Jin Pluto

CHAPTER 7 : kara

🎼Enjoy the silent
cover
by gugun anggara

~di bumi, di atas gurun

pov jin

berhari-hari aku habiskan untuk berjalan kaki melewati banyak gurun.

aku benar benar menderita, seperti ingin mati tapi tidak mati. tidak tau arah yang kutuju hanya terus berjalan

"Ayah aku menyesal berjalan terlalu jauh" ujarku berkali-kali

aku berharap orchit kembali, dan membawaku ke pluto, tapi tidak ada tanda tanda, dia masih dalam keadaan yang sangat kecil. aku berharap dia tidak mati.

andai saja aku bahagia di pluto, aku tidak perlu jauh jauh ke bumi. aku menyesal

"ini adalah akhir dari semuanya aku benar benar lelah" ujarku sambil menutup mata dan berbaring di gurun yang tiada ujung

~bumi, dibagian lain "malam"

POV kara (pria di korea selatan)

seorang wanita cantik menjadi bahan tertawa orang-orang karena menggunakan baju kerajaan.

"dia cantik tapi sepertinya gila"
berbisik orang-orang sambil tertawa

wanita itu menutup wajahnya dengan tangan. dia duduk dan menangis di kursi pinggir jalan.

aku dengan wajah dingin menghampirinya.

"hei boleh aku duduk di samping?" ujarku

".... ..... ..."

wanita itu tidak membalas sepatah katapun dia hanya menangis. aku duduk di sampingnya.

"aku ingin bertanya siapa namamu, tapi lebih ingin tau kenapa kamu menangis di tempat ini" ujarku

"menjauhlah jika kamu hanya ingin menertawakanku" ujar wanita itu

"kamu sedang menangis katakan saja apa yang ini kamu katakan, aku tidak akan marah" ujarku

"aku tersesat, aku menjelaskan ke semua orang aku ratu Selatan mereka menertawakan ku" ujarnya

"apa benar kamu ratu? siapa namamu?" jawabku

"kamu bisa melihat bajuku, dan perhiasan ku aku reiyana ratu selatan saturnus" ujar nya

"apa? saturnus? apa benar?" aku terkejut

"tentu! saja benar!!" ujar wanita itu yang langsung menampar ku yang berada tepat di sampingnya.

aku terkejut dengan tamparan itu,

isak tangis wanita itu membuat tamparan terasa lebih kuat.

aku terdiam cukup lama,

aku tau berbicara hanya akan mendapatkan tamparan yang kedua.

aku benar-benar terkejut dengan kejadian ini.

tapi tamparan itu tidak membuatku pergi, aku justru duduk berjam-jam di kursi itu. bahkan memberikan mantelku pada wanita ini.

"salju akan turun,malam sangat dingin gunakan mantel ini" ujar ku yang langsung melepaskan mantel nya

POV reiyana

aku diam  merenung.

berfikir sepertinya pria ini baik

"baiklah aku akan percaya jika kamu dari saturnus, ini adalah bumi planet yang jauh dari saturnus, disini tidak ada yang mengenalmu bahkan kami tidak tau jika di planet lain ada penghuninya" ujar pria itu

mendengar itu aku pelan-pelan mulai berhenti menangis, aku mempelajari kata kata pria itu

"apa kamu punya tempat tinggal di bumi? apa kamu akan terus diam di kursi ini. aku akan memberikan mu makanan sepertinya kamu lapar" ujar pria itu

aku yang mendengar itu menjadi heran,

bagaimana ada orang yang mudah percaya di saat semua menganggapku gila.

"siapa namamu" tanyaku

pria tu terkejut

karena tiba tiba aku bertanya

"wah kamu berbicara, sepertinya memang lapar, aku okara kamu bisa memanggilku kara. baiklah tunggu disini aku akan membelikan mu beberapa makanan" ujar pria itu sambil tersenyum

pria itu kembali setelah membeli makanan, reiyana masih duduk

"reiyana ini makanlah" ujar kara

"aku tidak memakan, pemberian orang asing" ujarku

"baiklah kita akan duduk di sini berbulan-bulan sampai tidak ada kata asing"ujar kara tertawa

"apa kamu percaya bahwa aku ratu?" ujarku

"iya, percaya. makan lah dulu" ujar kara

"kenapa kamu percaya?" tanyaku penasaran

"aku percaya karna tamparan mu begitu keras"  kara tertawa

"hanya itu?" tanyaku

"iya hanya itu, wanita tidak terlalu bisa mejelaskan keinginanya, mereka tidak mampu membela diri ketika benar, tamparan tadi adalah usaha terbaik yang kamu lakukan" ujar kara sambil tersenyum

"terima kasih" aku terharu dengan kata kata itu

"makan lah sekarang, setelah ini aku ingin tau banyak tentang mu" ujar kara.

Visualisasi :

1. reiyana

2. kara