipinya yang merona merah, semakin manis.IQBAAL
"Jangan nangis lagi, ya"LIA
"Enggak lah, ini gak nangis 'kan? Liat tuh!"ALESHA
"Esha cantik gak Pah?" timpal EshaIQBAAL
"Cantik dong, 'kan mamahnya juga cantik"Kami mengobrol cukup lama tertawa bersama dengan Omar juga yang juga sedang Video call dengan Yori
LIA
"Ya sudah yah ngbrol sama papahnya. Papah baru nyampe, biar papah istrahat dulu,"
bujuk Lia kepada anak - anakMereka meng-iyakan walau dengan nada dan wajah kecewa.
LIA
"Nanti papah telepon lagi kok, ya 'kan pa?"IQBAAL
"Iya, nanti Papah telepon,"LIA
"Ya sudah kamu istrahat ya, Pah. Mata kamu keliatan kelelahan banget,"IQBAAL
"Iya sayang, kamu hati-hati ya disitu,"LIA
"Iya, kamu juga ya,"IQBAAL
"I miss u,"LIA
"Miss you too,"
FLIP
Layar di smartphoneku gelap bersamaan dengan tubuhku terhuyun kebelakang dengan ranjang empuk dibawahku. Aku siap menuju alam mimpi yang sudah kurindukan sejak tadi di Bandara.

KAMU SEDANG MEMBACA
UHIBA LIA ( SUDAH TERBIT )
RomanceALIYAH HERRYAWAN, biasa di panggil Lia. Aku baru lulus SMA dan aku kuliah di salah satu universitas di Jakarta. Ayahku seorang pengusaha tambang di Kalimantan dan Ibuku sudah lama meninggal, sehingga aku hanya tinggal dengan bibi (ART yang mengurus...