CHAPTER 16 : Bersama si brengsek

205 26 6
                                    

POV JIN

kore tidak ada tapi cuaca tetap gelap gulita, tempat ini tidak ada siapa-siapa. hanya gunung-gunung besar.

orchit pergi entah kemana.

aku melihat camila yang tergelatak, si brengsek itu masih pingsan

tidak ada yang bisa aku lakukan selain
menghampirinya

ini gawat kami berada di merkurius tanpa orchit, bagaimana caranya kami kembali

Aku berlari ke arah camila

"bangunlah kamu sudah melewatkan banyak hal" ujarku

dia tetap tidak bangun, sial ini benar benar beban.

fisik ku saat ini lebih kuat aku merasakan kekuatan yang kore berikan, tapi aku tidak tau apa yang bisa aku lakukan. dengan kekuatan ini

bila di ingat-ingat aku hanya terus berlari karna serangan bertubi-tubi yang kore berikan padaku.

lariku tadi sangat cepat. apa kore hanya memberikan kemampuan lari, sial kejam sekali

camila bergerak

dia sepertinya akan bangun

dia bangun seperti orang yang habis bermimpi buruk!

"huhhhhhh!!" sontak dia berkeringat dan teriak

aku benar-benar terkejut

"hh hhh hh apa yang terjadi!!" teriak camila yang sepertinya tidak sadar aku ada di dekatnya

aku berfikir apa yang harus aku katakan kepadanya

dia akan terkejut bila aku sembarang berbicara.
aku mencoba berbohong

"kamu sekarang ada di alam mimpi, di larang mencubit pipi huhuhu" ucapku dengan bodoh

"bodoh! kenapa kamu ada di hadapanku!matahari dekat sekali!! panas! teriak camila

"kita ada di merkurius, brengsek" ucapku

"apa!!! bualan apa itu?!" teriak

"bisakah kamu mengecilkan suaramu! ini bukan saturnus" teriakku yang sangat teriak

dia benar-benar wanita brengsek harusnya dari awal aku tidak perlu menenangkan nya.

Jin PlutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang